Kubu Raya    

Pengelola Dapur MBG Kubu Raya Klarifikasi Isu Makanan Basi, Singgung Distribusi dan Kebiasaan Murid

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 06 September 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Keluhan orang tua murid di Kubu Raya dan Pontianak soal Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap basi akhirnya ditanggapi pengelola dapur. Salah satunya datang dari Hidayat, pengelola Dapur MBG Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, yang juga merupakan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kubu Raya.

Hidayat menjelaskan, setiap hari dapurnya memproduksi sekitar 3.000 porsi makanan untuk delapan titik penerima manfaat. Rinciannya, lima lembaga pendidikan, sementara sisanya untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Yang masak kami bagi dua shift, ada yang untuk pagi dan ada yang siang. Pengantaran juga dilakukan dua kali sehari. Lokasi dapur kami tidak jauh dari sekolah,” jelas Hidayat, Jumat (5/9/2025).

Hidayat tidak menampik adanya keluhan dari orang tua. Ia menyebut, makanan memang bisa basi kalau terlalu lama didiamkan dalam wadah tertutup. Salah satu menu yang rentan adalah bihun.

“Bihun itu sebenarnya tidak basi. Tapi kalau lama-lama didiamkan di tempat pengap dan distribusinya terlambat, bisa jadi masam. Padahal sebelum keluar, semua makanan sudah dicek bersama ahli gizi dan dinyatakan layak konsumsi,” ujarnya.

Ia menduga, masalah muncul karena makanan tidak langsung dimakan. Ada anak-anak yang membawa pulang makanan sehingga kondisinya berubah saat sampai rumah.

“Makanan yang sudah kami antar, dibagikan beberapa waktu kemudian. Lalu, ada anak yang bawa pulang. Itu penyebabnya,” ungkapnya.

Seorang wali murid bernama Ijul sebelumnya juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengatakan, anaknya kerap membawa pulang MBG yang sudah berbau tak sedap.

“Makanan yang tidak dimakan anak saya selalu dibungkus gurunya dan dibawa pulang. Dari situ kami tahu kualitas dan jenis makanannya. Kami khawatir anak-anak malah sakit,” kata Ijul, Kamis (4/9/2025).

Hidayat menegaskan pentingnya disiplin waktu dalam pembagian makanan. Ia menyebut, makanan yang diantar pukul 12.00 WIB sebaiknya sudah dimakan maksimal pukul 13.00 WIB.

“Kalau siang kami distribusikan pukul 12.00, maka jam 1 siang seharusnya sudah dibagi. Kalau molor sampai 14.30, ya jelas makanan jadi bermasalah. Dari ahli gizi kami bilang, masak jam 2 pagi lalu distribusi jam 12 siang masih aman. Tapi kalau dibawa pulang dalam wadah tertutup rapat, itu pasti cepat basi,” tegasnya. (Jau)

Artikel Selanjutnya
Gubernur Ria Norsan Belum Ketahui Plt Pengganti Kadisdikbud dan Kabiro Hukum Kalbar
Sabtu, 06 September 2025
Artikel Sebelumnya
Sadis, Wanita Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Perampokan
Sabtu, 06 September 2025

Berita terkait