KalbarOnline, Sintang – Kontingen Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang di bawah kepemimpinan Mikael Abeng berhasil menyabet 6 (enam) piala pada berbagai perlombaan yang digelar pada kegiatan pekan gawai Dayak tahun 2016 ini.
Hal tersebut terungkap saat rombongan yang terdiri dari pengurus DAD dan para peserta lomba bersilaturahmi dengan Bupati Sintang, Jarot Winarno di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa 31 Mei 2016.
Kepada Bupati Sintang, Lapok Suseno selaku Ketua Kontingen DAD Sintang menjelaskan bahwa lomba menyumpit dan menyanyikan lagu-lagu daerah, menempatkan peserta dari DAD kabupaten Sintang di posisi nomor wahid.
“Sementara untuk lomba tari kreasi Dayak dan lomba display budaya, peserta dari DAD Sintang harus puas berada di posisi kedua. Pada lomba memasak menu khas daerah, tim Sintang menempati posisi 3, sedangkan dara Sintang atas nama Santi, pada ajang pemilihan bujang dan dara Gawai terpilih sebagai dara gawai fotogenik,” papar Lapok Suseno kepada Bupati Sintang Jarot Winarno.
“Kami sangat bersyukur dan puas dengan prestasi ini dan kami akan berupaya pada pekan gawai Dayak tahun yang akan datang untuk bisa tampil lebih baik. Oleh karena itu kami mengajak dan mendorong para anak muda yang memiliki minat dan bakat untuk tidak malu-malu mengembangkanya,” tutur Lapok Suseno.
Lapok Suseno menambahkan bahwa kedatangan rombongan kontingen DAD Sintang menghadap Bupati Sintang merupakan salah satu bentuk laporan, bahwa DAD Sintang telah mampu menunjukan kiprahnya di tingkat provinsi. Apalagi menurutnya pemerintah kabupaten Sintang dibawah kepemimpinan bupati Jarot Winarno memberikan dukungan dan suport yang begitu luar biasa.
“Ini menjadi bukti, bahwa Bupati Sintang saat ini tidak membedakan suku, agama atau golongan tertentu dalam melayani dan membina masyarakat. Meskipun bupati sekarang bukan berasal dari etnis Dayak, namun beliau memberikan perhatian yang begitu luar biasa kepada masyarakat Dayak,” tukasnya.
Lebih lanjut Lapok Suseno juga mengatakan bahwa pada lomba display budaya, pihaknya menampilkan gambar rumah betang yang dilengkapi dengan foto bupati dan wakil bupati Sintang. Ia tak menduga jika desain yang di buat timnya mendapatkan juara ke dua pada lomba tersebut.
“Ini seperti sebuah tanda dan semoga sesuai dengan harapan kami. Harapan kami mewakili masyarakat Dayak yang ada di wilayah kabupaten Sintang adalah terbangunnya rumah betang di daerah kita ini. Pembangunan fondasi rumah betang itu, kami harapkan akan dilanjutkan dan di selesaikan di masa kepemimpinan JAS,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan memberikan apresiasi yang tinggi atas pretasi yang di raih oleh kontingen DAD kabupaten Sintang.
“Tentu kita bangga dengan prestasi yang diraih, karena mengharumkan nama Sintang. Pemerintah daerah tentu akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang menjadi ajang penyaluran bakat dan minat khususnya bagi generasi muda yang diperlombakan dalam pekan gawai Dayak. Harapan kita tentu saja, prestasi ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada pekan gawai Dayak di tahun yang akan datang,” tegasnya.
Pelaksanaan pekan gawai Dayak tahun 2016 ini dinilai lebih istimewa di bandingkan dengan kegiatan yang sama di tahun sebelumnya. Pasalnya pada pekan gawai Dayak ke XXXI yang di helat di rumah Radankg diikuti oleh tim dari negara tetangga.
Pada acara yang di helat selama tanggal 20-27 Mei lalu tersebut, hadir tim dari Sarawak, Sabah, Kinabalu (Malaysia) dan Brunai Darussalam. Selain itu, panitia juga menetapkan aturan yang ketat baik bagi peserta maupun masyarakat yang mengunjungi kegiatan pekan gawai Dayak.
Panitia membuat aturan untuk merubah imej bahwa Gawai Dayak identik dengan mabuk-mabukan. Dalam aturan yang dibuat oleh panitia, sanksi adat telah ditetapkan bagi siapapun yang melanggar termasuk bila panitia kegiatan yang melakukan pelanggaran, maka sanksi adatnya menjadi dua kali lipat.
Gawai Dayak merupakan bentuk ungkapan syukur atas hasil panen yang dikaruniakan Tuhan. Selain itu, pekan gawai Dayak dijadikan sebagai ajang mentransformasi nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda khususnya anak muda Dayak. (Sg)
Comment