Ketapang    

Isu Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Warga Ketapang Resah

Oleh : adminkalbaronline
Sabtu, 20 September 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com - Isu dugaan penggunaan minyak babi dalam wadah makan atau ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) asal Tiongkok membuat orang tua murid di Kabupaten Ketapang cemas.

Mereka meminta pemerintah segera memberikan kejelasan agar keresahan di masyarakat tidak berlarut-larut.

Sari (31 tahun), orang tua murid di Kecamatan Delta Pawan, mengaku memilih untuk tidak mengizinkan anaknya memakai ompreng MBG sebelum ada kepastian resmi.

“Daripada was-was, lebih baik jangan dulu dipakai atau makan dari ompreng MBG itu. Kami tunggu saja kepastian yang benar-benar resmi dari pemerintah,” ujarnya, Sabtu (20/09/2025).

Kekhawatiran serupa disampaikan Udin (42 tahun), warga Sukaharja. Ia menilai isu ini menyangkut kehalalan makanan anak-anak sehingga tidak bisa dianggap sepele.

“Kalau memang benar ada unsur yang tidak halal, tentu kami keberatan. Apalagi ini dipakai anak-anak setiap hari di sekolah,” katanya.

Sementara itu, Yuli (35 tahun), orang tua siswa lainnya, menambahkan bahwa kabar ini menimbulkan dilema di kalangan orang tua.

“Di satu sisi program ini baik untuk anak-anak, tapi kalau ada isu begini kami jadi ragu. Pemerintah harus cepat menjelaskan supaya jelas,” ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah media nasional melaporkan hasil uji laboratorium di luar negeri yang mengindikasikan penggunaan refined lard atau lemak babi olahan sebagai pelumas dalam proses pencetakan ompreng berbahan baja tahan karat di pabrik asal Tiongkok. Laporan tersebut, antara lain dimuat CNN Indonesia dan Tempo dengan mengutip temuan Nahdlatul Ulama DKI Jakarta.

Kini masyarakat Ketapang masih menunggu pernyataan resmi pemerintah mengenai keamanan sekaligus kehalalan ompreng MBG tersebut. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Edi Kamtono Pimpin Gotong Royong Serentak Peringatan World Clean Up Day di Pontianak
Sabtu, 20 September 2025
Artikel Sebelumnya
Akses KCJB Karawang Ditargetkan Rampung pada Nataru 2025, Menteri Nusron Komitmen Akselerasikan Proses Pengadaan Tanah
Sabtu, 20 September 2025

Berita terkait