Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 11 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com – Permainan layang-layang kembali memakan korban. Seorang balita berusia 2 tahun harus menjalani operasi setelah terkena tali layangan saat melintas di Jalan Paralel, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Sabtu (8/3/2025).
Korban merupakan anak dari pasangan Adelia Puspita Sari dan Riski. Kejadian bermula saat anak tersebut tengah bersama adik iparnya yang membawanya singgah ke tempat ibunya berjualan takjil di Jalan Pemda.
Saat dalam perjalanan pulang, mereka memilih jalur alternatif di Jalan Paralel karena kondisi jalan utama macet. Tanpa disadari, tali layang-layang yang melintang mengenai korban.
“Tali itu awalnya kena kerudung adik ipar saya, terus langsung mengenai anak saya yang berdiri di tengah,” ungkap Adelia.
Luka yang dialami cukup serius, terutama di bagian hidung dan pipi, sehingga korban harus menjalani operasi. Ia sempat dibawa ke RS Yarsi sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Soedarso karena keterbatasan alat medis.
Yang lebih menyedihkan, anak tersebut belum terdaftar sebagai peserta BPJS, sehingga keluarga harus mencari biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp10-15 juta. Saat ini, bantuan melalui open donasi mulai beredar di media sosial.
“Saya sudah kehilangan ibu sejak kecil, bapak saya baru saja meninggal belum 40 hari, sekarang anak saya kena musibah. Rasanya berat sekali,” ujar Adelia.
Melihat kejadian ini, Adelia mendesak pemerintah untuk segera menertibkan permainan layangan yang semakin meresahkan warga.
“Tolong razia semua pemain layangan. Ini sudah sering terjadi. Apa harus ada yang kehilangan nyawa dulu baru ditindak?” tegasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com – Permainan layang-layang kembali memakan korban. Seorang balita berusia 2 tahun harus menjalani operasi setelah terkena tali layangan saat melintas di Jalan Paralel, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Sabtu (8/3/2025).
Korban merupakan anak dari pasangan Adelia Puspita Sari dan Riski. Kejadian bermula saat anak tersebut tengah bersama adik iparnya yang membawanya singgah ke tempat ibunya berjualan takjil di Jalan Pemda.
Saat dalam perjalanan pulang, mereka memilih jalur alternatif di Jalan Paralel karena kondisi jalan utama macet. Tanpa disadari, tali layang-layang yang melintang mengenai korban.
“Tali itu awalnya kena kerudung adik ipar saya, terus langsung mengenai anak saya yang berdiri di tengah,” ungkap Adelia.
Luka yang dialami cukup serius, terutama di bagian hidung dan pipi, sehingga korban harus menjalani operasi. Ia sempat dibawa ke RS Yarsi sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Soedarso karena keterbatasan alat medis.
Yang lebih menyedihkan, anak tersebut belum terdaftar sebagai peserta BPJS, sehingga keluarga harus mencari biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp10-15 juta. Saat ini, bantuan melalui open donasi mulai beredar di media sosial.
“Saya sudah kehilangan ibu sejak kecil, bapak saya baru saja meninggal belum 40 hari, sekarang anak saya kena musibah. Rasanya berat sekali,” ujar Adelia.
Melihat kejadian ini, Adelia mendesak pemerintah untuk segera menertibkan permainan layangan yang semakin meresahkan warga.
“Tolong razia semua pemain layangan. Ini sudah sering terjadi. Apa harus ada yang kehilangan nyawa dulu baru ditindak?” tegasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini