Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 15 November 2017 |
Pemkot terus berupaya maksimal tekan kasus degeneratif dan infeksi
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengakui faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi pemicu utama penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus (DM).
Menurutnya, seseorang menderita diabetes lantaran dua faktor yakni keturunan dan pola hidup tidak sehat.
“Dengan kondisi modern ini, makanan-makanan yang kita rasakan sudah banyak tidak sehat. Dalam arti banyak mengandung zat-zat sintetis seperti gula sintetis. Terus makanan-makanan junk food dan fast food,” ujarnya seperti dilansir dari Tribun Pontianak.
Jika kebiasaan konsumsi makanan seperti itu tidak dikendalikan, maka keseimbangan metabolisme tubuh tidak akan berjalan dengan baik dan tidak seimbang.
“Otomatis gula darah naik. Akibat gula darah naik, konsekuensinya bisa komplikasi ke penyakit lainnya. Bisa ginjal, hati, paru-paru, jantung dan macam-macam,” terangnya.
Ia juga menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat Kota Pontianak.
Tidak hanya menekan kasus penyakit degeneratif, namun juga penyakit infeksi.
“Kalau ditanya apakah upaya Pemkot sudah maksimal, tentu indikatornya kan adalah masih banyak orang sakit atau tidak. Kalau di Pontianak diakui masih banyak masyarakat kurang sehat pada umur di atas 40 tahun. Tapi, pemkot terus berupaya maksimal. Kita harus terus upayakan gerakan masyarakat (germas) hidup sehat,” pungkasnya. (Fai)
Pemkot terus berupaya maksimal tekan kasus degeneratif dan infeksi
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengakui faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi pemicu utama penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus (DM).
Menurutnya, seseorang menderita diabetes lantaran dua faktor yakni keturunan dan pola hidup tidak sehat.
“Dengan kondisi modern ini, makanan-makanan yang kita rasakan sudah banyak tidak sehat. Dalam arti banyak mengandung zat-zat sintetis seperti gula sintetis. Terus makanan-makanan junk food dan fast food,” ujarnya seperti dilansir dari Tribun Pontianak.
Jika kebiasaan konsumsi makanan seperti itu tidak dikendalikan, maka keseimbangan metabolisme tubuh tidak akan berjalan dengan baik dan tidak seimbang.
“Otomatis gula darah naik. Akibat gula darah naik, konsekuensinya bisa komplikasi ke penyakit lainnya. Bisa ginjal, hati, paru-paru, jantung dan macam-macam,” terangnya.
Ia juga menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat Kota Pontianak.
Tidak hanya menekan kasus penyakit degeneratif, namun juga penyakit infeksi.
“Kalau ditanya apakah upaya Pemkot sudah maksimal, tentu indikatornya kan adalah masih banyak orang sakit atau tidak. Kalau di Pontianak diakui masih banyak masyarakat kurang sehat pada umur di atas 40 tahun. Tapi, pemkot terus berupaya maksimal. Kita harus terus upayakan gerakan masyarakat (germas) hidup sehat,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini