KALBARONLINE.com – Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Rudy M Harahap memantau kesiapan Dapur Mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) ketiga, yakni Callista Catering, yang berlokasi di Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Jumat (31/01/2025). Dapur MBG ini rencananya akan dilaunching (diluncurkan) pada tanggal 17 Februari 2025 mendatang.
Rudy mengatakan, bahwa selain kesiapan teknis, mitra program MBG harus juga memperhatikan standar mutu dan persyaratan kesehatan mitra MBG. Karenanya, pemerintah daerah harus aktif bergerak membantu mitra MBG.
“Organisasi pemerintah daerah (OPD) juga harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program MBG,” kata Rudy.
Sebelumnya, BPKP telah memetakan hal-hal penting yang perlu dilakukan OPD. Misalnya seperti Dinas Kesehatan memfasilitasi Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) serta memantau jalannya program MBG sesuai dengan standar baku kesehatan.
Tidak hanya itu, Rudy mengatakan pendampingan pemerintah daerah untuk mitra MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga sangat penting.
“Ini akan menguatkan koordinasi dan komunikasi sehingga risiko-risiko yang dapat menghambat akan terurai,” ujarnya.
Terkait launching tahap ketiga tersebut, Kepala SPPG Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Anisia Lestari sangat mengharapkan bantuan dan dukungan pemerintah daerah, seperti Dinas Kesehatan memberikan pelatihan penjamah makanan. Sebab, mitra MBG harus mempersiapkan penjamahan makanan agar makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi.
Pada kesempatan itu, Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Mariani menyatakan, untuk menyukseskan program MBG di Kubu Raya, akan dilakukan pelatihan penjamah makanan.
“Setiap penjamah harus tahu bagaimana cara menyiapkan makanan siap saji yang hygiene dan sanitasinya,” jelasnya.
Terkait pengurusan sertifikasi SLHS, Mariani mengungkapkan, kegiatannya akan dilaksanakan selama proses produksi berlangsung. Penerbitan sertifikat harus sesuai dengan survei yang dilakukan pada saat masa produksi.
Selain itu, ia juga meminta kepatuhan mitra MBG dalam penjagaan kualitas makanan lewat penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
“Untuk menjaga kualitas tersebut agar tetap terjaga, petugas kami akan melakukan pengontrolan setiap bulan dengan mengambil sampel makanan dan minuman,” tegasnya.
Pemantauan oleh BPKP tersebut diikuti juga oleh Plt Kepala Bappedalitbang Kabupaten Kubu Raya Agus Siswandi, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya Arianto, dan petugas Yayasan Tunas Bakti Kirana Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Wimo. Pj Bupati Kubu Raya berhalangan hadir pada saat pemantauan tersebut.
Rudy mengingatkan, Kepala SPPG, mitra MBG, bersama pemerintah daerah harus terus berkomunikasi membenahi berbagai hal yang belum disiapkan. Ia juga meminta Yayasan Tunas Bakti Kirana bertanggung jawab atas keberlangsungan pelaksanaan program MBG dengan mengurus administrasi keuangan dengan baik dan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah untuk modal kerja.
“Ini untuk mitigasi risiko jika terjadi keterlambatan pembayaran kepada mitra MBG dari Badan Gizi Nasional (BGN),” katanya.
Selain itu, ungkap Rudy, pihak mitra MBG dan yayasan juga harus tertib membayar pajak pusat dan daerah agar dapat memutar roda perekonomian.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Bappedalitbang Kabupaten Kubu Raya, Agus Siswandi juga mengungkapkan, Izin Mendirikan Bangunan Dapur Mitra MBG sedang diproses oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kubu Raya.
Kepala SPPG Kecamatan Sungai Raya Kubu Raya, Anisia menyatakan, sedikitnya dua sekolah disiapkan sebagai tempat pelaksanaan launching MBG ketiga di Kubu Raya, yaitu SDN 68 Sungai Raya dan SMPN 7 Sungai Raya dengan sekitar 800 hingga 1000 paket. (Lid)
Comment