Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 09 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Upaya memperkuat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal kembali dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, menyerahkan tiga unit mesin jahit untuk Kelompok Tenun Batu Petara di Desa Kumpang Ilong, Kabupaten Sekadau.
Bantuan ini menjadi langkah konkret Disporapar Kalbar dalam mendorong peningkatan kualitas dan diversifikasi produk tenun khas Kalbar, sekaligus memperkuat daya saing para perajin di wilayah pedesaan. Windy menyebut, mesin jahit ini akan membuka ruang kreativitas yang lebih besar bagi para perajin tenun.
“Dengan mesin jahit ini, para perajin bisa membuat kain tenun dalam ukuran besar dan model yang lebih beragam. Harapannya, produk mereka semakin diminati pasar,” ujar Windy.
Ia menambahkan, pendampingan terhadap perajin Desa Kumpang Ilong memang menjadi komitmen Disporapar Kalbar agar tenun tradisional tidak sekadar bertahan sebagai warisan budaya, tetapi juga berkembang sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan. Windy optimistis tenun Kumpang Ilong punya potensi besar menembus pasar provinsi hingga nasional.
Kelompok Tenun Batu Petara sendiri merupakan satu-satunya kelompok tenun aktif di Kabupaten Sekadau yang masih menjaga teknik menenun tradisional. Selama ini mereka mengandalkan alat tenun sederhana untuk menghasilkan kain khas desa tersebut.
Tak heran, bantuan mesin jahit disambut antusias oleh para ibu-ibu pengrajin. Mereka menilai kehadiran mesin ini akan mempercepat proses produksi sekaligus membuka peluang desain yang lebih variatif, sehingga bisa memenuhi permintaan pasar yang semakin beragam.
Langkah Disporapar Kalbar ini diharapkan menjadi pendorong baru bagi berkembangnya ekonomi kreatif di Sekadau, khususnya di sentra tenun Kumpang Ilong yang selama ini menjadi kebanggaan warga setempat. (Red)
KALBARONLINE.com – Upaya memperkuat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal kembali dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, menyerahkan tiga unit mesin jahit untuk Kelompok Tenun Batu Petara di Desa Kumpang Ilong, Kabupaten Sekadau.
Bantuan ini menjadi langkah konkret Disporapar Kalbar dalam mendorong peningkatan kualitas dan diversifikasi produk tenun khas Kalbar, sekaligus memperkuat daya saing para perajin di wilayah pedesaan. Windy menyebut, mesin jahit ini akan membuka ruang kreativitas yang lebih besar bagi para perajin tenun.
“Dengan mesin jahit ini, para perajin bisa membuat kain tenun dalam ukuran besar dan model yang lebih beragam. Harapannya, produk mereka semakin diminati pasar,” ujar Windy.
Ia menambahkan, pendampingan terhadap perajin Desa Kumpang Ilong memang menjadi komitmen Disporapar Kalbar agar tenun tradisional tidak sekadar bertahan sebagai warisan budaya, tetapi juga berkembang sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan. Windy optimistis tenun Kumpang Ilong punya potensi besar menembus pasar provinsi hingga nasional.
Kelompok Tenun Batu Petara sendiri merupakan satu-satunya kelompok tenun aktif di Kabupaten Sekadau yang masih menjaga teknik menenun tradisional. Selama ini mereka mengandalkan alat tenun sederhana untuk menghasilkan kain khas desa tersebut.
Tak heran, bantuan mesin jahit disambut antusias oleh para ibu-ibu pengrajin. Mereka menilai kehadiran mesin ini akan mempercepat proses produksi sekaligus membuka peluang desain yang lebih variatif, sehingga bisa memenuhi permintaan pasar yang semakin beragam.
Langkah Disporapar Kalbar ini diharapkan menjadi pendorong baru bagi berkembangnya ekonomi kreatif di Sekadau, khususnya di sentra tenun Kumpang Ilong yang selama ini menjadi kebanggaan warga setempat. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini