Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 06 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Pengelola Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kubu Raya akhirnya buka suara terkait keluhan sejumlah orang tua murid soal makanan yang basi dan berbau tak sedap. Mereka menegaskan bahwa makanan bisa rusak bukan karena proses memasak, melainkan akibat keterlambatan pendistribusian dari pihak sekolah dan kebiasaan sebagian murid membawa pulang makanan.
Hidayat, pengelola Dapur MBG di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, menjelaskan bahwa pihaknya setiap hari sudah mengantar makanan ke titik penerima manfaat sejak pukul 07.30 WIB. Idealnya, makanan langsung dibagikan paling lambat pukul 09.00 WIB. Namun, ia mengaku sering mendapati makanan baru dibagikan jauh di luar jadwal.
“Kalau siang kami antar pukul 12.00 WIB, tapi dari sekolah baru dibagi ke murid pukul 14.30 WIB. Jadi makanan itu kelamaan didiamkan di sekolah. Itu yang bikin berpotensi basi,” ungkap Hidayat, Jumat (5/9/2025).
Hidayat yang juga merupakan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kubu Raya ini mengakui pernah ada keluhan soal bihun yang terasa masam pekan lalu. Menurutnya, hal itu terjadi karena makanan terlalu lama didiamkan di tempat pengap tanpa sirkulasi udara.
“Bihun itu sebenarnya tidak basi. Kalau terlalu lama didiamkan dalam kondisi tertutup rapat, memang jadi masam. Padahal sebelum keluar sudah dicek ahli gizi dan dinyatakan layak konsumsi,” jelasnya.
Hidayat berharap pihak sekolah menjaga komitmen distribusi tepat waktu agar makanan tidak rusak. Ia juga meminta agar murid tidak diperbolehkan membawa rantang dari rumah, karena makanan yang dibawa pulang berisiko cepat basi.
“Kalau sudah dibuka lalu dipindahkan ke wadah lain, itu bisa mempercepat basi. Jadi sebaiknya makanan dimakan langsung di sekolah,” tegasnya.
Menurut Hidayat, Dapur MBG Desa Kapur setiap harinya memproduksi sekitar 3.000 porsi makanan untuk delapan titik penerima manfaat, mulai dari sekolah, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. Proses memasak dibagi dua shift—pagi dan siang—untuk memastikan makanan selalu segar.
Sebelumnya, keluhan orang tua murid di Desa Kapur terkait makanan MBG yang basi dan berbau sempat ramai diperbincangkan hingga mendapat sorotan langsung dari Gubernur Kalbar, Ria Norsan. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pengelola Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kubu Raya akhirnya buka suara terkait keluhan sejumlah orang tua murid soal makanan yang basi dan berbau tak sedap. Mereka menegaskan bahwa makanan bisa rusak bukan karena proses memasak, melainkan akibat keterlambatan pendistribusian dari pihak sekolah dan kebiasaan sebagian murid membawa pulang makanan.
Hidayat, pengelola Dapur MBG di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, menjelaskan bahwa pihaknya setiap hari sudah mengantar makanan ke titik penerima manfaat sejak pukul 07.30 WIB. Idealnya, makanan langsung dibagikan paling lambat pukul 09.00 WIB. Namun, ia mengaku sering mendapati makanan baru dibagikan jauh di luar jadwal.
“Kalau siang kami antar pukul 12.00 WIB, tapi dari sekolah baru dibagi ke murid pukul 14.30 WIB. Jadi makanan itu kelamaan didiamkan di sekolah. Itu yang bikin berpotensi basi,” ungkap Hidayat, Jumat (5/9/2025).
Hidayat yang juga merupakan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kubu Raya ini mengakui pernah ada keluhan soal bihun yang terasa masam pekan lalu. Menurutnya, hal itu terjadi karena makanan terlalu lama didiamkan di tempat pengap tanpa sirkulasi udara.
“Bihun itu sebenarnya tidak basi. Kalau terlalu lama didiamkan dalam kondisi tertutup rapat, memang jadi masam. Padahal sebelum keluar sudah dicek ahli gizi dan dinyatakan layak konsumsi,” jelasnya.
Hidayat berharap pihak sekolah menjaga komitmen distribusi tepat waktu agar makanan tidak rusak. Ia juga meminta agar murid tidak diperbolehkan membawa rantang dari rumah, karena makanan yang dibawa pulang berisiko cepat basi.
“Kalau sudah dibuka lalu dipindahkan ke wadah lain, itu bisa mempercepat basi. Jadi sebaiknya makanan dimakan langsung di sekolah,” tegasnya.
Menurut Hidayat, Dapur MBG Desa Kapur setiap harinya memproduksi sekitar 3.000 porsi makanan untuk delapan titik penerima manfaat, mulai dari sekolah, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. Proses memasak dibagi dua shift—pagi dan siang—untuk memastikan makanan selalu segar.
Sebelumnya, keluhan orang tua murid di Desa Kapur terkait makanan MBG yang basi dan berbau sempat ramai diperbincangkan hingga mendapat sorotan langsung dari Gubernur Kalbar, Ria Norsan. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini