Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 13 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pontianak ke-254 yang jatuh pada 23 Oktober 2025, para pengerajin manggar kebanjiran pesanan.
Salah satunya Siaucin, atau yang akrab disapa Mama Fani, yang mengaku sudah berjualan kerajinan manggar sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu. Uniknya, ia hanya berjualan Manggar pada bulan Oktober untuk memeriahkan HUT Kota Pontianak.
"Kita udah jualan itu sekitar 4 sampai 5 tahun yang lalu dan kita hanya jualan itu setiap tahun hanya di bulan Oktober," ujarnya pada Sabtu (11/10/2025).
Sehari-harinya, Mama Fani membuka toko sembako di Jalan Tebu. Sementara usaha manggar menjadi sampingannya ketika sudah memasuki bulan Oktober.
Mama Fani bercerita, awal mula ia berjualan manggar karena membantu anaknya membuat tugas sekolah, karena sisa bahan dari tugas tersebut masih banyak, ia iseng menjual manggar yang telah dibuatnya di toko.
Ternyata kerajinan manggar tersebut banyak dibeli oleh masyarakat.
"Awalnya itu bisa buat kerajinan karena bantu anak bikin tugas sekolah, bahannya masih ada sisa, iseng coba bikin manggar dan dijual di depan toko ternyata laku dan banyak yang beli," jelasnya.
Melihat peluang usaha tersebut, Mama Fani memutuskan untuk menjual kerajinan manggar sebagai usaha sampingan.
Kemahirannya membuat manggar tidak perlu diragukan lagi, dalam satu hari ia bisa membuat ratusan manggar.
Untuk harganya sendiri manggar satuan dibandrol dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 tergantung bentuk dan hiasannya.
Sementara untuk harga perpokok manggar paling murah dibandrol dari harga Rp 80.000 hingga yang paling mahal Rp 350.000.
Selain menyediakan persediaan yang siap jual, Mama Fani juga membuka pesanan sesuai permintaan dari pelanggan. Sejauh ini sudah ada beberapa dinas di Pemkot Pontianak serta kampus dan sekolah yang memesan kerajinan manggar di tempatnya.
"Kita udah ada yang pesan dari dinas, dari kampus dan sekolah juga ada, ada yang buat properti nari juga," ujarnya.
Dibandingkan tahun lalu, menurutnya permintaan tahun ini sedikit berkurang, karena sekolah-sekolah tidak lagi banyak memesan.
"Kalau tahun lalu itu sekolah banyak mesan, tahun ini belinya paling 2 atau 3 lidi per siswa," tambahnya.
Tahun lalu, lanjut dia, pokok manggar yang dibuatnya bisa laku lebih dari 150 pokok. "Tergantung permintaan masyarakat juga, kalau tahun lalu bisa ratusan pokok, lebih lah dari 150-an pokok," ujarnya.
Menjelang HUT Kota Pontianak, usahanya semakin ramai dikunjungi masyarakat, ada yang membeli persediaan yang sudah dibuat, ada juga yang memesan agar dibuat manggar sesuai permintaannya.
Manggar sendiri adalah hiasan yang terbuat dari lidi dan kertas kado yang telah dipotong-potong dan dililitkan sehingga membentuk bunga. (Lid)
KALBARONLINE.com - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pontianak ke-254 yang jatuh pada 23 Oktober 2025, para pengerajin manggar kebanjiran pesanan.
Salah satunya Siaucin, atau yang akrab disapa Mama Fani, yang mengaku sudah berjualan kerajinan manggar sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu. Uniknya, ia hanya berjualan Manggar pada bulan Oktober untuk memeriahkan HUT Kota Pontianak.
"Kita udah jualan itu sekitar 4 sampai 5 tahun yang lalu dan kita hanya jualan itu setiap tahun hanya di bulan Oktober," ujarnya pada Sabtu (11/10/2025).
Sehari-harinya, Mama Fani membuka toko sembako di Jalan Tebu. Sementara usaha manggar menjadi sampingannya ketika sudah memasuki bulan Oktober.
Mama Fani bercerita, awal mula ia berjualan manggar karena membantu anaknya membuat tugas sekolah, karena sisa bahan dari tugas tersebut masih banyak, ia iseng menjual manggar yang telah dibuatnya di toko.
Ternyata kerajinan manggar tersebut banyak dibeli oleh masyarakat.
"Awalnya itu bisa buat kerajinan karena bantu anak bikin tugas sekolah, bahannya masih ada sisa, iseng coba bikin manggar dan dijual di depan toko ternyata laku dan banyak yang beli," jelasnya.
Melihat peluang usaha tersebut, Mama Fani memutuskan untuk menjual kerajinan manggar sebagai usaha sampingan.
Kemahirannya membuat manggar tidak perlu diragukan lagi, dalam satu hari ia bisa membuat ratusan manggar.
Untuk harganya sendiri manggar satuan dibandrol dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 tergantung bentuk dan hiasannya.
Sementara untuk harga perpokok manggar paling murah dibandrol dari harga Rp 80.000 hingga yang paling mahal Rp 350.000.
Selain menyediakan persediaan yang siap jual, Mama Fani juga membuka pesanan sesuai permintaan dari pelanggan. Sejauh ini sudah ada beberapa dinas di Pemkot Pontianak serta kampus dan sekolah yang memesan kerajinan manggar di tempatnya.
"Kita udah ada yang pesan dari dinas, dari kampus dan sekolah juga ada, ada yang buat properti nari juga," ujarnya.
Dibandingkan tahun lalu, menurutnya permintaan tahun ini sedikit berkurang, karena sekolah-sekolah tidak lagi banyak memesan.
"Kalau tahun lalu itu sekolah banyak mesan, tahun ini belinya paling 2 atau 3 lidi per siswa," tambahnya.
Tahun lalu, lanjut dia, pokok manggar yang dibuatnya bisa laku lebih dari 150 pokok. "Tergantung permintaan masyarakat juga, kalau tahun lalu bisa ratusan pokok, lebih lah dari 150-an pokok," ujarnya.
Menjelang HUT Kota Pontianak, usahanya semakin ramai dikunjungi masyarakat, ada yang membeli persediaan yang sudah dibuat, ada juga yang memesan agar dibuat manggar sesuai permintaannya.
Manggar sendiri adalah hiasan yang terbuat dari lidi dan kertas kado yang telah dipotong-potong dan dililitkan sehingga membentuk bunga. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini