Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 02 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Kementerian Lingkungan Hidup menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pontianak, Jumat (02/08/2025).
Apel ini dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Kalbar, Ria Norsan, unsur forkopimda, serta perwakilan perusahaan swasta dan relawan.
Dalam arahannya, Menteri Hanif Faisol menekankan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam menangani karhutla, sebagaimana arahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Sinergi dan aksi nyata dari seluruh pihak adalah kunci keberhasilan dalam pengendalian karhutla. Ini bukan hanya tugas satu instansi, tapi tanggung jawab bersama,” ujar Hanif.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, hingga 31 Juli 2025 terpantau 1.500 hotspot dengan 258 kejadian karhutla yang membakar sekitar 989 hektar lahan.
Meski hujan sempat mengguyur wilayah Kalbar pada 1 Agustus lalu, Hanif menyatakan kondisi karhutla masih mengkhawatirkan.
Untuk itu, ia meminta Gubernur Kalbar selaku Komandan Satgas Pengendalian Karhutla beserta seluruh jajaran untuk terus bekerja maksimal dalam pemadaman dan penegakan hukum.
“Melakukan penegakan hukum kepada pelaku pembakaran hutan dan lahan serta memberikan sanksi tegas baik kepada individu maupun kepada badan usaha yang melakukan pembakaran di wilayah kerjanya,” ucapnya.
Hanif juga menyinggung dasar hukum terkait larangan pembakaran lahan, merujuk pada UU Nomor 32 Tahun 2009 yang menyatakan pembukaan lahan dengan cara dibakar dilarang, kecuali untuk masyarakat adat dengan luasan terbatas dan memenuhi ketentuan kearifan lokal.
Ia menekankan, bahwa pengawasan dan pengendalian harus diperkuat, terlebih menghadapi puncak musim kemarau yang diprediksi BMKG berlangsung hingga Agustus 2025.
“Lahan gambut yang luas di Kalbar sekitar 2,7 juta hektare atau 19 persen dari total wilayah memiliki risiko tinggi. Sekali terbakar, pemadamannya sangat sulit. Maka, pencegahan jauh lebih efektif,” kata Hanif.
Hanif berharap, seluruh elemen di Kalbar terus meningkatkan kesiapsiagaan dan komitmen bersama untuk melindungi lingkungan, mencegah bencana, serta menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat. (Lid)
KALBARONLINE.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Kementerian Lingkungan Hidup menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pontianak, Jumat (02/08/2025).
Apel ini dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Kalbar, Ria Norsan, unsur forkopimda, serta perwakilan perusahaan swasta dan relawan.
Dalam arahannya, Menteri Hanif Faisol menekankan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam menangani karhutla, sebagaimana arahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Sinergi dan aksi nyata dari seluruh pihak adalah kunci keberhasilan dalam pengendalian karhutla. Ini bukan hanya tugas satu instansi, tapi tanggung jawab bersama,” ujar Hanif.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, hingga 31 Juli 2025 terpantau 1.500 hotspot dengan 258 kejadian karhutla yang membakar sekitar 989 hektar lahan.
Meski hujan sempat mengguyur wilayah Kalbar pada 1 Agustus lalu, Hanif menyatakan kondisi karhutla masih mengkhawatirkan.
Untuk itu, ia meminta Gubernur Kalbar selaku Komandan Satgas Pengendalian Karhutla beserta seluruh jajaran untuk terus bekerja maksimal dalam pemadaman dan penegakan hukum.
“Melakukan penegakan hukum kepada pelaku pembakaran hutan dan lahan serta memberikan sanksi tegas baik kepada individu maupun kepada badan usaha yang melakukan pembakaran di wilayah kerjanya,” ucapnya.
Hanif juga menyinggung dasar hukum terkait larangan pembakaran lahan, merujuk pada UU Nomor 32 Tahun 2009 yang menyatakan pembukaan lahan dengan cara dibakar dilarang, kecuali untuk masyarakat adat dengan luasan terbatas dan memenuhi ketentuan kearifan lokal.
Ia menekankan, bahwa pengawasan dan pengendalian harus diperkuat, terlebih menghadapi puncak musim kemarau yang diprediksi BMKG berlangsung hingga Agustus 2025.
“Lahan gambut yang luas di Kalbar sekitar 2,7 juta hektare atau 19 persen dari total wilayah memiliki risiko tinggi. Sekali terbakar, pemadamannya sangat sulit. Maka, pencegahan jauh lebih efektif,” kata Hanif.
Hanif berharap, seluruh elemen di Kalbar terus meningkatkan kesiapsiagaan dan komitmen bersama untuk melindungi lingkungan, mencegah bencana, serta menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini