Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 28 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar), Hary Agung Tjahyadi mengungkapkan perkembangan terkini terkait kondisi pasien asal Kota Singkawang yang dinyatakan suspek penyakit Gagal Ginjal Akut (GGA).
Kepada wartawan Hary menyampaikan, bahwa pasien saat ini masih ditangani secara intensif oleh tim medis RSUD Soedarso.
"Perkembangan dari 1 pasien suspek atau dugaan GGA masih ditangani secara intensif oleh tim dokter RSUD Soedarso. Kemarin kondisi anuria (tidak keluar kencingnya), perkembangan hari ini sudah bisa keluar meski masih sedikit," ujar Hary, Jumat (28/10/2022).
Lebih lanjut Hary mengayakan, berdasarkan dari hasil Penyelidikan Epidemiologi kasus ini, Dinkes Provinsi Kalbar menyatakan pasien sebagai probable GGA Atypical Progressive (AP).
"Artinya, kondisi yang dialami kearah GGA AP. Dimana kasus tidak terdapat riwayat kelainan ginjal sebelumnya, atau penyintas ginjal kronis disertai gejala prodomal seperti demam, diare, muntah, batuk atau pilek.
"Pemeriksaan lab didapatkan adanya peningkatan ureum kreatin lebih dari 1,5 kali," ujarnya.
Terkait dengan temuan obat-obatan yang diminum pasien saat dirawat mandiri atau sebelum ia masuk ke rumah sakit, disampaikan Hary masih diteliti lebih lanjut.
"Obat-obatan yang digunakan oleh pasien saat berobat mandiri sudah kami terima dari Dinkes Kota Singkawang. Saat ini sampel darah, serum dan swab rectal, oro dan naso kami kirim ke Kemenkes untuk dilakukan pemeriksaan lab lebih lanjut untuk penegakkan diagnosa," katanya.
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, pasien berusia 8 tahun tersebut masuk sebagai pasien ke RSUD Soedarso pada tanggal 25 Oktober 2022, pasca ia dirujuk dari salah satu RS swasta di Kota Singkawang.
Status pasien saat ini dalam perawatan intensif di ruang PICU anak. Dimana yang bersangkutan masih dalam pengawasan dokter spesialis anak. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar), Hary Agung Tjahyadi mengungkapkan perkembangan terkini terkait kondisi pasien asal Kota Singkawang yang dinyatakan suspek penyakit Gagal Ginjal Akut (GGA).
Kepada wartawan Hary menyampaikan, bahwa pasien saat ini masih ditangani secara intensif oleh tim medis RSUD Soedarso.
"Perkembangan dari 1 pasien suspek atau dugaan GGA masih ditangani secara intensif oleh tim dokter RSUD Soedarso. Kemarin kondisi anuria (tidak keluar kencingnya), perkembangan hari ini sudah bisa keluar meski masih sedikit," ujar Hary, Jumat (28/10/2022).
Lebih lanjut Hary mengayakan, berdasarkan dari hasil Penyelidikan Epidemiologi kasus ini, Dinkes Provinsi Kalbar menyatakan pasien sebagai probable GGA Atypical Progressive (AP).
"Artinya, kondisi yang dialami kearah GGA AP. Dimana kasus tidak terdapat riwayat kelainan ginjal sebelumnya, atau penyintas ginjal kronis disertai gejala prodomal seperti demam, diare, muntah, batuk atau pilek.
"Pemeriksaan lab didapatkan adanya peningkatan ureum kreatin lebih dari 1,5 kali," ujarnya.
Terkait dengan temuan obat-obatan yang diminum pasien saat dirawat mandiri atau sebelum ia masuk ke rumah sakit, disampaikan Hary masih diteliti lebih lanjut.
"Obat-obatan yang digunakan oleh pasien saat berobat mandiri sudah kami terima dari Dinkes Kota Singkawang. Saat ini sampel darah, serum dan swab rectal, oro dan naso kami kirim ke Kemenkes untuk dilakukan pemeriksaan lab lebih lanjut untuk penegakkan diagnosa," katanya.
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, pasien berusia 8 tahun tersebut masuk sebagai pasien ke RSUD Soedarso pada tanggal 25 Oktober 2022, pasca ia dirujuk dari salah satu RS swasta di Kota Singkawang.
Status pasien saat ini dalam perawatan intensif di ruang PICU anak. Dimana yang bersangkutan masih dalam pengawasan dokter spesialis anak. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini