Terus optimalkan program-program pro kesehatan
KalbarOnline, Pontianak – Dinas Kesehatan Kota Pontianak memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 di Halaman Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Peringatan HKN kali ini mengangkat tema “Sehat Keluargaku, Sehat Indonesiaku”. Tema ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga.
Tema dipilih lantaran keluarga menjadi awal untuk mendorong masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
HKN dirangkai dengan peringatan Hari Diabetes Sedunia yang diperingati setiap tanggal 12 November.
Meskipun diguyur hujan deras, masyarakat Kota Pontianak tetap antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka HKN Ke-53.
Berbagai kegiatan digelar diantaranya senam aerobik bersama. Semua peserta sangat atraktif menggerakkan anggota badan mengikuti senam yang dipandu dua orang instruktur.
selain senam bersama, ada juga pemeriksaan kesehatan gula darah gratis dan donor darah. Selain itu, Diskes Kota Pontianak juga melaksanakan beberapa perlombaan diantaranya lomba menu sarapan sehat, ranking 1 seputar kesehatan dan lomba memasukkan bola ke keranjang.
Tak hanya masyarakat Kota Pontianak, kegiatan HKN turut dihadiri Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, kader Puskesmas dan Posyandu dan para tenaga medis.
Peringatan HKN juga dimeriahkan dengan kehadiran stand-stand produk kecantikan dan kesehatan.
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan peringatan HKN menjadi momentum dalam rangka mengedukasi warga Kota Pontianak dan jajaran Dinas Kesehatan khususnya perihal kesehatan.
“HKN ke-53 terasa istimewa karena digabung dengan peringatan Hari Diabetes Sedunia. Di Kota Pontianak, agenda ini digelar setiap tahun. Ini agar masyarakat Kota Pontianak selalu memahami tentang kesehatan,” ujarnya, saat diwawancarai awak media usai kegiatan.
Ia juga menegaskan bahwa sehat itu penting. Pemerintah Kota Pontianak selama ini sudah berupaya menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan memadai.
Program-program pro kesehatan masyarakat juga terus dioptimalkan agar menyasar seluruh elemen masyarakat melalui peran tenaga medis di Puskesmas, Poskesdes dan Posyandu.
“Semua sudah kita lakukan, fasilitas juga telah disiapkan. Kami ingin masyarakat Kota Pontianak mengerti tentang kesehatan dirinya. Pemerintah Kota Pontianak fokus meningkatkan derajat kualitas kesehatan warganya,” tegasnya.
Jika masyarakat sehat, maka tidak akan terjadi pemborosan. Pemborosan yang dimaksud, menurutnya adalah pemerintah tidak lagi mengeluarkan biaya-biaya pengobatan besar untuk menanggung masyarakat yang sakit.
“Kalau masyarakat Kota Pontianak sehat, tentu bisa produktif dan maksimum bekerja dalam menghasilkan kesejahteraan. Kalau masyarakat sehat, biaya-biaya untuk menanggung pengobatan masyarakat bisa dialihkan oleh pemerintah untuk pembangunan sektor lain,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr Sidiq Handanu menerangkan berbagai rangkaian kegiatan Peringatan HKN ke-53 bertujuan menanamkan pemahaman kesehatan bagi kader Puskesmas, Posyandu dan masyarakat umum.
Tema HKN ke-53 menitikberatkan peran keluarga sebagai unit terkecil bisa jadi awal terbentuknya masyarakat sehat.
“Tema ini kita kaitkan dengan program pembangunan nasional saat ini yaitu pendataan keluarga. Terwujudnya keluarga sehat dengan 12 indikator keluarga sehat. Itu yang akan kita tanamkan,” jelasnya seperti dilansir dari Tribun Pontianak.
Bertepatan peringatan Hari Diabetes Sedunia, pihaknya juga mensosialisasikan bagaimana antisipasi dan menjaga pola hidup agar terhindar dari diabetes melitus atau penyakit kadar gula tinggi.
Menurutnya, sekarang telah terjadi transisi epidemiologi. Jumlah angka kesakitan dan kematian penyakit degeneratif meningkat. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadi kerusakan atau penghancuran terhadap organ tubuh.
“Kami ingatkan dan bangkitkan lagi kesadaran terkait Gerakan Masyarakat (Germas) sehat. Terutama mengantisipasi penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, darah tinggi dan stroke. Penyakit itu menyerang pembuluh darah. Angkanya terus meningkat karena pola hidup tidak sehat,” pungkasnya.
Rakyat Indonesia memperingati HKN setiap 12 November. Peringatan ini pertama kali dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia Presiden Soekarno pada 1959 silam.
Kala itu, Presiden Soekarno melakukan penyemprotan nyamuk malaria secara simbolis. Selain itu, diadakan juga penyuluhan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya penyakit malaria dan mengingatkan untuk lebih waspada.
Di tahun-tahun berikutnya, HKN terus diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan. Tema yang diangkat tiap tahunnya pun berbeda-beda. (Fai)
Comment