Kunjungi Pontianak, Tamu Bule Asyik Menari Jepin

Wali Kota Jamu Peserta Konferensi CILS

KalbarOnline, Pontianak – Kota Pontianak kerap menjadi tuan rumah penyelenggaraan even baik tingkat nasional hingga internasional. Kali ini, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menjamu makan malam para partisipan Konferensi Internasional Center for International Law Studies (CILS) ke-8 di kediaman dinasnya, Senin (2/10) malam.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Para peserta konferensi CILS juga disuguhkan hiburan tarian tradisional oleh FKIP Seni Universitas Tanjungpura (Untan). Tak hanya sebagai penonton saja, para partisipan yang berasal dari berbagai negara juga diajak menari jepin bersama para penari yang tampil.

Sebagai alumni serta orang yang pernah menjadi Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura dan saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumin (IKA) Untan, Midji mengapresiasi adanya konferensi internasional semacam ini.

“Saya berharap melalui konferensi ini dapat menghasilkan satu kesimpulan yang bisa digunakan oleh pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan yang kerap dihadapi daerah perbatasan,” sebutnya.

Baca Juga :  Permainan Meriam Karbit Dipersilakan Tapi Tanpa Festival

Selain membahas inti dari penyelenggaraan forum komunikasi akademisi lintas negara tersebut, orang nomor satu di Kota Pontianak ini juga tak lupa menyarankan para tamu untuk menikmati pesona Kota Pontianak. Ia menyebutkan beberapa hal yang harus mereka lihat dari Kota Pontianak mulai dari titik-titik keramaian masyarakat hingga warung kopi legendaris seperti Asiang yang kerap disinggahi oleh orang-orang besar di negara ini saat berkunjung ke Pontianak.

“Mulai dari mantan Presiden hingga jenderal-jenderal pasti berkunjung kesana saat datang ke Pontianak. Yang unik adalah penyaji kopinya itu tidak memakai baju, mungkin itu juga yang membuat warung kopinya selalu ramai,” kelakarnya.

Pontianak menjadi tuan rumah konferensi internasional CILS ke-8 yang digelar selama dua hari, tanggal 2-3 Oktober 2017. Konferensi ini digelar sebagai forum pemangku kepentingan di bidang hukum internasional di Indonesia dan negara-negara lainnya untuk menggagas ide-ide dalam mempromosikan dan mengembangkan hukum internasional yang dapat menjawab kebutuhan yang terus tumbuh terkait prinsip dasar serta petunjuk yang kuat di dunia yang tanpa batas ini.

Baca Juga :  CMI Kembali Raih Penghargaan pada Hari Jadi ke-67 Pemprov Kalbar

Adapun tema yang diangkat dalam konferensi ini adalah terkait urusan batas negara. Tema tersebut terbagi dalam lima sesi paralel yang berfokus pada sub-tema yakni batas darat, batas laut atau perairan, keamanan perbatasan, perdagangan lintas perbatasan dan topik umum. (Fat/Jim Hms)

Comment