Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 16 November 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Usia boleh tua, namun soal semangat jangan dikata. Inilah kisah kakek berusia
82 tahun dari Sekadau yang setiap harinya berkeliling Pasar Sekadau berjualan
parang, wangkil dan pisau untuk menyadap karet.
Meski di usia yang tak lagi muda ditambah pendengaran yang
sudah kurang baik, tak menyurutkan semangat kakek yang karib disapa Mbah Darmo
itu untuk mencari rezeki.
Sejak pagi, Mbah Darmo yang sudah bungkuk itu sudah mulai
berkeliling dengan menggendong tasnya yang berisikan barang-barang dagangannya
di kawasan Pasar Sekadau. Padahal jarak tempat tinggalnya dengan pasar
terbilang lumayan jauh.
Diketahui, Mbah Darmo tinggal bersama anaknya di Jalan
Syarif Kusno-Merah Air (Surya Deli), Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir,
Kabupaten Sekadau. Dari rumahnya, Mbah Darmo biasanya menumpang truk sawit
kemudian naik bus menuju ke pasar. Jikalau pulang, Mbah Darmo biasanya menggunakan
jasa ojek hingga diantar ke rumahnya.
Darmo sudah sejak lama berjualan parang dan lainnya. Barang
dagangannya itu, ia beli di Pontianak melalui sang anak yang tinggal di
Pontianak. Biasanya, ia membeli 40 barang yang terdiri dari parang, wangkil dan
pisau penyadap karet.
“Ini (barang dagangan) beli di Pontianak. Kalau gagangnya buat
sendiri,” ujar Mbah Darmo.
Barang-barang yang dijual oleh Mbah Darmo, harganya bervariasi.
Mulai dari harga Rp50 ribu, Rp60 ribu hingga Rp 70 ribu. Mbah Darmo mengungkapkan
alasannya berjualan meski sudah berusia senja. Hasil jerih payahnya itu, dia
simpan dan biasanya diberikan untuk jajan buyut-buyutnya.
“Ingin jualan. Duduk terus ndak tahan. Uangnya, ya disimpan
saja. Kalau makan ada yang tanggung (anaknya). Kan kalau ada uang sendiri,
andainya mau beli jajan enak bisa pakai uang sendiri,” ungkapnya.
Mbah Darmo mengaku sudah lama berjualan barang-barang
tersebut. Bahkan, ia juga pernah berjualan di Sintang dan Sanggau.
“Ndak capek. Kalau rahasianya juga ndak ada. Pengen jualan
saja,” ucapnya.
Mbah Darmo mengakui bahwa anak-anaknya memang melarang
dirinya untuk jualan. Namun, dirinya bersikeras untuk tetap berjualan.
“Paling anak bilang silahkan bapak jualan, yang penting
selamat,” tandasnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Usia boleh tua, namun soal semangat jangan dikata. Inilah kisah kakek berusia
82 tahun dari Sekadau yang setiap harinya berkeliling Pasar Sekadau berjualan
parang, wangkil dan pisau untuk menyadap karet.
Meski di usia yang tak lagi muda ditambah pendengaran yang
sudah kurang baik, tak menyurutkan semangat kakek yang karib disapa Mbah Darmo
itu untuk mencari rezeki.
Sejak pagi, Mbah Darmo yang sudah bungkuk itu sudah mulai
berkeliling dengan menggendong tasnya yang berisikan barang-barang dagangannya
di kawasan Pasar Sekadau. Padahal jarak tempat tinggalnya dengan pasar
terbilang lumayan jauh.
Diketahui, Mbah Darmo tinggal bersama anaknya di Jalan
Syarif Kusno-Merah Air (Surya Deli), Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir,
Kabupaten Sekadau. Dari rumahnya, Mbah Darmo biasanya menumpang truk sawit
kemudian naik bus menuju ke pasar. Jikalau pulang, Mbah Darmo biasanya menggunakan
jasa ojek hingga diantar ke rumahnya.
Darmo sudah sejak lama berjualan parang dan lainnya. Barang
dagangannya itu, ia beli di Pontianak melalui sang anak yang tinggal di
Pontianak. Biasanya, ia membeli 40 barang yang terdiri dari parang, wangkil dan
pisau penyadap karet.
“Ini (barang dagangan) beli di Pontianak. Kalau gagangnya buat
sendiri,” ujar Mbah Darmo.
Barang-barang yang dijual oleh Mbah Darmo, harganya bervariasi.
Mulai dari harga Rp50 ribu, Rp60 ribu hingga Rp 70 ribu. Mbah Darmo mengungkapkan
alasannya berjualan meski sudah berusia senja. Hasil jerih payahnya itu, dia
simpan dan biasanya diberikan untuk jajan buyut-buyutnya.
“Ingin jualan. Duduk terus ndak tahan. Uangnya, ya disimpan
saja. Kalau makan ada yang tanggung (anaknya). Kan kalau ada uang sendiri,
andainya mau beli jajan enak bisa pakai uang sendiri,” ungkapnya.
Mbah Darmo mengaku sudah lama berjualan barang-barang
tersebut. Bahkan, ia juga pernah berjualan di Sintang dan Sanggau.
“Ndak capek. Kalau rahasianya juga ndak ada. Pengen jualan
saja,” ucapnya.
Mbah Darmo mengakui bahwa anak-anaknya memang melarang
dirinya untuk jualan. Namun, dirinya bersikeras untuk tetap berjualan.
“Paling anak bilang silahkan bapak jualan, yang penting
selamat,” tandasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini