KalbarOnline, Sekadau – Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH menyampaikan permohonan maafnya kepada warga Sekadau saat menghadiri Musrenbang RKPD Kabupaten Sekadau tahun 2017 di kantor Bupati Sekadau, Kamis (23/3).
Permohonan maaf itu disampaikan menyusul akan berakhirnya tugasnya sebagai Gubernur Kalbar.
“Selama saya bertugas hampir 10 tahun ini, mungkin ada hal yang kurang berkenan di hati bapak – ibu, khususnya warga Sekadau. Karena itu, dengan kerendahan hati, saya mohon maaf,” ucap Cornelis.
Cornelis yang menjabat Gubernur Kalbar sejak 2008 lalu, akan mengakhiri jabatannya pada tahun 2018 mendatang.
“Persisnya tanggal 14 Januari 2018. Karena itu, saya mohon pamit,” tuturnya.
Cornelis mengakui, kehadirannya dalam rangka pelaksanaan Musrenbang tahun ini, merupakan kehadiran yang terakhir sebagai Gubernur. Dipastikan pelaksanaan Musrenbang tahun depan, sudah tidak dihadirinya lagi.
Cornelis juga meminta maaf jika selama memimpin Kalbar, banyak kehilafan yang dilakukan. Ia juga mengakui masih banyak PR yang belum bisa dituntaskan.
“Tapi puji tuhan, banyak juga keberhasilan yang dicapai. Bahkan secara global, pertumbuhan ekonomi Kalbar bisa diatas rata-rata nasional,” paparnya.
Keberhasilan itu, tidak lantas membuat Cornelis jumawa. Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan buah kerja seluruh ASN di Kalbar, termasuk Sekadau, serta para Bupati hingga kepala desa se Kalbar.
“Sebab bapak – ibu lah yang bekerja. Saya hanya ngomong saja. Hanya mengarahkan saja,” kata Cornelis merendah, namun tetap dengan logatnya yang khas.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini pun berharap kedepannya Kalbar dipimpin seorang yang cerdas dan bisa lebih maju lagi.
Salah seorang warga Sekadau yang tak ingin disebutkan namanya ini mengakui, selama memimpin Kalbar, memang cukup banyak kemajuan yang sudah dicapai Cornelis.
“Disisi lain, masih banyak juga pekerjaan yang belum tertuntaskan,” ucapnya.
Menurutnya, kemajuan itu tentu layak diacungi jempol.
“Kita juga berharap pekerjaan yang masih tertunda, bisa dikerjakan Gubernur mendatang, siapa pun orangnya,” pungkasnya. (Mus)
Comment