Pontianak    

Lantik Pejabat Eselon Dua, Edi Kamtono : Mulai Bekerja dan Lakukan Inovasi

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 15 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Lima Pejabat Eselon Dua

Hasil Open Bidding Dilantik

KalbarOnline,

Pontianak – Lima pejabat Eselon Dua di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)

Pontianak dilantik Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Aula Sultan Syarif

Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (14/11/2019).

Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau setingkat Eselon Dua

yang dilantik adalah Titin Subakti sebagai Sekretaris DPRD Kota Pontianak,

Kusyairi sebagai Staf Ahli Wali Kota Pontianak Bidang Pemerintahan dan SDM,

Yaya Maulidia selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota

Pontianak, Yuli Trisna Ibrahim sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Sekretariat Daerah Kota Pontianak dan Syahdan menduduki jabatan Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak.

Edi menerangkan, pelantikan para pejabat hasil open bidding

ini di antaranya untuk mengisi jabatan yang lowong maupun menggantikan pejabat

yang telah memasuki masa pensiun. Ada satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

yang belum dilantik lantaran kepala dinas yang menduduki jabatan tersebut

memasuki pensiun per Desember 2019 mendatang. OPD itu adalah Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kota Pontianak, yang mana untuk melantik pejabat yang

menggantikannya harus mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri.

“Saya berharap bapak ibu yang dilantik bisa mewujudkan visi

misi yang dituangkan dalam RPJMD Kota Pontianak tahun 2019-2024 sehingga ada

percepatan-percepatan target,” ujarnya.

Setelah resmi dilantik, Edi meminta para pejabat tersebut

mulai bekerja dan melakukan inovasi-inovasi dengan menciptakan hal-hal baru

yang belum pernah ada. Inovasi itu dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat

serta menyelesaikan berbagai persoalan kota yang dihadapi.

“IT hanya sebagai alat tetapi mindset dan pola pikir itu

yang harus dibangun,” ucap dia.

Kepada jajaran pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak, ia

kembali menegaskan pentingnya sebuah inovasi sebagai langkah mempercepat

pelayanan kepada masyarakat. Dirinya juga meminta jajaran yang dipimpinnya

untuk membuang aura-aura negatif dalam diri masing-masing maupun lingkungan.

Aura negatif yang dimaksud orang nomor satu di Kota

Pontianak ini adalah sifat yang selalu menganggap dirinya yang paling benar,

sementara orang lain salah, selalu curiga, selalu negatif thinking, suudzon dan

sifat negatif lainnya. Semua aura negatif itu harus dihilangkan.

“Dalam sebuah organisasi ini kita bekerja secara tim. Kalau

kita bekerja misalnya hanya mementingkan diri kita sendiri, saya yakin itu

tidak akan berjalan dengan baik,” tegas Edi.

Saat dirinya menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) yang

dihadiri oleh seluruh Forkopimda provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia di

Bekasi baru-baru ini, arahan Presiden Jokowi pada saat rapat mengatakan bahwa

saat ini negara Indonesia memasuki tahap tinggal landas. Kabupaten/kota sangat

berpengaruh pada kebijakan pemerintah pusat.

“Seiring dengan pertumbuhan penduduk akan berdampak terhadap

faktor internal dan faktor eksternal terkait masalah dunia dan masalah nasional

itu juga berpengaruh,” tuturnya.

Selain itu, sambung Edi, Presiden dengan tegas menyampaikan

agar seluruh daerah melakukan percepatan-percepatan terutama masalah perizinan.

“Jangan lagi ada yang menghambat perizinan, hilangkan

mindset-mindset mempersulit,” tandasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
10 Polsek di Bawah Naungan Polres Kubu Raya
Jumat, 15 November 2019
Artikel Sebelumnya
Kader Hanura Ketapang Sayangkan Pernyataan Nilwan : Dahului Mekanisme Partai
Jumat, 15 November 2019

Berita terkait