Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 23 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan menegaskan agar Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat pengawasan terhadap dapur mitra penyedia Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu diungkapkannya usai meninjau dan mengecek langsung salah satu dapur MBG di Jalan Sulawesi, Pontianak, Selasa (23/09/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Krisantus ingin memastikan, bahwa dapur mitra harus benar-benar siap dan layak menyalurkan makanan sehat ke sekolah-sekolah.
Ia menegaskan, dapur yang terbukti melakukan praktik mark up, mengabaikan kualitas gizi, atau tidak menjaga kesegaran bahan makanan sebaiknya ditutup.
[caption id="attachment_223365" align="alignnone" width="1600"]
Krisantus Kurniawan saat meninjau dan mengecek langsung salah satu dapur MBG di Jalan Sulawesi, Pontianak, Selasa (23/09/2025).[/caption]
“Kalau ada yang nakal, membeli barang murah, mark up harga, dan tidak menjaga mutu gizi, lebih baik izinnya dicabut. Negara sudah menghitung anggaran ini dengan jelas, jadi jangan main-main dengan kebutuhan anak-anak,” ujar Krisantus.
Ia menyoroti pentingnya peran BGN sebagai filterisasi terakhir sebelum makanan didistribusikan, sehingga kasus keracunan atau makanan basi seperti yang terjadi di beberapa provinsi lain tidak terulang di Kalbar.
“Kalau di luar sana ada kasus keracunan, menurut saya itu kelalaian. Di Kalbar belum ada, dan jangan sampai terjadi. Maka setiap makanan harus diperiksa kesegarannya. Kalau sudah basi, tidak boleh didrop ke sekolah,” tegasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan menegaskan agar Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat pengawasan terhadap dapur mitra penyedia Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu diungkapkannya usai meninjau dan mengecek langsung salah satu dapur MBG di Jalan Sulawesi, Pontianak, Selasa (23/09/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Krisantus ingin memastikan, bahwa dapur mitra harus benar-benar siap dan layak menyalurkan makanan sehat ke sekolah-sekolah.
Ia menegaskan, dapur yang terbukti melakukan praktik mark up, mengabaikan kualitas gizi, atau tidak menjaga kesegaran bahan makanan sebaiknya ditutup.
[caption id="attachment_223365" align="alignnone" width="1600"]
Krisantus Kurniawan saat meninjau dan mengecek langsung salah satu dapur MBG di Jalan Sulawesi, Pontianak, Selasa (23/09/2025).[/caption]
“Kalau ada yang nakal, membeli barang murah, mark up harga, dan tidak menjaga mutu gizi, lebih baik izinnya dicabut. Negara sudah menghitung anggaran ini dengan jelas, jadi jangan main-main dengan kebutuhan anak-anak,” ujar Krisantus.
Ia menyoroti pentingnya peran BGN sebagai filterisasi terakhir sebelum makanan didistribusikan, sehingga kasus keracunan atau makanan basi seperti yang terjadi di beberapa provinsi lain tidak terulang di Kalbar.
“Kalau di luar sana ada kasus keracunan, menurut saya itu kelalaian. Di Kalbar belum ada, dan jangan sampai terjadi. Maka setiap makanan harus diperiksa kesegarannya. Kalau sudah basi, tidak boleh didrop ke sekolah,” tegasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini