Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 26 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Sebuah unggahan di media sosial membuat heboh warganet. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak curhat soal gaya kepemimpinan salah satu kepala dinas yang dinilai zalim dan semena-mena terhadap bawahannya.
Curhatan itu dibagikan oleh akun Instagram Fahrul Zailani. Di mana dalam unggahan tersebut, sang ASN menggambarkan betapa keras dan tak masuk akalnya perlakuan sang kepala dinas.
Disebutkan, bahkan sesederhana anak buah yang ingin mengajukan cuti pun kerap dipermasalahkan atau dipersulit. Mirisnya, yang bersangkutan juga pernah mengusulkan agar ASN yang cuti dipotong tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP)-nya. Tidak hanya itu, suasana kantor juga disebut-sebut bak penjara lantaran dipasangi CCTV berlebihan.
“Bawahan diperlakukan macam penjahat, dipasangkan CCTV menghadap komputer, sampai ada ruangan bawahan satu ruangan 3 CCTV. Gile itu kantor atau penjara,” tulisnya dalam curhatan yang dikutip, Jumat (27/09/2029).
Lebih jauh, ASN itu juga menuding bahwa kepala dinas tersebut sengaja membiarkan konflik antar pegawai. Ia disebut lebih menyukai bawahan yang pandai menjilat serta tega berbuat kejam kepada rekan sendiri.
“Paling suke liat bawahan berkelahi, nda mau die misahkan, semenjak die jadi kepala sering dah bawahan berkelahi. Pegawai yang kompeten nda dipedulikan. Penjilat dan yang jahat sesama pegawai itu lah kesukaan die. Orang macam gini bise pula jadi kepala, malah jadi plt di tempat lain,” lanjut isi curhatan itu.
“Mudah2an cuma 1 kepala macam gini di pemkot, rusak kalau nda pemkot ni, seandainye bawahan tu bukan pns banyak dah yang ngundorkan diri,” timpalnya.
Unggahan ini pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan berharap Pemerintah Kota Pontianak segera mengambil langkah tegas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Pemerintah Kota Pontianak maupun kepala dinas yang dimaksud, terkait tudingan yang viral di media sosial tersebut. (**)
KALBARONLINE.com – Sebuah unggahan di media sosial membuat heboh warganet. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak curhat soal gaya kepemimpinan salah satu kepala dinas yang dinilai zalim dan semena-mena terhadap bawahannya.
Curhatan itu dibagikan oleh akun Instagram Fahrul Zailani. Di mana dalam unggahan tersebut, sang ASN menggambarkan betapa keras dan tak masuk akalnya perlakuan sang kepala dinas.
Disebutkan, bahkan sesederhana anak buah yang ingin mengajukan cuti pun kerap dipermasalahkan atau dipersulit. Mirisnya, yang bersangkutan juga pernah mengusulkan agar ASN yang cuti dipotong tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP)-nya. Tidak hanya itu, suasana kantor juga disebut-sebut bak penjara lantaran dipasangi CCTV berlebihan.
“Bawahan diperlakukan macam penjahat, dipasangkan CCTV menghadap komputer, sampai ada ruangan bawahan satu ruangan 3 CCTV. Gile itu kantor atau penjara,” tulisnya dalam curhatan yang dikutip, Jumat (27/09/2029).
Lebih jauh, ASN itu juga menuding bahwa kepala dinas tersebut sengaja membiarkan konflik antar pegawai. Ia disebut lebih menyukai bawahan yang pandai menjilat serta tega berbuat kejam kepada rekan sendiri.
“Paling suke liat bawahan berkelahi, nda mau die misahkan, semenjak die jadi kepala sering dah bawahan berkelahi. Pegawai yang kompeten nda dipedulikan. Penjilat dan yang jahat sesama pegawai itu lah kesukaan die. Orang macam gini bise pula jadi kepala, malah jadi plt di tempat lain,” lanjut isi curhatan itu.
“Mudah2an cuma 1 kepala macam gini di pemkot, rusak kalau nda pemkot ni, seandainye bawahan tu bukan pns banyak dah yang ngundorkan diri,” timpalnya.
Unggahan ini pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan berharap Pemerintah Kota Pontianak segera mengambil langkah tegas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Pemerintah Kota Pontianak maupun kepala dinas yang dimaksud, terkait tudingan yang viral di media sosial tersebut. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini