Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 11 Juni 2017 |
KalbarOnline, Sekadau – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Keberkahan tersebut sangat dirasakan warga Kabupaten Sekadau khususnya di Desa Tanjung. Warga yang mayoritas mata pencarian merupakan tukang bangunan dan petani, menyempatkan diri untuk mencari ikan di sungai Sekadau dengan jaring ikan atau biasa disebut orang sekadau “pukat” sebab didaerah tersebut sedang memasuki musim ikan bantak.
Hal ini disampaikan oleh Anyang, salah seorang warga setempat.
“Warga setempat kalau lagi melabuh jaring ikan atau pukat pasti berantrian, supaya pukat yang satu dengan yang lain tidak bertabrakan atau berdekatan, apabila pukat berdekatan, hasil dapat ikannya kurang, bisa-bisa tidak ada sama sekali,” tutur Anyang.
“Walaupun pukat kita dibelakang kawan, asalkan tidak terlalu dekat, tidak menutup kemungkinan kita pun tetap ada dapat ikan, itu tergantung rezeki,” sambung Anyang.
Saat awak media ke lokasi, terlihat bukan laki-laki saja yang melabuh pukat di Sungai Sekadau, nampak pula bebeapa wanita ibu rumah tangga ikut serta dalam mencari rezeki di Sungai Sekadau.
Saat awak media menjumpai seorang ibu rumah tangga, yang tidak mau disebut namanya guna menanyakan kesempatan ibu membagi waktu pekerjaan rumah tangga dengan mencari ikan di Sungai.
“Setelah selasai pekerjaan rumah, ada waktu luang daripada merumpi lebih baik saya turun ke air untuk mencari ikan di Sungai Sekadau, apalagi kalau ada dapat ikan, lumayan juga pakai ‘laok’ (lauk) orang rumah,” tuturnya.
“Kalau dapat ikannya lebih, bisa dijual kepada tetangga untuk bekal anak ke sekolah,” sambungnya.
“Alhamdullilah, pada bulan suci Ramadhan ini bulan yang berkah, warga khususnya di Sungai Sekadau dan disekitarnya lagi ramai mencari ikan, dilihat dari ikan yang didapat rata-rata ikan bantak,” kata Kades Desa Tanjung Syamsudin.
“Mudah-mudah musim ikan ini bisa berkelanjutan sampai menjelang lebaran nanti, ada juga menambah rezeki dan pendapatan warga setempat,” sambung Syamsudin. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Keberkahan tersebut sangat dirasakan warga Kabupaten Sekadau khususnya di Desa Tanjung. Warga yang mayoritas mata pencarian merupakan tukang bangunan dan petani, menyempatkan diri untuk mencari ikan di sungai Sekadau dengan jaring ikan atau biasa disebut orang sekadau “pukat” sebab didaerah tersebut sedang memasuki musim ikan bantak.
Hal ini disampaikan oleh Anyang, salah seorang warga setempat.
“Warga setempat kalau lagi melabuh jaring ikan atau pukat pasti berantrian, supaya pukat yang satu dengan yang lain tidak bertabrakan atau berdekatan, apabila pukat berdekatan, hasil dapat ikannya kurang, bisa-bisa tidak ada sama sekali,” tutur Anyang.
“Walaupun pukat kita dibelakang kawan, asalkan tidak terlalu dekat, tidak menutup kemungkinan kita pun tetap ada dapat ikan, itu tergantung rezeki,” sambung Anyang.
Saat awak media ke lokasi, terlihat bukan laki-laki saja yang melabuh pukat di Sungai Sekadau, nampak pula bebeapa wanita ibu rumah tangga ikut serta dalam mencari rezeki di Sungai Sekadau.
Saat awak media menjumpai seorang ibu rumah tangga, yang tidak mau disebut namanya guna menanyakan kesempatan ibu membagi waktu pekerjaan rumah tangga dengan mencari ikan di Sungai.
“Setelah selasai pekerjaan rumah, ada waktu luang daripada merumpi lebih baik saya turun ke air untuk mencari ikan di Sungai Sekadau, apalagi kalau ada dapat ikan, lumayan juga pakai ‘laok’ (lauk) orang rumah,” tuturnya.
“Kalau dapat ikannya lebih, bisa dijual kepada tetangga untuk bekal anak ke sekolah,” sambungnya.
“Alhamdullilah, pada bulan suci Ramadhan ini bulan yang berkah, warga khususnya di Sungai Sekadau dan disekitarnya lagi ramai mencari ikan, dilihat dari ikan yang didapat rata-rata ikan bantak,” kata Kades Desa Tanjung Syamsudin.
“Mudah-mudah musim ikan ini bisa berkelanjutan sampai menjelang lebaran nanti, ada juga menambah rezeki dan pendapatan warga setempat,” sambung Syamsudin. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini