Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 19 Januari 2021 |
Perasaan Mums maupun Dads tidak pernah mengajarkan hal yang buruk. Bahkan, Mums rajin mengingatkan si Kecil pentingnya sopan santun dan meminta izin. Namun, kok anak suka mengambil barang orang lain tanpa izin? Sayangnya, ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi berkali-kali. Ada apa ini? Mengapa anak suka mencuri? Apa yang harus dilakukan?
Bagaimana bila ini tidak hanya terjadi di rumah? Misalnya, bila di rumah si Kecil suka mengambil mainan adik tanpa izin, maka di sekolah kasusnya beda lagi. Si Kecil yang bersekolah di PAUD sering terpergok mengambil tanpa izin makanan teman sekelasnya atau barang-barang lain.
Oke, sebelum bereaksi, sebaiknya Mums tarik napas dulu. Meskipun merasa sedih, marah, dan kecewa, sebaiknya jangan langsung marah pada anak. Cari tahu dulu kemungkinan penyebab ia melakukan hal tidak terpuji tersebut.
Inilah beberapa kemungkinan yang membuat si Kecil memutuskan untuk mengambil milik orang lain tanpa izin:
Wuih, kesannya seram-seram sekali ya, Mums? Memangnya si Kecil yang masih balita bisa begitu? Di era digital, apa pun sepertinya sudah mungkin sekali sekarang. Apalagi, banyak orang tua yang sering kecolongan. Si Kecil yang sudah lincah bermain gawai dan mengakses internet bisa menemukan contoh-contoh perilaku kurang baik lewat konten-konten dewasa.
Rasanya masih lebih mudah bila si Kecil hanya terpergok mengambil milik orang lain tanpa izin di lingkungan rumah sendiri. Bila di PAUD, Mums harus berkonsultasi dengan guru kelas si Kecil. Interaksi si Kecil dengan teman-teman sekelasnya mungkin bisa menjadi petunjuk alasan di balik perbuatannya tersebut.
Mungkin Mums bisa mengawali dengan mengajak si Kecil berbicara berdua saja dulu. Tanyakan dengan sabar alasan si Kecil mengambil milik orang lain tanpa izin. Agar anak tidak ketakutan atau malah membuat anak suka berbohong, hindari menunjukkan wajah marah dan menggunakan nada suara tinggi.
Sesudahnya, inilah yang harus Mums lakukan:
Memang terkesan pelik, tetapi segeralah menangani masalah ini sebelum anak sudah terlalu tua. Bila ada pola perilaku berulang, bawalah si Kecil ke terapis anak untuk mencegah kemungkinan dirinya tumbuh menjadi kleptomania di kemudian hari. (AS)

Referensi
Johns Hopkins Medicine: Lying and Stealing
Kelly Bear: Children Who Steal
Family Education: Why Kids Steal (And What to Do About It)
Perasaan Mums maupun Dads tidak pernah mengajarkan hal yang buruk. Bahkan, Mums rajin mengingatkan si Kecil pentingnya sopan santun dan meminta izin. Namun, kok anak suka mengambil barang orang lain tanpa izin? Sayangnya, ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi berkali-kali. Ada apa ini? Mengapa anak suka mencuri? Apa yang harus dilakukan?
Bagaimana bila ini tidak hanya terjadi di rumah? Misalnya, bila di rumah si Kecil suka mengambil mainan adik tanpa izin, maka di sekolah kasusnya beda lagi. Si Kecil yang bersekolah di PAUD sering terpergok mengambil tanpa izin makanan teman sekelasnya atau barang-barang lain.
Oke, sebelum bereaksi, sebaiknya Mums tarik napas dulu. Meskipun merasa sedih, marah, dan kecewa, sebaiknya jangan langsung marah pada anak. Cari tahu dulu kemungkinan penyebab ia melakukan hal tidak terpuji tersebut.
Inilah beberapa kemungkinan yang membuat si Kecil memutuskan untuk mengambil milik orang lain tanpa izin:
Wuih, kesannya seram-seram sekali ya, Mums? Memangnya si Kecil yang masih balita bisa begitu? Di era digital, apa pun sepertinya sudah mungkin sekali sekarang. Apalagi, banyak orang tua yang sering kecolongan. Si Kecil yang sudah lincah bermain gawai dan mengakses internet bisa menemukan contoh-contoh perilaku kurang baik lewat konten-konten dewasa.
Rasanya masih lebih mudah bila si Kecil hanya terpergok mengambil milik orang lain tanpa izin di lingkungan rumah sendiri. Bila di PAUD, Mums harus berkonsultasi dengan guru kelas si Kecil. Interaksi si Kecil dengan teman-teman sekelasnya mungkin bisa menjadi petunjuk alasan di balik perbuatannya tersebut.
Mungkin Mums bisa mengawali dengan mengajak si Kecil berbicara berdua saja dulu. Tanyakan dengan sabar alasan si Kecil mengambil milik orang lain tanpa izin. Agar anak tidak ketakutan atau malah membuat anak suka berbohong, hindari menunjukkan wajah marah dan menggunakan nada suara tinggi.
Sesudahnya, inilah yang harus Mums lakukan:
Memang terkesan pelik, tetapi segeralah menangani masalah ini sebelum anak sudah terlalu tua. Bila ada pola perilaku berulang, bawalah si Kecil ke terapis anak untuk mencegah kemungkinan dirinya tumbuh menjadi kleptomania di kemudian hari. (AS)

Referensi
Johns Hopkins Medicine: Lying and Stealing
Kelly Bear: Children Who Steal
Family Education: Why Kids Steal (And What to Do About It)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini