Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 13 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com - Setelah dikritik masyarakat, Pemerintah Kota Pontianak melalui dinas terkait langsung memangkas pohon yang menutupi Tugu Jam Tiga Muka yang merupakan peninggalan sejarah Belanda di masa pemerintahan Sultan Hamid II.
Keberadaan Tugu Jam Tiga Muka yang berdiri sejak tahun 1937 di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Rahadi Usman itu sempat tertutup rimbunnya pepohonan di sekitarnya. Tak sedikit warga yang bahkan tak lagi menyadari keberadaan ikon bersejarah tersebut.
Usai dilakukan pemangkasan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan akan menjadikan tugu tersebut sebagai titik nol Kota Pontianak.
“Itu adalah aset peninggalan sejarah, yang akan saya jadikan titik nol Kota Pontianak,” ungkapnya kepada awak media, Senin (13/10/2025).
[caption id="attachment_225733" align="alignnone" width="1600"]
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.[/caption]
Edi mengatakan, tugu yang juga disebut Jam Juliana Bernhard (JB) dan merupakan simbol persahabatan antara Pontianak dan Belanda itu akan dipercantik dengan ditanami bunga-bunga.
“Tugu itu akan kami tata tamannya seindah mungkin, ditanami bunga-bunga di sekitarnya. Akan kita jaga tidak lagi ditutupi pohon, secara visual tetap kelihatan,” tuturnya.
Menurut Edi, revitalisasi Tugu Jam Tiga Muka merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk menjaga dan menonjolkan warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Pontianak.
Ia menyebutkan, selain tugu tersebut, sejumlah bangunan bersejarah lain juga akan mendapat perhatian, seperti Kantor Pos Lama, Masjid Jami Sultan Abdurrahman, Keraton Kadriah, Makam Batu Layang, SDN 14, Kantor Bappeda Lama, dan sejumlah tugu bersejarah lainnya.
“Tidak hanya itu, tempat-tempat lain yang ikonik termasuk Kantor Pos Lama dalam proses, tapi ini sudah disewa oleh pihak ketiga. Nanti saya minta dikembalikan ke asal,” tukasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Setelah dikritik masyarakat, Pemerintah Kota Pontianak melalui dinas terkait langsung memangkas pohon yang menutupi Tugu Jam Tiga Muka yang merupakan peninggalan sejarah Belanda di masa pemerintahan Sultan Hamid II.
Keberadaan Tugu Jam Tiga Muka yang berdiri sejak tahun 1937 di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Rahadi Usman itu sempat tertutup rimbunnya pepohonan di sekitarnya. Tak sedikit warga yang bahkan tak lagi menyadari keberadaan ikon bersejarah tersebut.
Usai dilakukan pemangkasan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan akan menjadikan tugu tersebut sebagai titik nol Kota Pontianak.
“Itu adalah aset peninggalan sejarah, yang akan saya jadikan titik nol Kota Pontianak,” ungkapnya kepada awak media, Senin (13/10/2025).
[caption id="attachment_225733" align="alignnone" width="1600"]
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.[/caption]
Edi mengatakan, tugu yang juga disebut Jam Juliana Bernhard (JB) dan merupakan simbol persahabatan antara Pontianak dan Belanda itu akan dipercantik dengan ditanami bunga-bunga.
“Tugu itu akan kami tata tamannya seindah mungkin, ditanami bunga-bunga di sekitarnya. Akan kita jaga tidak lagi ditutupi pohon, secara visual tetap kelihatan,” tuturnya.
Menurut Edi, revitalisasi Tugu Jam Tiga Muka merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk menjaga dan menonjolkan warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Pontianak.
Ia menyebutkan, selain tugu tersebut, sejumlah bangunan bersejarah lain juga akan mendapat perhatian, seperti Kantor Pos Lama, Masjid Jami Sultan Abdurrahman, Keraton Kadriah, Makam Batu Layang, SDN 14, Kantor Bappeda Lama, dan sejumlah tugu bersejarah lainnya.
“Tidak hanya itu, tempat-tempat lain yang ikonik termasuk Kantor Pos Lama dalam proses, tapi ini sudah disewa oleh pihak ketiga. Nanti saya minta dikembalikan ke asal,” tukasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini