Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 26 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, bahwa pengembangan kawasan Yuka harus dilakukan dengan menyesuaikan kondisi geografis dan potensi masyarakat setempat. Ia menyebut, kunci membangun Yuka sebagai kampung percontohan adalah kolaborasi serta pemberdayaan sesuai kearifan lokal.
Hal itu dikatakannya saat membuka Pelatihan Penggerak Kawasan Yuka Gerakan Pembaharu di Rumah Saoraja, Kecamatan Pontianak Barat, Selasa (26/08/2025).
“Kita harus bisa hidup mengikuti alam, bukan alam mengikuti kita. Kalau ingin mengembangkan Yuka, potensinya adalah mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan keterampilan dan menambah pendapatan keluarga. Pemerintah kota siap berkolaborasi melalui program infrastruktur, air bersih, hingga pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.
Edi menyebut, persoalan legalitas tanah masih menjadi kendala di kawasan Yuka. Meski begitu, ia memastikan pemerintah terus berupaya mencari solusi agar warga memiliki kepastian hukum atas lahan yang ditempati.
Selain itu, Pemkot Pontianak tengah menyiapkan program pengelolaan air limbah, pengembangan kampung kreatif berbasis kearifan lokal, hingga membuka destinasi wisata baru di sekitar kawasan waterfront Yuka.
“Kuncinya adalah kolaborasi. Masyarakat harus diberdayakan sesuai potensi lokalnya, apakah itu melaut, bertani, atau kerajinan. Pemerintah akan memfasilitasi sehingga kampung bisa menjadi destinasi inspiratif,” tambahnya.
Pelatihan yang digelar Ashoka Indonesia bersama sejumlah mitra strategis ini berlangsung pada 26 - 28 Agustus 2025. Tujuannya, memperkuat kapasitas masyarakat Yuka agar mampu menjadi kampung percontohan berbasis kolaborasi lintas komunitas.
Ketua panitia, Octavia Shinta Aryani menjelaskan, kegiatan ini diikuti 25 warga Yuka, termasuk ketua RT, RW, perempuan penggerak, pemuda, hingga pelajar, serta 13 pendamping komunitas yang akan mendukung secara berkelanjutan.
“Kami sudah melakukan survei awal, dan di Kampung Yuka harapan itu sangat besar karena masyarakatnya masih mau bergotong royong. Itulah kekuatan kami, karena tidak bisa bekerja sendiri, tapi bersama-sama,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, bahwa pengembangan kawasan Yuka harus dilakukan dengan menyesuaikan kondisi geografis dan potensi masyarakat setempat. Ia menyebut, kunci membangun Yuka sebagai kampung percontohan adalah kolaborasi serta pemberdayaan sesuai kearifan lokal.
Hal itu dikatakannya saat membuka Pelatihan Penggerak Kawasan Yuka Gerakan Pembaharu di Rumah Saoraja, Kecamatan Pontianak Barat, Selasa (26/08/2025).
“Kita harus bisa hidup mengikuti alam, bukan alam mengikuti kita. Kalau ingin mengembangkan Yuka, potensinya adalah mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan keterampilan dan menambah pendapatan keluarga. Pemerintah kota siap berkolaborasi melalui program infrastruktur, air bersih, hingga pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.
Edi menyebut, persoalan legalitas tanah masih menjadi kendala di kawasan Yuka. Meski begitu, ia memastikan pemerintah terus berupaya mencari solusi agar warga memiliki kepastian hukum atas lahan yang ditempati.
Selain itu, Pemkot Pontianak tengah menyiapkan program pengelolaan air limbah, pengembangan kampung kreatif berbasis kearifan lokal, hingga membuka destinasi wisata baru di sekitar kawasan waterfront Yuka.
“Kuncinya adalah kolaborasi. Masyarakat harus diberdayakan sesuai potensi lokalnya, apakah itu melaut, bertani, atau kerajinan. Pemerintah akan memfasilitasi sehingga kampung bisa menjadi destinasi inspiratif,” tambahnya.
Pelatihan yang digelar Ashoka Indonesia bersama sejumlah mitra strategis ini berlangsung pada 26 - 28 Agustus 2025. Tujuannya, memperkuat kapasitas masyarakat Yuka agar mampu menjadi kampung percontohan berbasis kolaborasi lintas komunitas.
Ketua panitia, Octavia Shinta Aryani menjelaskan, kegiatan ini diikuti 25 warga Yuka, termasuk ketua RT, RW, perempuan penggerak, pemuda, hingga pelajar, serta 13 pendamping komunitas yang akan mendukung secara berkelanjutan.
“Kami sudah melakukan survei awal, dan di Kampung Yuka harapan itu sangat besar karena masyarakatnya masih mau bergotong royong. Itulah kekuatan kami, karena tidak bisa bekerja sendiri, tapi bersama-sama,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini