Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 11 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Kalimantan Barat saat ini tengah memasuki musim kemarau basah. Dimana, hujan masih turun, namun dalam beberapa hari ke depan cuaca panas akan mendominasi dan berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Kota Pontianak telah siaga menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
“Kita Kota Pontianak sudah siaga bencana kebakaran lahan dengan melakukan patroli membangun posko untuk memonitoring terutama di lahan gambut,” ujarnya saat ditemui, pada Rabu (11/06/2025).
Edi menjelaskan, musim kemarau basah yang sedang berlangsung membuat suhu udara di siang hari terasa sangat panas ketika tidak ada awan yang menutupi. Hal ini meningkatkan risiko kebakaran lahan, terutama karena kebiasaan sebagian masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar.
“Kita sudah memasuki musim kemarau basah, jadi kalau siang tidak mendung panas sekali, terus kebiasaan masyarakat pada saat cuaca panas membuka lahan dnegan cara membakar lahan kan berdampak pda lingkungan asap,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah atau membuka lahan dengan cara membakar. Pemerintah Kota Pontianak bersama pihak kepolisian dan TNI akan terus mengawasi dan menindak tegas pelanggaran yang terjadi.
“Sanksi tetap diberikan berdasarkan aturan,” tukasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Kalimantan Barat saat ini tengah memasuki musim kemarau basah. Dimana, hujan masih turun, namun dalam beberapa hari ke depan cuaca panas akan mendominasi dan berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Kota Pontianak telah siaga menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
“Kita Kota Pontianak sudah siaga bencana kebakaran lahan dengan melakukan patroli membangun posko untuk memonitoring terutama di lahan gambut,” ujarnya saat ditemui, pada Rabu (11/06/2025).
Edi menjelaskan, musim kemarau basah yang sedang berlangsung membuat suhu udara di siang hari terasa sangat panas ketika tidak ada awan yang menutupi. Hal ini meningkatkan risiko kebakaran lahan, terutama karena kebiasaan sebagian masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar.
“Kita sudah memasuki musim kemarau basah, jadi kalau siang tidak mendung panas sekali, terus kebiasaan masyarakat pada saat cuaca panas membuka lahan dnegan cara membakar lahan kan berdampak pda lingkungan asap,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah atau membuka lahan dengan cara membakar. Pemerintah Kota Pontianak bersama pihak kepolisian dan TNI akan terus mengawasi dan menindak tegas pelanggaran yang terjadi.
“Sanksi tetap diberikan berdasarkan aturan,” tukasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini