Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 29 September 2017 |
Innovation Labs World
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan bahwa Fintech dapat mencegah praktek rentenir dan korupsi, hal ini disampaikannya dihadapan ratusan peserta yang mengikuti acara Innovation Labs World yang diselenggarakan oleh Gov Insider di Singapore, Selasa (26/9).
“Start up Fintech pun mempunyai peluang besar untuk mencegah praktek – praktek yang merugikan negara, seperti praktek rentenir dan korupsi,” ujarnya.
Fintech merupakan teknologi finansial yang lahir dari lajunya perkembangan teknologi dunia, selain mencegah praktek korupsi dan rentenir, fintech juga akan menjadi saingan perbankan dunia.
“Di Eropa banyak perbankan – perbankan yang tutup karna tidak mampu bersaing dengan fintech dan venture capital,” ungkapnya.
Sutarmidji sebagai salah satu pembicara utama yang mewakili Indonesia di forum itu menilai fintech merupakan suatu solusi yang efisien dan efektif dalam menumbuh kembangkan finansial ke era teknologi dan dirinya optimis tindak korupsi dan praktek – praktek rentenir yang selalu menjadi permasalahan di berbagai negara dapat terminimalisir.
Dalam kesempatan itu pula ia mengajak seluruh generasi muda untuk menjadikan Pontianak sebagai kota fintech dan kota go cashless atau transaksi non tunai.
“Ayo anak muda Pontianak, rebut peluang ini dan jadikan Pontianak kota fintech digital dan sukseskan Pontianak go cashless,” ajaknya.
Fintech dan cashless merupakan teknologi financial berbasis digital dan non tunai sehingga membuat setiap orang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam bertransaksi akan tetapi melalui kartu.
“Cukup kartu untuk belanja ke depannya dan tak perlu dompet lagi, karna nanti kebutuhan kita semua ada dalam smartphone,” ujarnya.
Dirinya berharap anak – anak muda Pontianak dapat menjadi pelopor teknologi tersebut karena Pontianak yang merupakan kota berbasis smart city tentunya harus segera menyesuaikan diri dalam pemanfaatan teknologi agar tidak ketinggalan dengan perkembangan dunia. (Fat/Jim Hms)
Innovation Labs World
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan bahwa Fintech dapat mencegah praktek rentenir dan korupsi, hal ini disampaikannya dihadapan ratusan peserta yang mengikuti acara Innovation Labs World yang diselenggarakan oleh Gov Insider di Singapore, Selasa (26/9).
“Start up Fintech pun mempunyai peluang besar untuk mencegah praktek – praktek yang merugikan negara, seperti praktek rentenir dan korupsi,” ujarnya.
Fintech merupakan teknologi finansial yang lahir dari lajunya perkembangan teknologi dunia, selain mencegah praktek korupsi dan rentenir, fintech juga akan menjadi saingan perbankan dunia.
“Di Eropa banyak perbankan – perbankan yang tutup karna tidak mampu bersaing dengan fintech dan venture capital,” ungkapnya.
Sutarmidji sebagai salah satu pembicara utama yang mewakili Indonesia di forum itu menilai fintech merupakan suatu solusi yang efisien dan efektif dalam menumbuh kembangkan finansial ke era teknologi dan dirinya optimis tindak korupsi dan praktek – praktek rentenir yang selalu menjadi permasalahan di berbagai negara dapat terminimalisir.
Dalam kesempatan itu pula ia mengajak seluruh generasi muda untuk menjadikan Pontianak sebagai kota fintech dan kota go cashless atau transaksi non tunai.
“Ayo anak muda Pontianak, rebut peluang ini dan jadikan Pontianak kota fintech digital dan sukseskan Pontianak go cashless,” ajaknya.
Fintech dan cashless merupakan teknologi financial berbasis digital dan non tunai sehingga membuat setiap orang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam bertransaksi akan tetapi melalui kartu.
“Cukup kartu untuk belanja ke depannya dan tak perlu dompet lagi, karna nanti kebutuhan kita semua ada dalam smartphone,” ujarnya.
Dirinya berharap anak – anak muda Pontianak dapat menjadi pelopor teknologi tersebut karena Pontianak yang merupakan kota berbasis smart city tentunya harus segera menyesuaikan diri dalam pemanfaatan teknologi agar tidak ketinggalan dengan perkembangan dunia. (Fat/Jim Hms)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini