Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 27 November 2018 |
HUT ke-73
PGRI
KalbarOnline,
Pontianak – Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Kubu Raya melakukan aksi damai di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat,
Senin (26/11/2018) pagi.
Aksi yang diikuti puluhan guru yang
tersebar di sejumlah kecamatan di Kubu Raya ini bertepatan dengan momen
peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 PGRI.
Massa aksi ini menuntut anggota DPRD Kalbar
menganggarkan dana untuk peningkatan upah guru honorer. Sebab, para peserta
aksi menilai gaji guru honorer yang diperoleh dari dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) sangat rendah.
“Kami minta DPRD Kalbar, selain menggunakan
dana BOS selagi mereka belum dialihfungsikan menjadi PNS, setidaknya dari
pemerintah daerah bisa menganggarkan semacam honor daerah atau gaji untuk guru
honor sehingga ada penghasilan tambahan untuk mereka,” ungkap Ketua PGRI Sungai
Raya, Suparman saat ditemui di Gedung DPRD Kalbar, Senin (26/11/2018).
Saat ini, Suparman menjelaskan bahwa banyak
guru honorer yang hanya menggantungkan hidup dari gaji yang diperoleh melalui
dana BOS.
Namun, kata Suparman, ada keterbatasan dana
BOS yang tak seluruhnya bisa digunakan untuk menggaji guru honorer.
“Untuk guru honor, selama ini hanya
mendapatkan honor dari dana BOS dan dana BOS itu ada persentasenya. Hanya 5
persen untuk guru honor. Jadi tidak semua dana BOS itu untuk keperluan guru
honor. Kalau muridnya ramai, gaji guru honor tersebut besar. Kalau muridnya
sedikit, maka kecil gaji guru honor nya,” ulasnya.
Gaji guru honorer ini, dijelaskan Suparman
akan sangat kecil lagi jika keberadaan para guru honorer di suatu sekolah lebih
banyak dari pada guru yang berstatus PNS.
“Apalagi dalam satu sekolah tersebut guru
honornya lebih banyak dibandingkan PNS sehingga gajinya makin kecil,” ucapnya.
Maka dari itu, Suparman meminta pemerintah
daerah untuk memberikan perhatian khusus. Sebab Suparman menilai perjuangan
seorang guru honorer bukanlah soal mudah.
“Para guru honorer ini saya lihat
perjuangan mereka ini tidak main-main. Betul-betul berjuang demi mengabdi
kepada masyarakat. Maka kami dari PGRI Kabupaten Kubu Raya memohon kepada
pemerintah agar guru honor tidak dipandang sebelah mata,” pungkasnya. (Fai)
HUT ke-73
PGRI
KalbarOnline,
Pontianak – Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Kubu Raya melakukan aksi damai di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat,
Senin (26/11/2018) pagi.
Aksi yang diikuti puluhan guru yang
tersebar di sejumlah kecamatan di Kubu Raya ini bertepatan dengan momen
peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 PGRI.
Massa aksi ini menuntut anggota DPRD Kalbar
menganggarkan dana untuk peningkatan upah guru honorer. Sebab, para peserta
aksi menilai gaji guru honorer yang diperoleh dari dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) sangat rendah.
“Kami minta DPRD Kalbar, selain menggunakan
dana BOS selagi mereka belum dialihfungsikan menjadi PNS, setidaknya dari
pemerintah daerah bisa menganggarkan semacam honor daerah atau gaji untuk guru
honor sehingga ada penghasilan tambahan untuk mereka,” ungkap Ketua PGRI Sungai
Raya, Suparman saat ditemui di Gedung DPRD Kalbar, Senin (26/11/2018).
Saat ini, Suparman menjelaskan bahwa banyak
guru honorer yang hanya menggantungkan hidup dari gaji yang diperoleh melalui
dana BOS.
Namun, kata Suparman, ada keterbatasan dana
BOS yang tak seluruhnya bisa digunakan untuk menggaji guru honorer.
“Untuk guru honor, selama ini hanya
mendapatkan honor dari dana BOS dan dana BOS itu ada persentasenya. Hanya 5
persen untuk guru honor. Jadi tidak semua dana BOS itu untuk keperluan guru
honor. Kalau muridnya ramai, gaji guru honor tersebut besar. Kalau muridnya
sedikit, maka kecil gaji guru honor nya,” ulasnya.
Gaji guru honorer ini, dijelaskan Suparman
akan sangat kecil lagi jika keberadaan para guru honorer di suatu sekolah lebih
banyak dari pada guru yang berstatus PNS.
“Apalagi dalam satu sekolah tersebut guru
honornya lebih banyak dibandingkan PNS sehingga gajinya makin kecil,” ucapnya.
Maka dari itu, Suparman meminta pemerintah
daerah untuk memberikan perhatian khusus. Sebab Suparman menilai perjuangan
seorang guru honorer bukanlah soal mudah.
“Para guru honorer ini saya lihat
perjuangan mereka ini tidak main-main. Betul-betul berjuang demi mengabdi
kepada masyarakat. Maka kami dari PGRI Kabupaten Kubu Raya memohon kepada
pemerintah agar guru honor tidak dipandang sebelah mata,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini