Pontianak    

Nutrisi Adekuat Jadi Kunci Percepatan Pemulihan Pasien TBC

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Kamis, 11 Desember 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar


KALBARONLINE.com – Pemenuhan nutrisi adekuat bagi pasien TBC menjadi salah satu faktor penting untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain wajib mengonsumsi obat secara teratur, penderita Tuberkulosis umumnya mengalami penurunan berat badan, hilang nafsu makan, hingga tubuh lemas. Kondisi ini membuat kebutuhan nutrisi harus benar-benar diperhatikan.

Kekurangan nutrisi justru bisa memperburuk keadaan—tubuh semakin lemah, proses pemulihan melambat, dan pengobatan tidak berjalan optimal.

Menanggapi hal tersebut, RSUD SSMA Kota Pontianak memberikan edukasi kepada pasien dan pengunjung Poli Paru mengenai pentingnya asupan nutrisi yang cukup. Edukasi ini disampaikan nutrisionis Inggriani Kurniati Sudhiarto Putri, S.Gz, pada Kamis (11/12/2025). Ia menegaskan bahwa makanan untuk penderita TBC tidak harus mahal, tetapi harus tepat dan seimbang.

Menurut Inggriani, penderita TBC membutuhkan energi lebih tinggi karena tubuh bekerja keras melawan infeksi. Karbohidrat dari nasi, roti, umbi, atau mie menjadi sumber energi utama. Namun yang paling krusial adalah asupan protein—baik dari ikan, ayam, telur, tempe, tahu, kacang-kacangan hingga daging tanpa lemak—yang berfungsi memperbaiki jaringan dan meningkatkan imunitas.

“Selain itu, vitamin dan mineral juga berperan besar untuk meningkatkan imunitas, terutama vitamin A, C, D, dan E serta mineral seperti zinc dan zat besi. Semua itu bisa didapat dari sayur dan buah seperti wortel, bayam, pepaya, jeruk, brokoli, alpukat, serta makanan seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan,” jelasnya.

Ia juga menyarankan pasien TBC untuk memanfaatkan sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang, biji-bijian, minyak zaitun, atau ikan salmon agar kebutuhan kalori terpenuhi tanpa risiko kesehatan tambahan.

Selain makanan, kebutuhan cairan juga tidak boleh diabaikan. Infeksi sering membuat tubuh mudah dehidrasi, terutama saat penderita demam atau berkeringat berlebih. “Minum air putih, kuah sup, jus buah tanpa gula berlebih, dan air kelapa bisa membantu menjaga cairan tubuh tetap seimbang,” tambahnya.

Sebagian pasien TBC kerap mengalami mual atau kehilangan nafsu makan. Untuk itu, makan dalam porsi kecil namun sering dinilai lebih efektif. “Misalnya makan 5–6 kali sehari dalam porsi kecil, termasuk camilan sehat seperti buah, yogurt, roti gandum, atau kacang panggang,” ujar Inggriani.

Ia juga menekankan pentingnya membatasi makanan tertentu. “Gorengan, makanan tinggi lemak jenuh, makanan cepat saji, minuman bersoda, makanan terlalu manis, dan alkohol sebaiknya dihindari,” tegasnya.

Di akhir edukasi, Inggriani menyebut bahwa dengan pemenuhan energi, protein, vitamin, mineral, dan cairan yang cukup, proses penyembuhan TBC dapat berlangsung lebih cepat dan risiko komplikasi bisa ditekan. (PKRS-humas/rsudssma)

Artikel Selanjutnya
Pontianak Raih SPI Tertinggi se-Kalimantan, Pemkot Genjot Sosialisasi Antikorupsi
Kamis, 11 Desember 2025
Artikel Sebelumnya
Aparat Gabungan Amankan Dua Kontainer Rokok Ilegal Asal Kamboja di Pelabuhan Dwikora Pontianak
Kamis, 11 Desember 2025

Berita terkait