KalbarOnline, Sekadau – Bupati Sekadau Rupinus, SH., M.Si yang juga Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau Ny Kristina Rupinus, S.Pd, M.Si dan Wakil Bupati Sekadau Aloysius, SH., M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, Albertus Pinus dan Kepala SKPD di lingkungan Kabupaten Sekadau, ikut menghadiri pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi XIII, Jum’at (7/7) di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor, Sanggau.
Dalam pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi Sanggau ini, Bupati dan Wakil Bupati Sekadau juga mengikutsertakan Ketua Harian DAD Kabupaten Sekadau, Pemuda Dayak Kabupaten Sekadau, Perempuan Dayak Kabupaten Sekadau dan Panitia Gawai Dayak Kabupaten Sekadau.
Pembukaan pagelaran gawai Dayak yang akan berlangsung dari tanggal 7 s.d 9 Juli 2017 ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs Cornelis MH. Dalam kesempatan ini turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Landak, Bupati dan Wabup Kabupaten Bengkayang, Forkopimda Kabupaten Sanggau.
Acara pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi ini diawali dengan Pengalungan sal, prosesi adat, pancung buluh. Gubernur Kalimantan Barat didaulatkan untuk memancong buluh muda dan selanjutnya rombongan disambut dengan tarian adat dayak menuju Jurong untuk melaksanakan ritual adat supaya kegiatan Gawai Dayak tersebut dapat terlaksana dan diberi keselamatan selama kegiatan tersebut berlangsung.
Dalam kegiatan ini Bupati Sekadau dan Wabup Sekadau juga turut serta meninjau bersama Gubernur Kalbar ke beberapa kontingen dari kecamatan di Kabupaten Sanggau. Dalam kesempatan itu juga rombongan disuguhkan dengan makanan dan minuman tuak.
Bupati Sekadau Rupinus memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau, Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau dan panitia yang sudah dengan sukses melaksanakan gawai dayak ke-13 Kabupaten Sanggau ini.
Menurut Rupinus pelaksanaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi ini adalah moment yang baik dalam rangka menggali nilai-nilai budaya hasil ciptaan nenek moyang yang telah diwariskan kepada anak cucunya.
“Budaya dan tradisi yang sudah diwariskan oleh nenek moyang harus bisa kita dilestarikan tentunya yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dan saya memberikan apresiasi kepada panitia dan masyarakat suku bangsa Dayak di Kabupaten Sanggau yang sudah berhasil melaksanakan gawai Dayak ini,” ujarnya.
Lebih jauh Dikatakan Rupinus, gawai Dayak menjadi moment penting dalam mempererat dan mempersatukan semua suku Dayak khususnya di Kabupaten Sanggau.
“Kita bangga karena hampir semua kabupaten/kota di Kalbar sudah bisa melaksanakan gawai Dayak ini. Saya melihat ini salah satu perkembangan baik bagi masyarakat Dayak dalam rangka melestarikan adat istiadat dan budaya,” terangnya.
Ia menyakini dengan pelestarian nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat dapat merekat persatuan dan kesatuan berbagai keanekaragaman masyarakat di Kalimantan Barat dan secara kusus di Kabupaten Sekadau. (Mus/Hms)
Comment