Sekadau    

Masuki Musim Kemarau, Nelayan Sekadau Akui Hasil Tangkapan Berlimpah

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 27 Juli 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Pendapatan meningkat dua kali lipat

KalbarOnline, Sekadau – Memasuki musim kemarau, debit air Sungai Kapuas mulai menyusut. Hal ini lantaran tak adanya hujan dalam lebih dari satu minggu terakhir dan berdampak langsung pada hasil tangkapan nelayan khususnya di Kabupaten Sekadau.

Sempitnya alur sungai dan membuat ruang gerak ikan terbatas, sehingga memudahkan ikan untuk ditangkap, dengan demikian hasil tangkapan nelayan berlimpah.

Dari penuturan salah seorang nelayan setempat, Helmi (32) mengatakan bahwa jumlah hasil tangkapannya sangat banyak, bahkan biasa memenuhi sampan dengan hanya sekali turun melaut.

“Biasanya sampan kami penuh dengan ikan, bahkan tidak muat,” kata Helmi.

Helmi mengaku, jika sudah musim kemarau, nelayan sangat senang, karena jumlah tangkapan ikan meningkat dari hari biasanya. Ikan mudah ditangkap pada musim kemarau dikarenakan sungai menjadi menyempit, sehingga ruang gerak ikan menjadi terbatas.

Senada dengan Helmi, nelayan lainnya yakni Diki, nelayan asal Teluk Pasir Desa Tanjung mengaku, semenjak musim kemarau harga berbagi jenis ikan mengalami penurunan drastis akibat melimpahnya hasil tangkapan nelayan.

“Berlimpahnya hasil tangkapan di sepanjang daerah aliran Sungai Kapuas dalam satu minggu terakhir membuat pendapatan para nelayan meningkat dua kali lipat dari biasa, mengingat sekarang sudah memasuki musim kemarau yang melanda Bumi Lawang Kuari ini,” kata dia.

Sementara salah seorang pedagang ikan, Didi Arisandi yang akrab disapa Bagong mengatakan bahwa memasuki musim kemarau para nelayan kewalahan menjual ikan.

“Kalau sudah kemarau, kami kewalahan menjual ikan. Karena harga ikan menurun, ikan baung dibandrol dengan harga beli Rp60 ribu per kg. Harga ikan Tengadak Rp100 ribu,” tandasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Hadiri Rakornas IX TPID 2018, Bupati Rupinus: Pemkab Sekadau Terus Lakukan Berbagai Upaya Kendalikan Inflasi
Jumat, 27 Juli 2018
Artikel Sebelumnya
Hadiri Gawai Dayak di Desa Kebong, Bupati Jarot Ingatkan Masyarakat Pentingnya Kelestarian Budaya dan Alam
Jumat, 27 Juli 2018

Berita terkait