Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 05 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com - Puluhan warga Kecamatan Marau menggelar aksi damai di kantor PLN perwakilan Air Upas. Mereka menuntut kejelasan dan perbaikan atas seringnya pemadaman listrik yang terjadi di wilayah mereka dalam beberapa waktu terakhir, Jumat (03/10/2025)
Aksi ini dipicu oleh keresahan masyarakat terhadap kinerja PLN Air Upas yang dinilai lamban menangani persoalan defisit daya. Warga menilai, pemadaman listrik yang hampir terjadi setiap hari telah mengganggu aktivitas masyarakat, usaha, serta kegiatan sosial di Kecamatan Marau.
Koordinator aksi, Heriyadi Wibowo, menyampaikan, bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan PLN dan vendor PLTD Air Upas sejak tahun lalu agar segera melakukan antisipasi terhadap defisit daya. Namun, hingga kini belum ada realisasi nyata dari pihak PLN.
“Kami menuntut langkah konkret dari PLN untuk segera menormalisasi kembali pembangkit, entah dengan relokasi unit atau percepatan perawatan. Tadi disampaikan bahwa paling lambat tanggal 15 akan ada penambahan unit baru. Kami minta, sebelum tanggal itu, pembangkit sudah harus berfungsi kembali,” ujar Heriyadi.
Ia menegaskan, jika sampai 15 Oktober 2025 tidak ada tindakan nyata dari pihak PLN, warga Marau berencana kembali turun dengan massa yang lebih besar dan bahkan akan melanjutkan aspirasi mereka ke tingkat kabupaten untuk beraudiensi langsung.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN ULP Tumbang Titi, Elang Perkasa Mintarum, menyampaikan permohonan maaf kepada warga Marau atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia mengakui bahwa saat ini PLTD Air Upas mengalami defisit daya sekitar 400 kilowatt (kW) yang menyebabkan pemadaman bergilir.
“Kami menyadari kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan. Saat ini kami tengah melakukan dua langkah utama: pertama, pemeliharaan unit mesin yang mengalami kerusakan, dan kedua, peningkatan (upgrade) jaringan antara Jelai dan Marau untuk mengevakuasi beban sekitar 1,2 megawatt,” jelas Elang.
Menurutnya, langkah interkoneksi jaringan antara Tumbang Titi dan Air Upas diharapkan mampu menambah pasokan daya dan mengurangi defisit listrik di wilayah tersebut. Ia memastikan PLN akan terus berupaya mempercepat proses pemeliharaan dan menormalkan kembali sistem kelistrikan.
Adapun tujuh tuntutan massa aksi damai warga Marau kepada PLN Air Upas adalah sebagai berikut:
1. Segera mengatasi defisit daya.
2. Mengevaluasi kontraktor/vendor PLTD Air Upas.
3. Memberikan informasi secara terbuka dan transparan.
4. Memenuhi standar mutu pelayanan listrik.
5. Menyusun serta menyampaikan rencana jangka pendek dan panjang secara terbuka.
6. Memberikan kompensasi kepada warga terdampak.
7. Melibatkan masyarakat dalam forum komunikasi rutin terkait pelayanan listrik.
Aksi berjalan tertib dan kondusif. Warga berharap PLN segera menepati komitmen agar aliran listrik di Kecamatan Marau kembali stabil dan dapat mendukung aktivitas masyarakat dengan normal. (Adi LC)
KALBARONLINE.com - Puluhan warga Kecamatan Marau menggelar aksi damai di kantor PLN perwakilan Air Upas. Mereka menuntut kejelasan dan perbaikan atas seringnya pemadaman listrik yang terjadi di wilayah mereka dalam beberapa waktu terakhir, Jumat (03/10/2025)
Aksi ini dipicu oleh keresahan masyarakat terhadap kinerja PLN Air Upas yang dinilai lamban menangani persoalan defisit daya. Warga menilai, pemadaman listrik yang hampir terjadi setiap hari telah mengganggu aktivitas masyarakat, usaha, serta kegiatan sosial di Kecamatan Marau.
Koordinator aksi, Heriyadi Wibowo, menyampaikan, bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan PLN dan vendor PLTD Air Upas sejak tahun lalu agar segera melakukan antisipasi terhadap defisit daya. Namun, hingga kini belum ada realisasi nyata dari pihak PLN.
“Kami menuntut langkah konkret dari PLN untuk segera menormalisasi kembali pembangkit, entah dengan relokasi unit atau percepatan perawatan. Tadi disampaikan bahwa paling lambat tanggal 15 akan ada penambahan unit baru. Kami minta, sebelum tanggal itu, pembangkit sudah harus berfungsi kembali,” ujar Heriyadi.
Ia menegaskan, jika sampai 15 Oktober 2025 tidak ada tindakan nyata dari pihak PLN, warga Marau berencana kembali turun dengan massa yang lebih besar dan bahkan akan melanjutkan aspirasi mereka ke tingkat kabupaten untuk beraudiensi langsung.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN ULP Tumbang Titi, Elang Perkasa Mintarum, menyampaikan permohonan maaf kepada warga Marau atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia mengakui bahwa saat ini PLTD Air Upas mengalami defisit daya sekitar 400 kilowatt (kW) yang menyebabkan pemadaman bergilir.
“Kami menyadari kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan. Saat ini kami tengah melakukan dua langkah utama: pertama, pemeliharaan unit mesin yang mengalami kerusakan, dan kedua, peningkatan (upgrade) jaringan antara Jelai dan Marau untuk mengevakuasi beban sekitar 1,2 megawatt,” jelas Elang.
Menurutnya, langkah interkoneksi jaringan antara Tumbang Titi dan Air Upas diharapkan mampu menambah pasokan daya dan mengurangi defisit listrik di wilayah tersebut. Ia memastikan PLN akan terus berupaya mempercepat proses pemeliharaan dan menormalkan kembali sistem kelistrikan.
Adapun tujuh tuntutan massa aksi damai warga Marau kepada PLN Air Upas adalah sebagai berikut:
1. Segera mengatasi defisit daya.
2. Mengevaluasi kontraktor/vendor PLTD Air Upas.
3. Memberikan informasi secara terbuka dan transparan.
4. Memenuhi standar mutu pelayanan listrik.
5. Menyusun serta menyampaikan rencana jangka pendek dan panjang secara terbuka.
6. Memberikan kompensasi kepada warga terdampak.
7. Melibatkan masyarakat dalam forum komunikasi rutin terkait pelayanan listrik.
Aksi berjalan tertib dan kondusif. Warga berharap PLN segera menepati komitmen agar aliran listrik di Kecamatan Marau kembali stabil dan dapat mendukung aktivitas masyarakat dengan normal. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini