Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 25 Oktober 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Sejarah Kota Pontianak dan Kesultanan Kadriah jelas tidak bisa dipisahkan.
Bagaimana tidak, Kota Pontianak ini didirikan oleh Sultan Kadriah pertama, Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie pada tahun 1771 lampau.
Keberlangsungan Kesultanan Kadriah ini terus menunjukan eksistensinya sehingga sampai saat ini Kota Pontianak berdiri dan menjadi kota yang pesat dalam bidang perdagangan dan jasa serta perkembangan pembangunannya.
Terhitung, Kesultanan Kadriah telah sembilan kali berganti kepemimpinan mulai dari 1771 yang dipimpin oleh Sultan Abdurrahman Alkadrie sampailah saat ini kepemimpinan Kesultanan Kadriah dipimpin oleh Sultan Pontianak IX, Sultan Syarief Machmud (Melvin) Alkadrie.
Kota Pontianak pada 23 Oktober 2017 lalu merayakan hari jadinya yang ke-246 tahun, yang digelar Pemerintah Kota Pontianak selaku pengambil kebijakan, tentunya sebagai pemimpin di Kesultanan yang mendirikan Kota Khatulistiwa ini, Sultan Syarief Melvin, sangat mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Pontianak yang setiap tahun selalu peduli merayakan ulang tahun Kota Pontianak, terlebih lagi pada perayaan tersebut menampilkan kegiatan yang kental dengan adat budaya.
Dirinya juga menilai bahwa Wali Kota Pontianak, Sutarmidji sangat peduli terhadap kemajuan adat budaya yang ada di Pontianak.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pontianak yang selalu ambil peran memeriahkan hari jadi Kota Pontianak setiap tahunnya. Jadi setiap hari jadi Kota Pontianak selalu mengadakan acara,” tukasnya.
Ia berharap untuk pembangunan di Kota Pontianak, dari segi pembangunan fisik atau kemasyarakatannya supaya lebih baik dan maju lagi.
Kedepan siapa pun pemimpin Kota Pontianak ia berharap bisa meningkatkan pembangunan yang ada.
“Melihat pembangunan di Kota Pontianak memang cukup pesat, terutama pada masa kepemimpinan Wali Kota Pak Sutarmidji. Beliau sangat konsen dan betul-betul memperhatikan pembangunan yang ada. Yang membuat kita bangga dengan sosok Pak Sutarmidji adalah dia tidak hanya konsen membangun infrastruktur fisik saja, tapi beliau juga konsen mengangkat budaya yang ada,” pujinya.
Kepedulian Wali Kota yang luar biasa inilah menurutnya bisa dilihat dari pengangkatan budaya dan tempat bersejarah pun tak luput diperhatikan.
“Semenjak kepemimpinan Pak Sutarmidji lah banyak budaya Pontianak yang dikenal. Harapan saya untuk seluruh warga Kota Pontianak yang terdiri dari berbagai macam golongan serta suku dan budaya untuk sama-sama menjaga pembangunan yang ada saat ini. Marilah kita sama-sama menjaga Kota Pontianak ini untuk generasi kita kedepanya,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak – Sejarah Kota Pontianak dan Kesultanan Kadriah jelas tidak bisa dipisahkan.
Bagaimana tidak, Kota Pontianak ini didirikan oleh Sultan Kadriah pertama, Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie pada tahun 1771 lampau.
Keberlangsungan Kesultanan Kadriah ini terus menunjukan eksistensinya sehingga sampai saat ini Kota Pontianak berdiri dan menjadi kota yang pesat dalam bidang perdagangan dan jasa serta perkembangan pembangunannya.
Terhitung, Kesultanan Kadriah telah sembilan kali berganti kepemimpinan mulai dari 1771 yang dipimpin oleh Sultan Abdurrahman Alkadrie sampailah saat ini kepemimpinan Kesultanan Kadriah dipimpin oleh Sultan Pontianak IX, Sultan Syarief Machmud (Melvin) Alkadrie.
Kota Pontianak pada 23 Oktober 2017 lalu merayakan hari jadinya yang ke-246 tahun, yang digelar Pemerintah Kota Pontianak selaku pengambil kebijakan, tentunya sebagai pemimpin di Kesultanan yang mendirikan Kota Khatulistiwa ini, Sultan Syarief Melvin, sangat mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Pontianak yang setiap tahun selalu peduli merayakan ulang tahun Kota Pontianak, terlebih lagi pada perayaan tersebut menampilkan kegiatan yang kental dengan adat budaya.
Dirinya juga menilai bahwa Wali Kota Pontianak, Sutarmidji sangat peduli terhadap kemajuan adat budaya yang ada di Pontianak.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pontianak yang selalu ambil peran memeriahkan hari jadi Kota Pontianak setiap tahunnya. Jadi setiap hari jadi Kota Pontianak selalu mengadakan acara,” tukasnya.
Ia berharap untuk pembangunan di Kota Pontianak, dari segi pembangunan fisik atau kemasyarakatannya supaya lebih baik dan maju lagi.
Kedepan siapa pun pemimpin Kota Pontianak ia berharap bisa meningkatkan pembangunan yang ada.
“Melihat pembangunan di Kota Pontianak memang cukup pesat, terutama pada masa kepemimpinan Wali Kota Pak Sutarmidji. Beliau sangat konsen dan betul-betul memperhatikan pembangunan yang ada. Yang membuat kita bangga dengan sosok Pak Sutarmidji adalah dia tidak hanya konsen membangun infrastruktur fisik saja, tapi beliau juga konsen mengangkat budaya yang ada,” pujinya.
Kepedulian Wali Kota yang luar biasa inilah menurutnya bisa dilihat dari pengangkatan budaya dan tempat bersejarah pun tak luput diperhatikan.
“Semenjak kepemimpinan Pak Sutarmidji lah banyak budaya Pontianak yang dikenal. Harapan saya untuk seluruh warga Kota Pontianak yang terdiri dari berbagai macam golongan serta suku dan budaya untuk sama-sama menjaga pembangunan yang ada saat ini. Marilah kita sama-sama menjaga Kota Pontianak ini untuk generasi kita kedepanya,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini