KalbarOnline, Sintang – Pembinaan sumber daya manusia harus terus dilakukan seiring dengan pembangunan fisik yang tidak pernah berhenti dilakukan. Harus ada keseimbangan antara pembangunan rohani dan fisik di kabupaten sintang.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kab.Sintang Yosepha Hasnah pada saat Peresmian Gereja Katolik Paroki Santo Yusuf Senaning pada Senin, 29 Agustus 2016.
“Pemerintah Kabupaten Sintang terus mendorong agar umat beragama terus menambah sarana ibadah yang megah dan besar, dengan harapan tercipta masyarakat yang religius sebagai modal dasar untuk terus membangun daerah.
Kami merasa sangat membutuhkan peranan rohaniwan dalam membina masyarakat melalui kegiatan keagamaan dan ajaran agama.
Gereja merupakan tempat melaksanakan ibadah serta pembinaan umat yang sangat efektif. Membangun masyarakat sintang yang religius tidak bisa instan, melainkan melalui proses panjang dan melibatkan banyak pihak termasuk gereja.
Saya ikut merasakan rasa senang umat katolik di senaning karena sudah berdiri gereja baru yang megah. Selanjutnya, mari kita jaga gereja ini, penuhi setiap hari minggu atau kegiatan keagamaan. Manfaatkan gereja ini untuk pembinaan umat.
Administrastor Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr mengharapkan agar kebersamaan umat di senaning tetap kuat serta iman juga tetap baik. “Lima tahun yang lalu saya meletakan batu pertama pembangunan gereja ini. Saya bangga karena sumbangan dari keuskupan sintang sangat kecil, yang menandakan swadaya umat lebih besar dan kesadaran umat sudah baik. Saya ingin setiap hari minggu gereja ini selalu penuh” harap Mgr. Agustinus Agus, Pr.
Sekretaris Kecamatan Ketungau Hulu Oktavius menyampaikan sudah menyaksikan sendiri proses pembangunan gereja ini yang melibatkan seluruh umat dan bantuan banyak orang. Pemerintah Kecamatan Ketungau Hulu merasa bangga di pusat kecamatan ada gereja yang megah.
Pastor Paroki Santo Yusuf Senaning Romo Yosef Chrispinus, Pr menjelaskan untuk melaksanakan misa setiap hari minggu, umat katolik di Senaning sudah beberapa kali pindah, dengan adanya gereja ini, maka umat sudah bisa misa di gereja yang megah. Baik panitia pembangunan maupun umat sudah memberikan banyak pengorbanan untuk membangun gereja ini.
Laurensius Askan Fery ketua panitia pembangunan gereja menyampaikan umat sudah bersama-sama membangun gereja ini selama lima tahun. “Kami di senaning hanya 40 kepala keluarga, tetapi mampu membangun gereja ini meskipun dengan susah payah. Ini hasil kerjasama umat dan donatur. Kami setiap hari minggu, usai misa untuk bekerja membangun gereja ini dengan ukuran 10 x 24 meter dengan total biaya sekitar 1,8 milyar.
Pastor Paroki Santo Yusuf Senaning Romo Yosef Chrispinus, Pr menyampaikan bahwa umat katolik di Senaning sudah menantikan gereja baru ini selama lima tahun. “Kami bahagia dan bersyukur karena perjuangan selama lima tahun, gereja ini sudah bisa diresmikan. Terima kasih kepada seluruh donatur dan umat yang sudah bekerja gotong royong membangun gereja ini.
Peresmian ditandai dengan pemukulan gong, pengguntingan pita, pembukaan tirai plang nama serta penandatanganan prasasti. Sementara Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr yang juga Uskup Keuskupan Agung Pontianak memberkati gereja tersebut. (Sg)
Comment