Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 20 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Isu dugaan penggunaan minyak babi dalam wadah makan atau ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) asal Tiongkok membuat orang tua murid di Kabupaten Ketapang cemas.
Mereka meminta pemerintah segera memberikan kejelasan agar keresahan di masyarakat tidak berlarut-larut.
Sari (31 tahun), orang tua murid di Kecamatan Delta Pawan, mengaku memilih untuk tidak mengizinkan anaknya memakai ompreng MBG sebelum ada kepastian resmi.
“Daripada was-was, lebih baik jangan dulu dipakai atau makan dari ompreng MBG itu. Kami tunggu saja kepastian yang benar-benar resmi dari pemerintah,” ujarnya, Sabtu (20/09/2025).
Kekhawatiran serupa disampaikan Udin (42 tahun), warga Sukaharja. Ia menilai isu ini menyangkut kehalalan makanan anak-anak sehingga tidak bisa dianggap sepele.
“Kalau memang benar ada unsur yang tidak halal, tentu kami keberatan. Apalagi ini dipakai anak-anak setiap hari di sekolah,” katanya.
Sementara itu, Yuli (35 tahun), orang tua siswa lainnya, menambahkan bahwa kabar ini menimbulkan dilema di kalangan orang tua.
“Di satu sisi program ini baik untuk anak-anak, tapi kalau ada isu begini kami jadi ragu. Pemerintah harus cepat menjelaskan supaya jelas,” ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah media nasional melaporkan hasil uji laboratorium di luar negeri yang mengindikasikan penggunaan refined lard atau lemak babi olahan sebagai pelumas dalam proses pencetakan ompreng berbahan baja tahan karat di pabrik asal Tiongkok. Laporan tersebut, antara lain dimuat CNN Indonesia dan Tempo dengan mengutip temuan Nahdlatul Ulama DKI Jakarta.
Kini masyarakat Ketapang masih menunggu pernyataan resmi pemerintah mengenai keamanan sekaligus kehalalan ompreng MBG tersebut. (Adi LC)
KALBARONLINE.com - Isu dugaan penggunaan minyak babi dalam wadah makan atau ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) asal Tiongkok membuat orang tua murid di Kabupaten Ketapang cemas.
Mereka meminta pemerintah segera memberikan kejelasan agar keresahan di masyarakat tidak berlarut-larut.
Sari (31 tahun), orang tua murid di Kecamatan Delta Pawan, mengaku memilih untuk tidak mengizinkan anaknya memakai ompreng MBG sebelum ada kepastian resmi.
“Daripada was-was, lebih baik jangan dulu dipakai atau makan dari ompreng MBG itu. Kami tunggu saja kepastian yang benar-benar resmi dari pemerintah,” ujarnya, Sabtu (20/09/2025).
Kekhawatiran serupa disampaikan Udin (42 tahun), warga Sukaharja. Ia menilai isu ini menyangkut kehalalan makanan anak-anak sehingga tidak bisa dianggap sepele.
“Kalau memang benar ada unsur yang tidak halal, tentu kami keberatan. Apalagi ini dipakai anak-anak setiap hari di sekolah,” katanya.
Sementara itu, Yuli (35 tahun), orang tua siswa lainnya, menambahkan bahwa kabar ini menimbulkan dilema di kalangan orang tua.
“Di satu sisi program ini baik untuk anak-anak, tapi kalau ada isu begini kami jadi ragu. Pemerintah harus cepat menjelaskan supaya jelas,” ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah media nasional melaporkan hasil uji laboratorium di luar negeri yang mengindikasikan penggunaan refined lard atau lemak babi olahan sebagai pelumas dalam proses pencetakan ompreng berbahan baja tahan karat di pabrik asal Tiongkok. Laporan tersebut, antara lain dimuat CNN Indonesia dan Tempo dengan mengutip temuan Nahdlatul Ulama DKI Jakarta.
Kini masyarakat Ketapang masih menunggu pernyataan resmi pemerintah mengenai keamanan sekaligus kehalalan ompreng MBG tersebut. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini