Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 09 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com - Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Leontinus Alpha Edison mengungkapkan, bahwa Jepang telah memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja yang sangat besar dalam beberapa tahun ke depan.
“Sehingga saya diskusi tadi malam, 400 ribu pekerja dalam 5 tahun ke depan. Bahkan kalau lebih dari itu bisa sampai 800 ribu pekerja yang mereka butuhkan,” kata Leontinus, dikutip dari laman Kompas.com, Sabtu (09/08/2025).
Menurut Leontinus, tingginya minat Pemerintah Jepang untuk merekrut Pekerja Migran Indonesia (PMI) didorong oleh citra positif Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah terbangun selama ini.
“Jadi mereka sangat ingin sekali untuk mengundang PMI, karena kita sebenarnya sudah memberikan kesan yang positif buat pemerintah Jepang. Jadi pasti G2G pasti,” ujarnya.
Ia menjelaskan, nota kesepahaman (Memorandum of Cooperation/MoC) antara Indonesia dan Jepang akan berakhir tahun depan. Karena itu, pembicaraan terkait perpanjangan kerja sama telah mulai dilakukan sejak tahun ini.
Leontinus pun memaparkan, bahwa proses perekrutan nantinya akan dimulai dari penjaringan calon PMI yang berminat, melakukan pelatihan bahasa Jepang, orientasi budaya kerja, hingga pelatihan keterampilan sesuai bidang. Di mana pemerintah juga akan memfasilitasi pembiayaan keberangkatan para pekerja.
“Kalau udah persiapan, baik itu keahlian maupun ke bahasa, pembiayaan sudah ada juga. Nanti kita juga akan memberangkatkan,” jelasnya. (**)
KALBARONLINE.com - Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Leontinus Alpha Edison mengungkapkan, bahwa Jepang telah memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja yang sangat besar dalam beberapa tahun ke depan.
“Sehingga saya diskusi tadi malam, 400 ribu pekerja dalam 5 tahun ke depan. Bahkan kalau lebih dari itu bisa sampai 800 ribu pekerja yang mereka butuhkan,” kata Leontinus, dikutip dari laman Kompas.com, Sabtu (09/08/2025).
Menurut Leontinus, tingginya minat Pemerintah Jepang untuk merekrut Pekerja Migran Indonesia (PMI) didorong oleh citra positif Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah terbangun selama ini.
“Jadi mereka sangat ingin sekali untuk mengundang PMI, karena kita sebenarnya sudah memberikan kesan yang positif buat pemerintah Jepang. Jadi pasti G2G pasti,” ujarnya.
Ia menjelaskan, nota kesepahaman (Memorandum of Cooperation/MoC) antara Indonesia dan Jepang akan berakhir tahun depan. Karena itu, pembicaraan terkait perpanjangan kerja sama telah mulai dilakukan sejak tahun ini.
Leontinus pun memaparkan, bahwa proses perekrutan nantinya akan dimulai dari penjaringan calon PMI yang berminat, melakukan pelatihan bahasa Jepang, orientasi budaya kerja, hingga pelatihan keterampilan sesuai bidang. Di mana pemerintah juga akan memfasilitasi pembiayaan keberangkatan para pekerja.
“Kalau udah persiapan, baik itu keahlian maupun ke bahasa, pembiayaan sudah ada juga. Nanti kita juga akan memberangkatkan,” jelasnya. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini