Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 05 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah di Kabupaten Kubu Raya menuai sorotan. Sejumlah orang tua murid mengaku kecewa karena makanan yang dibagikan dinilai tidak layak konsumsi, mulai dari berbau tak sedap, basi, hingga diganti menu burger.
Keluhan ini muncul di Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Rasau Jaya. Uray, salah satu orang tua murid, mengaku kecewa karena makanan yang diterima anaknya tidak sesuai standar.
“Saya kecewa dengan MBG yang diberikan, tidak sesuai harapan para orang tua. Makanan yang seharusnya bergizi justru malah jadi momok karena lebih sering basi dan berbau tak sedap,” ujar Uray kepada wartawan, belum lama ini.
Selain kualitas, masalah keterlambatan pengantaran MBG juga jadi sorotan. Murid terpaksa menahan lapar karena makanan datang tidak sesuai jam sekolah.
“Kita berharap pemerintah bisa memperhatikan hal ini, supaya kami orang tua tenang dan tidak khawatir dengan kesehatan anak,” tambahnya.
Keluhan senada disampaikan oleh Ijul. Ia mengaku kaget ketika menemukan lauk ayam dalam paket MBG yang berbau tidak sedap.
“Makanan yang tidak mau dimakan anak saya selalu dibungkus gurunya untuk dibawa pulang. Dari situ kami tahu kualitasnya. Kami takut anak-anak malah sakit. Bahkan anak saya cerita ada murid yang muntah-muntah setelah makan MBG,” ungkapnya.
Ijul juga mempertanyakan nilai gizi dari menu MBG, terutama ketika menemukan anaknya hanya mendapat burger.
“Saya heran, ini kok makanan bergizi tapi pakai burger? Seharusnya kan ada nasi, sayur, dan lauk berprotein jelas. Kalau begini, apa benar sesuai standar gizi anak-anak?” katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah sebagai pelaksana harus memastikan standar kebersihan, bahan pangan, hingga proses pengolahan sesuai aturan.
“Dapur MBG ini harus diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak jadi korban hanya karena kualitas makanan tidak diperhatikan,” tegasnya.
Di sisi lain, pihak Presidential Communication Office (PCO) menjelaskan bahwa menu burger dalam MBG adalah inovasi agar anak-anak lebih antusias makan.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO, Noudhy Valdryno, menegaskan bahwa kandungan gizi dalam menu burger tetap lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, hingga sayuran.
“Awalnya, sisa makanan pada penyajian MBG mencapai 40%. Setelah menu burger diterapkan, sisa makanan turun drastis jadi hanya 10%. Jadi, bukan hanya bergizi, tapi juga bikin anak lebih semangat makan sehat,” jelasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah di Kabupaten Kubu Raya menuai sorotan. Sejumlah orang tua murid mengaku kecewa karena makanan yang dibagikan dinilai tidak layak konsumsi, mulai dari berbau tak sedap, basi, hingga diganti menu burger.
Keluhan ini muncul di Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Rasau Jaya. Uray, salah satu orang tua murid, mengaku kecewa karena makanan yang diterima anaknya tidak sesuai standar.
“Saya kecewa dengan MBG yang diberikan, tidak sesuai harapan para orang tua. Makanan yang seharusnya bergizi justru malah jadi momok karena lebih sering basi dan berbau tak sedap,” ujar Uray kepada wartawan, belum lama ini.
Selain kualitas, masalah keterlambatan pengantaran MBG juga jadi sorotan. Murid terpaksa menahan lapar karena makanan datang tidak sesuai jam sekolah.
“Kita berharap pemerintah bisa memperhatikan hal ini, supaya kami orang tua tenang dan tidak khawatir dengan kesehatan anak,” tambahnya.
Keluhan senada disampaikan oleh Ijul. Ia mengaku kaget ketika menemukan lauk ayam dalam paket MBG yang berbau tidak sedap.
“Makanan yang tidak mau dimakan anak saya selalu dibungkus gurunya untuk dibawa pulang. Dari situ kami tahu kualitasnya. Kami takut anak-anak malah sakit. Bahkan anak saya cerita ada murid yang muntah-muntah setelah makan MBG,” ungkapnya.
Ijul juga mempertanyakan nilai gizi dari menu MBG, terutama ketika menemukan anaknya hanya mendapat burger.
“Saya heran, ini kok makanan bergizi tapi pakai burger? Seharusnya kan ada nasi, sayur, dan lauk berprotein jelas. Kalau begini, apa benar sesuai standar gizi anak-anak?” katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah sebagai pelaksana harus memastikan standar kebersihan, bahan pangan, hingga proses pengolahan sesuai aturan.
“Dapur MBG ini harus diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak jadi korban hanya karena kualitas makanan tidak diperhatikan,” tegasnya.
Di sisi lain, pihak Presidential Communication Office (PCO) menjelaskan bahwa menu burger dalam MBG adalah inovasi agar anak-anak lebih antusias makan.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO, Noudhy Valdryno, menegaskan bahwa kandungan gizi dalam menu burger tetap lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, hingga sayuran.
“Awalnya, sisa makanan pada penyajian MBG mencapai 40%. Setelah menu burger diterapkan, sisa makanan turun drastis jadi hanya 10%. Jadi, bukan hanya bergizi, tapi juga bikin anak lebih semangat makan sehat,” jelasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini