Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 13 April 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa masalah pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang sejumlah titik lainnya masih akan dikoordinasikan antara Pemerintah Kota Pontianak dan pihak perusahaan advertising yang merupakan sebagai pelaksana pembangunan.
Edi mengakui bahwa memang sudah ada perjanjian kerja sama (MoU) antara pihak perusahaan dan Pemkot Pontianak.
Menurutnya, Pemkot akan segera mempertanyakan kesiapan pihak pelaksana tersebut.
“Apakah masih siap membangun titik lainnya atau seperti apa. Akan kita tanyakan kesiapannya, apakah masih ingin melanjutkan pembangunan atau misalnya menunggu atau tidak ingin melanjutkan pembangunan yang ada di titik lainnya,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, JPO sangat dibutuhkan. Ditegaskan Edi, apabila pihak pelaksana sudah tidak lagi sanggup untuk membangunnya walaupun sudah ada MoU, bisa saja kedepan pembangunan menggunakan dana APBD.
“Karena ini juga fasilitas infrastruktur bagi masyarakat,” paparnya.
Sejumlah titik lokasi pembangunan JPO, lanjut Edi, sudah melalui kajian.
“Sebab sejumlah titik tersebut memang sangat dibutuhkan JPO,” timpalnya.
Sebab, lokasi yang perlu dibangun JPO, menurutnya, merupakan kawasan lalulintas yang padat dan arus perpindahan orang dari satu sisi ke sisi lain juga ramai.
Sementara JPO di depan Ayani Mega Mall, sebelum bulan Mei ia meminta agar sudah dapat difungsikan.
“Tetapi harus dilakukan uji coba dulu, soal kenyamanan dan keamanannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat difungsikan,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa masalah pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang sejumlah titik lainnya masih akan dikoordinasikan antara Pemerintah Kota Pontianak dan pihak perusahaan advertising yang merupakan sebagai pelaksana pembangunan.
Edi mengakui bahwa memang sudah ada perjanjian kerja sama (MoU) antara pihak perusahaan dan Pemkot Pontianak.
Menurutnya, Pemkot akan segera mempertanyakan kesiapan pihak pelaksana tersebut.
“Apakah masih siap membangun titik lainnya atau seperti apa. Akan kita tanyakan kesiapannya, apakah masih ingin melanjutkan pembangunan atau misalnya menunggu atau tidak ingin melanjutkan pembangunan yang ada di titik lainnya,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, JPO sangat dibutuhkan. Ditegaskan Edi, apabila pihak pelaksana sudah tidak lagi sanggup untuk membangunnya walaupun sudah ada MoU, bisa saja kedepan pembangunan menggunakan dana APBD.
“Karena ini juga fasilitas infrastruktur bagi masyarakat,” paparnya.
Sejumlah titik lokasi pembangunan JPO, lanjut Edi, sudah melalui kajian.
“Sebab sejumlah titik tersebut memang sangat dibutuhkan JPO,” timpalnya.
Sebab, lokasi yang perlu dibangun JPO, menurutnya, merupakan kawasan lalulintas yang padat dan arus perpindahan orang dari satu sisi ke sisi lain juga ramai.
Sementara JPO di depan Ayani Mega Mall, sebelum bulan Mei ia meminta agar sudah dapat difungsikan.
“Tetapi harus dilakukan uji coba dulu, soal kenyamanan dan keamanannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat difungsikan,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini