Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 29 Maret 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang didampingi anggota DPRD Dapil Pontianak Kota meninjau langsung setiap kelurahan yang masuk dalam usulan Musrenbang dan usulan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kecamatan Pontianak Kota untuk dibangun.
“Kita meninjau ke lapangan langsung ini juga berkaitan dengan program Kotaku, kita meninjau kawasan-kawasan yang masuk dalam peta kawasan kumuh, dan ini juga yang telah diusulkan dalam Musrenbang dan BKM,” ujar Edi, Senin (27/3) seperti yang dilansir dari pontianak.tribunnews.com.
Pada kesempatan tersebut, Wawako dan Angota DPRD serta camat dan lurah berkeliling di setiap lokasi di kelurahan yang telah masuk dalam usulan pembangunan.
Menurut Edi, dari setiap keluarahan yang dikunjunginya dan para anggota dewan tersebut, memang permasalahan yang masih harus menjadi perhatian besar adalah, sanitasi dan saluran drainase yang ada.
Dengan saluran yang tidak baik dan sanitasi yang buruk membuat kawasan yang ada menjadi kumuh.
Ia juga menegaskan untuk di Pontianak Kota yang paling kumuh adalah Kawasan Kampung Sawah.
“Kita meninjau seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Pontianak Kota, dan melihat langsung bagian-bagian yang dikatakan kumuh. Yang paling parah kumuhnya di Pontianak Kota adalah Kampung Sawah,” tukasnya.
Kekumuhan Kampung Sawah Sudah Sejak Lama Terjadi
Bahkan Edi sudah mengetahui kalau kekumuhan Kampung Sawah itu sudah sejak lama terjadi, karena pada saat itu diceritakannya waktu pembuatan jalan-jalan lingkungan di Kampung Sawah dimana kawasan tersebut tergenang air.
“Saat dibuat jalannya dibawah rumah warga itu tergenang air semua dan jalannya memang ditinggikan, bawah rumah itu juga berair dan kalau tidak ada drainase maka akan bau dan tidak sehat,” terangnya.
Selain itu, bakal calon Wali Kota Pontianak 2018 mendatang ini juga menyoroti sanitasi yang ada di Kampung Sawah, dimana dibuatkan WC komunal bagi warga setempat.
Tahun ini, lanjutnya, Kampung Sawah akan dibenahi MCKnya dan akses air bersihnya.
Ia mau kedepan kawasan tersebut benar-benar ditata, dan dengan bantuan APBN sekitar Rp 500 juta. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang didampingi anggota DPRD Dapil Pontianak Kota meninjau langsung setiap kelurahan yang masuk dalam usulan Musrenbang dan usulan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kecamatan Pontianak Kota untuk dibangun.
“Kita meninjau ke lapangan langsung ini juga berkaitan dengan program Kotaku, kita meninjau kawasan-kawasan yang masuk dalam peta kawasan kumuh, dan ini juga yang telah diusulkan dalam Musrenbang dan BKM,” ujar Edi, Senin (27/3) seperti yang dilansir dari pontianak.tribunnews.com.
Pada kesempatan tersebut, Wawako dan Angota DPRD serta camat dan lurah berkeliling di setiap lokasi di kelurahan yang telah masuk dalam usulan pembangunan.
Menurut Edi, dari setiap keluarahan yang dikunjunginya dan para anggota dewan tersebut, memang permasalahan yang masih harus menjadi perhatian besar adalah, sanitasi dan saluran drainase yang ada.
Dengan saluran yang tidak baik dan sanitasi yang buruk membuat kawasan yang ada menjadi kumuh.
Ia juga menegaskan untuk di Pontianak Kota yang paling kumuh adalah Kawasan Kampung Sawah.
“Kita meninjau seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Pontianak Kota, dan melihat langsung bagian-bagian yang dikatakan kumuh. Yang paling parah kumuhnya di Pontianak Kota adalah Kampung Sawah,” tukasnya.
Kekumuhan Kampung Sawah Sudah Sejak Lama Terjadi
Bahkan Edi sudah mengetahui kalau kekumuhan Kampung Sawah itu sudah sejak lama terjadi, karena pada saat itu diceritakannya waktu pembuatan jalan-jalan lingkungan di Kampung Sawah dimana kawasan tersebut tergenang air.
“Saat dibuat jalannya dibawah rumah warga itu tergenang air semua dan jalannya memang ditinggikan, bawah rumah itu juga berair dan kalau tidak ada drainase maka akan bau dan tidak sehat,” terangnya.
Selain itu, bakal calon Wali Kota Pontianak 2018 mendatang ini juga menyoroti sanitasi yang ada di Kampung Sawah, dimana dibuatkan WC komunal bagi warga setempat.
Tahun ini, lanjutnya, Kampung Sawah akan dibenahi MCKnya dan akses air bersihnya.
Ia mau kedepan kawasan tersebut benar-benar ditata, dan dengan bantuan APBN sekitar Rp 500 juta. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini