Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 06 Agustus 2017 |
Sutarmidji: Harusnya PLN bertanggung jawab edukasi masyarakat
KalbarOnline, Pontianak – Kebakaran yang kerap kali melanda rumah penduduk di Kota Pontianak mendapatkan atensi yang tinggi dari Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak dua periode ini secara tegas memastikan bahwa kebakaran yang terjadi disebabkan oleh korsleting listrik.
“Ini karena listrik, saya pastikan kebakaran rumah di Pontianak, 95 persen karena listrik. Tidak perlu uji lab dan sebagainya. Kabakaran pasti karena listrik. Masalah awalnya korsleting dan menjadi kebakaran,” ujarnya seperti dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.
Terlebih lagi, menurutnya masyarakat yang 15 tahun lalu membuat rumah dan listriknya dengan daya 450 KWh.
Sekarang sudah sejahtera dan memasang AC, kulkas, magic jar dan lainnya, maka masyarakat ini menambah dayanya.
“Biasa jadi 900 atau 1300, namun instalasi kabelnya tidak diperbaiki dan diperbaharui. Sehingga kabel yang awalnya hanya mampu menahan panas daya 450 maka kabelnya menjadi panas karena pengantar listriknya tidak sesuai dengan daya listriknya akhirnya kebakaran,” terangnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, rumah-rumah tersebut terbuat dari kayu.
Dirinya menceritakan bahwa dulu kalau rumah kayu itu pasti kabel dimasukan dalam pipa baja, sehingga kalau kebakaran kabelnya tidak langsung membakar kayu atau tripleks.
“Kebakaran biasanya dimulai dari atas, dan kalau sudah dari atas pasti dari listrik karena instalasinya ada diatas,” jelasnya.
Selain itu tegangan yang tidak stabil juga mempengaruhi, karena kabel tidak standar ditambah tegangan yang tidak konsisten sehingga semakin cepat panas.
Namun demikian, orang nomor satu di Kota Pontianak ini tak menyalahkan masyarakat namun menurutnya hal ini merupakan urusan PLN.
PLN, menurutnya tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan bagaimana kabel SNI yang harus digunakan.
“Masyarakat kita masih tidak tahu itu, mana kabel standar dan seperti apa, ini PLN tidak mau tahu urusan itu. Harusnya PLN bertanggung jawab edukasi masyarakat kita juga, kemudian instalatir mereka yang memasang di rumah-rumah masyarakat, juga harus memberikan pendidikan. Bahkan jika ada instalatir yang memasang tidak sesuai standar maka harus diganti itu jangan sampai merugikan masyarakat kita,” paparnya.
Dirinya meminta kalau ada instalatir yang sembarangan memasang instalasi di rumah warga maka berhentikan saja. (Fai)
Sutarmidji: Harusnya PLN bertanggung jawab edukasi masyarakat
KalbarOnline, Pontianak – Kebakaran yang kerap kali melanda rumah penduduk di Kota Pontianak mendapatkan atensi yang tinggi dari Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak dua periode ini secara tegas memastikan bahwa kebakaran yang terjadi disebabkan oleh korsleting listrik.
“Ini karena listrik, saya pastikan kebakaran rumah di Pontianak, 95 persen karena listrik. Tidak perlu uji lab dan sebagainya. Kabakaran pasti karena listrik. Masalah awalnya korsleting dan menjadi kebakaran,” ujarnya seperti dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.
Terlebih lagi, menurutnya masyarakat yang 15 tahun lalu membuat rumah dan listriknya dengan daya 450 KWh.
Sekarang sudah sejahtera dan memasang AC, kulkas, magic jar dan lainnya, maka masyarakat ini menambah dayanya.
“Biasa jadi 900 atau 1300, namun instalasi kabelnya tidak diperbaiki dan diperbaharui. Sehingga kabel yang awalnya hanya mampu menahan panas daya 450 maka kabelnya menjadi panas karena pengantar listriknya tidak sesuai dengan daya listriknya akhirnya kebakaran,” terangnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, rumah-rumah tersebut terbuat dari kayu.
Dirinya menceritakan bahwa dulu kalau rumah kayu itu pasti kabel dimasukan dalam pipa baja, sehingga kalau kebakaran kabelnya tidak langsung membakar kayu atau tripleks.
“Kebakaran biasanya dimulai dari atas, dan kalau sudah dari atas pasti dari listrik karena instalasinya ada diatas,” jelasnya.
Selain itu tegangan yang tidak stabil juga mempengaruhi, karena kabel tidak standar ditambah tegangan yang tidak konsisten sehingga semakin cepat panas.
Namun demikian, orang nomor satu di Kota Pontianak ini tak menyalahkan masyarakat namun menurutnya hal ini merupakan urusan PLN.
PLN, menurutnya tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan bagaimana kabel SNI yang harus digunakan.
“Masyarakat kita masih tidak tahu itu, mana kabel standar dan seperti apa, ini PLN tidak mau tahu urusan itu. Harusnya PLN bertanggung jawab edukasi masyarakat kita juga, kemudian instalatir mereka yang memasang di rumah-rumah masyarakat, juga harus memberikan pendidikan. Bahkan jika ada instalatir yang memasang tidak sesuai standar maka harus diganti itu jangan sampai merugikan masyarakat kita,” paparnya.
Dirinya meminta kalau ada instalatir yang sembarangan memasang instalasi di rumah warga maka berhentikan saja. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini