Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 28 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com – Ratusan pesepeda di Pontianak turun ke jalan dalam acara Critical Mass Pontianak, Jumat (27/6/2025) malam. Aksi ini jadi ajang kampanye santai untuk menyuarakan hak para pesepeda sebagai pengguna jalan raya di Kota Pontianak.
Para peserta start dari Bundaran Digulis Untan, melintasi Jalan Ayani, Sutoyo, Sultan Abdurrahman, Veteran, Gajahmada, Pattimura, Jenderal Urip, HOS Cokroaminoto, dan finish di Cafe Nutricula Jalan Beringin.
Ketua panitia Critical Mass Pontianak, Ryan, menyebut kegiatan ini rutin digelar tiap akhir bulan dan terbuka untuk siapa saja.
“Ini bukan balap. Tujuannya murni kampanye bahwa pesepeda juga punya hak di jalan raya. Kita ingin masyarakat sadar dan menghargai keberadaan pesepeda,” ungkap Ryan di lokasi acara.
Menariknya, jumlah peserta kali ini membeludak. Awalnya hanya ditarget sekitar 50 pesepeda, tapi yang hadir lebih dari 100 orang. Banyak yang spontan ikut setelah melihat rombongan melintas.
“Semakin ramai, makin kuat juga pesan yang kita sampaikan,” tambah Ryan.
Soal infrastruktur, Ryan menilai jalur sepeda di Pontianak sudah lumayan memadai. Masalahnya justru soal kesadaran pengguna jalan.
“Jalur sepeda kadang dipakai untuk jogging atau jalan kaki. Giliran kita di jalan raya, malah ada yang protes. Padahal kita sudah pakai helm, lampu, dan perlengkapan safety lainnya,” jelasnya.
Critical Mass Pontianak ke depan direncanakan terus berlangsung rutin setiap bulan. Ryan mengajak semua komunitas dan pesepeda individual buat gabung menyuarakan gerakan ini.
“Kami ingin kota ini makin ramah pesepeda, dengan regulasi dan penegakan aturan yang konsisten,” tutupnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Ratusan pesepeda di Pontianak turun ke jalan dalam acara Critical Mass Pontianak, Jumat (27/6/2025) malam. Aksi ini jadi ajang kampanye santai untuk menyuarakan hak para pesepeda sebagai pengguna jalan raya di Kota Pontianak.
Para peserta start dari Bundaran Digulis Untan, melintasi Jalan Ayani, Sutoyo, Sultan Abdurrahman, Veteran, Gajahmada, Pattimura, Jenderal Urip, HOS Cokroaminoto, dan finish di Cafe Nutricula Jalan Beringin.
Ketua panitia Critical Mass Pontianak, Ryan, menyebut kegiatan ini rutin digelar tiap akhir bulan dan terbuka untuk siapa saja.
“Ini bukan balap. Tujuannya murni kampanye bahwa pesepeda juga punya hak di jalan raya. Kita ingin masyarakat sadar dan menghargai keberadaan pesepeda,” ungkap Ryan di lokasi acara.
Menariknya, jumlah peserta kali ini membeludak. Awalnya hanya ditarget sekitar 50 pesepeda, tapi yang hadir lebih dari 100 orang. Banyak yang spontan ikut setelah melihat rombongan melintas.
“Semakin ramai, makin kuat juga pesan yang kita sampaikan,” tambah Ryan.
Soal infrastruktur, Ryan menilai jalur sepeda di Pontianak sudah lumayan memadai. Masalahnya justru soal kesadaran pengguna jalan.
“Jalur sepeda kadang dipakai untuk jogging atau jalan kaki. Giliran kita di jalan raya, malah ada yang protes. Padahal kita sudah pakai helm, lampu, dan perlengkapan safety lainnya,” jelasnya.
Critical Mass Pontianak ke depan direncanakan terus berlangsung rutin setiap bulan. Ryan mengajak semua komunitas dan pesepeda individual buat gabung menyuarakan gerakan ini.
“Kami ingin kota ini makin ramah pesepeda, dengan regulasi dan penegakan aturan yang konsisten,” tutupnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini