KalbarOnline.com,MAKASSAR– Dalam menangani virus Corona pemerintah didorong memaksimalkan fasilitas kesehatan dari tingkat primer yaitu puskesmas.
Melonjaknya jumlah pasien Corona baik itu ODP, PDP, atau positif terinfeksi dari hari ke hari, sementara rumah sakit rujukan jumlahnya terbatas dianggap akan menjadi bumerang di kemudian hari.
Untuk itu, Anggota DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi mempertanyakan kesiapan puskesmas di Kota Makassar sebagai tempat rujukan awal pasien dengan gejala tertentu.
Hal itu menjadi sorotan utamanya karena Makassar adalah yang terbanyak ODP, PDP dan positif terinfeksi Corona di Sulsel.
“Semua pasien yang ada di kota Makassar pasti akan merujuk ke Puskesmas dulu, dengan berbagai gejala seperti flu, batuk, demam. Tanpa mereka tahu positif corona atau negatif pasti akan ke puskesmas dulu untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit,” papar Cicu, demikian sapaan akrabnya saat dijumpai di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Selasa (24/03/2020).
Dirinya telah menerima laporan terkait kesiapan seluruh puskesmas hadapi pasien dengan gejala awal virus corona. Melalui Dinas Kesehatan Makassar, dinyatakan setiap puskesmas telah menerapkan standar pelayanan sesuai yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Misalnya seluruh tenaga medis hingga pekerja di puskesmas telah dilengkapi APD berupa masker dan sarung tangan. Penyemprotan hand sanitizer pun dilakukan terhadap setiap orang yang datang.
“Kami sudah sepakat dengan pemerintah kota Makassar bahwa sudah disiapkan juga ruang tersendiri di setiap puskesmas untuk pasien yang mengalami gejala batuk, flu, sesak nafas atau demam. Entah dia positif atau negatif tetap harus dipisah dengan pasien umum,” pungkas Ketua DPD Partai Nasdem Makassar itu. (endra)
Comment