Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 17 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Harga emas (XAU/USD) kembali terkoreksi tipis ke level $3.673 per troy ounce setelah sempat menembus rekor di atas $3.700. Tekanan datang dari penguatan dolar AS yang rebound menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Tekanan Dolar AS Masih Jadi Ujian
Penguatan indeks dolar yang bangkit dari level terlemah sejak Juli membuat momentum emas sedikit teredam. Investor cenderung melakukan profit-taking setelah reli panjang, sembari menunggu arah kebijakan moneter terbaru dari The Fed.
Meski begitu, prospek emas masih ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar kini memproyeksikan pemotongan 25 basis poin dalam rapat hari ini, dengan kemungkinan tambahan dua kali lagi sebelum akhir tahun 2025. Pemangkasan suku bunga cenderung mendorong harga emas karena menekan biaya peluang menyimpan aset non-yielding.
Data Ekonomi dan Risiko Geopolitik
Data penjualan ritel AS yang naik 0,6% pada Agustus menegaskan ketahanan ekonomi di tengah inflasi yang masih tinggi. Hal ini bisa saja menahan agresivitas The Fed, namun aliran dana ke aset safe haven seperti emas tetap kuat, terutama di tengah ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.
Sejarah menunjukkan, eskalasi geopolitik seringkali memperkuat posisi emas sebagai lindung nilai (hedging) terhadap ketidakpastian global.
Analisis Teknis XAU/USD
[caption id="attachment_222625" align="aligncenter" width="1700"]
Analisis Teknis XAU/USD[/caption]
Secara teknikal, emas saat ini menguji area support penting di $3.673 yang bertepatan dengan level Fibonacci 38,2%. Support berikutnya berada di sekitar $3.664–$3.655, yang bisa menjadi area masuk bagi buyer jika koreksi berlanjut.
Selama harga bertahan di atas $3.655, struktur bullish jangka pendek masih terjaga, dengan target kenaikan di $3.703 hingga $3.722. Namun, jika breakdown terjadi di bawah $3.655, emas berisiko turun lebih dalam ke area $3.626.
Outlook Jangka Pendek
Secara keseluruhan, prospek emas masih cenderung bullish hati-hati. Kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga, risiko geopolitik, dan permintaan safe haven membuat harga emas berpotensi kembali menguat, meski konsolidasi jangka pendek bisa berlanjut. (Red)
KALBARONLINE.com – Harga emas (XAU/USD) kembali terkoreksi tipis ke level $3.673 per troy ounce setelah sempat menembus rekor di atas $3.700. Tekanan datang dari penguatan dolar AS yang rebound menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Tekanan Dolar AS Masih Jadi Ujian
Penguatan indeks dolar yang bangkit dari level terlemah sejak Juli membuat momentum emas sedikit teredam. Investor cenderung melakukan profit-taking setelah reli panjang, sembari menunggu arah kebijakan moneter terbaru dari The Fed.
Meski begitu, prospek emas masih ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar kini memproyeksikan pemotongan 25 basis poin dalam rapat hari ini, dengan kemungkinan tambahan dua kali lagi sebelum akhir tahun 2025. Pemangkasan suku bunga cenderung mendorong harga emas karena menekan biaya peluang menyimpan aset non-yielding.
Data Ekonomi dan Risiko Geopolitik
Data penjualan ritel AS yang naik 0,6% pada Agustus menegaskan ketahanan ekonomi di tengah inflasi yang masih tinggi. Hal ini bisa saja menahan agresivitas The Fed, namun aliran dana ke aset safe haven seperti emas tetap kuat, terutama di tengah ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.
Sejarah menunjukkan, eskalasi geopolitik seringkali memperkuat posisi emas sebagai lindung nilai (hedging) terhadap ketidakpastian global.
Analisis Teknis XAU/USD
[caption id="attachment_222625" align="aligncenter" width="1700"]
Analisis Teknis XAU/USD[/caption]
Secara teknikal, emas saat ini menguji area support penting di $3.673 yang bertepatan dengan level Fibonacci 38,2%. Support berikutnya berada di sekitar $3.664–$3.655, yang bisa menjadi area masuk bagi buyer jika koreksi berlanjut.
Selama harga bertahan di atas $3.655, struktur bullish jangka pendek masih terjaga, dengan target kenaikan di $3.703 hingga $3.722. Namun, jika breakdown terjadi di bawah $3.655, emas berisiko turun lebih dalam ke area $3.626.
Outlook Jangka Pendek
Secara keseluruhan, prospek emas masih cenderung bullish hati-hati. Kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga, risiko geopolitik, dan permintaan safe haven membuat harga emas berpotensi kembali menguat, meski konsolidasi jangka pendek bisa berlanjut. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini