Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 09 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menunjukkan komitmen penuh dalam menjaga sekaligus mengembangkan kawasan wisata religi Makam Kesultanan Batu Layang di Kecamatan Pontianak Utara. Kawasan yang telah direklamasi dan direnovasi ini kini jadi salah satu destinasi unggulan yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan religi.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Rizal, menegaskan penataan berkelanjutan kawasan ini memerlukan sinergi lintas pihak — mulai dari pemerintah kota, provinsi, pusat, hingga partisipasi masyarakat.
Menurutnya, dukungan OPD teknis seperti Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sangat penting. Mulai dari pengaturan fasilitas parkir, penataan area UMKM, menjaga kebersihan, hingga merawat fasilitas umum — semua dilakukan tanpa menghilangkan kearifan lokal.
“Kami ingin kawasan ini terus hidup dan ramai dikunjungi. Situs ini menyimpan sejarah berdirinya Kota Pontianak dan punya potensi memberi dampak ekonomi bagi warga lewat UMKM dan kegiatan wisata,” kata Rizal, usai kegiatan gotong royong bersama dinas terkait di kawasan makam, Sabtu (9/8/2025).
Rizal menjelaskan, penataan akan meliputi pengaturan jalur pengunjung, pengelolaan sampah, perawatan musala dan toilet, hingga penambahan elemen estetika. Prinsipnya, menata tanpa merusak.
Ia juga berharap ada lembaga lokal yang bisa mengelola kawasan ini secara berkelanjutan.
“Di momen HUT RI ke-80 ini, kami mengajak masyarakat dan pengunjung menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, serta bersama-sama mempercantik kawasan ini sebagai aset sejarah dan budaya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari pelestarian, Disporapar Kota Pontianak menggelar bakti sosial di Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak. Kegiatan ini masuk dalam program pemberdayaan pemuda dan organisasi kepemudaan.
Kabid Kepemudaan Disporapar, Sukandar, mengatakan bakti sosial ini bertujuan menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap objek bersejarah yang menjadi identitas kota.
“Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak bukan hanya situs sejarah, tetapi juga destinasi wisata religi yang penting bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan rasa cinta budaya dan sejarah di kalangan pemuda,” jelasnya.
Bakti sosial ini diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, di antaranya Sapma Pemuda Pancasila, Karang Taruna Pontianak Utara, Pokdarwis Batu Layang, dan Hikmah Budi.
Sukandar menambahkan, Disporapar rutin mengadakan kegiatan serupa minimal dua kali setahun — tahun ini dimulai di Tugu Khatulistiwa, lalu dilanjutkan di Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak.
“Harapannya, para pemuda dapat menjadi agen pelestarian budaya sekaligus mempromosikan destinasi wisata kota Pontianak,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menunjukkan komitmen penuh dalam menjaga sekaligus mengembangkan kawasan wisata religi Makam Kesultanan Batu Layang di Kecamatan Pontianak Utara. Kawasan yang telah direklamasi dan direnovasi ini kini jadi salah satu destinasi unggulan yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan religi.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Rizal, menegaskan penataan berkelanjutan kawasan ini memerlukan sinergi lintas pihak — mulai dari pemerintah kota, provinsi, pusat, hingga partisipasi masyarakat.
Menurutnya, dukungan OPD teknis seperti Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sangat penting. Mulai dari pengaturan fasilitas parkir, penataan area UMKM, menjaga kebersihan, hingga merawat fasilitas umum — semua dilakukan tanpa menghilangkan kearifan lokal.
“Kami ingin kawasan ini terus hidup dan ramai dikunjungi. Situs ini menyimpan sejarah berdirinya Kota Pontianak dan punya potensi memberi dampak ekonomi bagi warga lewat UMKM dan kegiatan wisata,” kata Rizal, usai kegiatan gotong royong bersama dinas terkait di kawasan makam, Sabtu (9/8/2025).
Rizal menjelaskan, penataan akan meliputi pengaturan jalur pengunjung, pengelolaan sampah, perawatan musala dan toilet, hingga penambahan elemen estetika. Prinsipnya, menata tanpa merusak.
Ia juga berharap ada lembaga lokal yang bisa mengelola kawasan ini secara berkelanjutan.
“Di momen HUT RI ke-80 ini, kami mengajak masyarakat dan pengunjung menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, serta bersama-sama mempercantik kawasan ini sebagai aset sejarah dan budaya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari pelestarian, Disporapar Kota Pontianak menggelar bakti sosial di Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak. Kegiatan ini masuk dalam program pemberdayaan pemuda dan organisasi kepemudaan.
Kabid Kepemudaan Disporapar, Sukandar, mengatakan bakti sosial ini bertujuan menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap objek bersejarah yang menjadi identitas kota.
“Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak bukan hanya situs sejarah, tetapi juga destinasi wisata religi yang penting bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan rasa cinta budaya dan sejarah di kalangan pemuda,” jelasnya.
Bakti sosial ini diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, di antaranya Sapma Pemuda Pancasila, Karang Taruna Pontianak Utara, Pokdarwis Batu Layang, dan Hikmah Budi.
Sukandar menambahkan, Disporapar rutin mengadakan kegiatan serupa minimal dua kali setahun — tahun ini dimulai di Tugu Khatulistiwa, lalu dilanjutkan di Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak.
“Harapannya, para pemuda dapat menjadi agen pelestarian budaya sekaligus mempromosikan destinasi wisata kota Pontianak,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini