Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 15 November 2019 |
Lima Pejabat Eselon Dua
Hasil Open Bidding Dilantik
KalbarOnline,
Pontianak – Lima pejabat Eselon Dua di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)
Pontianak dilantik Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Aula Sultan Syarif
Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (14/11/2019).
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau setingkat Eselon Dua
yang dilantik adalah Titin Subakti sebagai Sekretaris DPRD Kota Pontianak,
Kusyairi sebagai Staf Ahli Wali Kota Pontianak Bidang Pemerintahan dan SDM,
Yaya Maulidia selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota
Pontianak, Yuli Trisna Ibrahim sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Sekretariat Daerah Kota Pontianak dan Syahdan menduduki jabatan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak.

Edi menerangkan, pelantikan para pejabat hasil open bidding
ini di antaranya untuk mengisi jabatan yang lowong maupun menggantikan pejabat
yang telah memasuki masa pensiun. Ada satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang belum dilantik lantaran kepala dinas yang menduduki jabatan tersebut
memasuki pensiun per Desember 2019 mendatang. OPD itu adalah Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Pontianak, yang mana untuk melantik pejabat yang
menggantikannya harus mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri.
“Saya berharap bapak ibu yang dilantik bisa mewujudkan visi
misi yang dituangkan dalam RPJMD Kota Pontianak tahun 2019-2024 sehingga ada
percepatan-percepatan target,” ujarnya.
Setelah resmi dilantik, Edi meminta para pejabat tersebut
mulai bekerja dan melakukan inovasi-inovasi dengan menciptakan hal-hal baru
yang belum pernah ada. Inovasi itu dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat
serta menyelesaikan berbagai persoalan kota yang dihadapi.
“IT hanya sebagai alat tetapi mindset dan pola pikir itu
yang harus dibangun,” ucap dia.
Kepada jajaran pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak, ia
kembali menegaskan pentingnya sebuah inovasi sebagai langkah mempercepat
pelayanan kepada masyarakat. Dirinya juga meminta jajaran yang dipimpinnya
untuk membuang aura-aura negatif dalam diri masing-masing maupun lingkungan.
Aura negatif yang dimaksud orang nomor satu di Kota
Pontianak ini adalah sifat yang selalu menganggap dirinya yang paling benar,
sementara orang lain salah, selalu curiga, selalu negatif thinking, suudzon dan
sifat negatif lainnya. Semua aura negatif itu harus dihilangkan.
“Dalam sebuah organisasi ini kita bekerja secara tim. Kalau
kita bekerja misalnya hanya mementingkan diri kita sendiri, saya yakin itu
tidak akan berjalan dengan baik,” tegas Edi.
Saat dirinya menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) yang
dihadiri oleh seluruh Forkopimda provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia di
Bekasi baru-baru ini, arahan Presiden Jokowi pada saat rapat mengatakan bahwa
saat ini negara Indonesia memasuki tahap tinggal landas. Kabupaten/kota sangat
berpengaruh pada kebijakan pemerintah pusat.
“Seiring dengan pertumbuhan penduduk akan berdampak terhadap
faktor internal dan faktor eksternal terkait masalah dunia dan masalah nasional
itu juga berpengaruh,” tuturnya.
Selain itu, sambung Edi, Presiden dengan tegas menyampaikan
agar seluruh daerah melakukan percepatan-percepatan terutama masalah perizinan.
“Jangan lagi ada yang menghambat perizinan, hilangkan
mindset-mindset mempersulit,” tandasnya. (jim)
Lima Pejabat Eselon Dua
Hasil Open Bidding Dilantik
KalbarOnline,
Pontianak – Lima pejabat Eselon Dua di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)
Pontianak dilantik Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Aula Sultan Syarif
Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (14/11/2019).
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau setingkat Eselon Dua
yang dilantik adalah Titin Subakti sebagai Sekretaris DPRD Kota Pontianak,
Kusyairi sebagai Staf Ahli Wali Kota Pontianak Bidang Pemerintahan dan SDM,
Yaya Maulidia selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota
Pontianak, Yuli Trisna Ibrahim sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Sekretariat Daerah Kota Pontianak dan Syahdan menduduki jabatan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak.

Edi menerangkan, pelantikan para pejabat hasil open bidding
ini di antaranya untuk mengisi jabatan yang lowong maupun menggantikan pejabat
yang telah memasuki masa pensiun. Ada satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang belum dilantik lantaran kepala dinas yang menduduki jabatan tersebut
memasuki pensiun per Desember 2019 mendatang. OPD itu adalah Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Pontianak, yang mana untuk melantik pejabat yang
menggantikannya harus mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri.
“Saya berharap bapak ibu yang dilantik bisa mewujudkan visi
misi yang dituangkan dalam RPJMD Kota Pontianak tahun 2019-2024 sehingga ada
percepatan-percepatan target,” ujarnya.
Setelah resmi dilantik, Edi meminta para pejabat tersebut
mulai bekerja dan melakukan inovasi-inovasi dengan menciptakan hal-hal baru
yang belum pernah ada. Inovasi itu dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat
serta menyelesaikan berbagai persoalan kota yang dihadapi.
“IT hanya sebagai alat tetapi mindset dan pola pikir itu
yang harus dibangun,” ucap dia.
Kepada jajaran pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak, ia
kembali menegaskan pentingnya sebuah inovasi sebagai langkah mempercepat
pelayanan kepada masyarakat. Dirinya juga meminta jajaran yang dipimpinnya
untuk membuang aura-aura negatif dalam diri masing-masing maupun lingkungan.
Aura negatif yang dimaksud orang nomor satu di Kota
Pontianak ini adalah sifat yang selalu menganggap dirinya yang paling benar,
sementara orang lain salah, selalu curiga, selalu negatif thinking, suudzon dan
sifat negatif lainnya. Semua aura negatif itu harus dihilangkan.
“Dalam sebuah organisasi ini kita bekerja secara tim. Kalau
kita bekerja misalnya hanya mementingkan diri kita sendiri, saya yakin itu
tidak akan berjalan dengan baik,” tegas Edi.
Saat dirinya menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) yang
dihadiri oleh seluruh Forkopimda provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia di
Bekasi baru-baru ini, arahan Presiden Jokowi pada saat rapat mengatakan bahwa
saat ini negara Indonesia memasuki tahap tinggal landas. Kabupaten/kota sangat
berpengaruh pada kebijakan pemerintah pusat.
“Seiring dengan pertumbuhan penduduk akan berdampak terhadap
faktor internal dan faktor eksternal terkait masalah dunia dan masalah nasional
itu juga berpengaruh,” tuturnya.
Selain itu, sambung Edi, Presiden dengan tegas menyampaikan
agar seluruh daerah melakukan percepatan-percepatan terutama masalah perizinan.
“Jangan lagi ada yang menghambat perizinan, hilangkan
mindset-mindset mempersulit,” tandasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini