Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 13 Desember 2017 |
KalbarOnline, Ketapang – Masalah lingkungan menjadi prioritas utama sebagai syarat untuk melakukan ekspor barang produksi bagi sebuah perusahaan.
Jika kegiatan lingkungan hidupnya tidak bermasalah maka perusahaan bisa melakukan ekspor dan terbukti WHW telah mampu melakukan ekspor bahkan menembus angka 1.1 juta ton.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, Ir H Sukirno saat dimintai pendapat mengenai keberadaan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) di Kabupaten Ketapang, belum lama ini.
“Kalau WHW-AR bisa melakukan ekspor artinya urusan lingkungannya tidak ada masalah. Karena ada indikatornya yang apabila tidak terpenuhi bisa membuat ekspornya di stop,” ujar Sukirno melalui rilis Direktur PT WHW AR, Stevi Thomas seperti dilansir dari Tribun Pontianak.
Ia juga mengatakan, walau WHW AR sempat mengalami kendala ketika ingin mengajukan ekspor yaitu pada masalah ijin limbah dalam kegiatan produksi.
Namun hal tersebut bisa langsung diselesaikan setelah dinas lingkungan hidup melakukan verifikasi.
“Kemarin terkendala satu itu, tapi kita verifikasi, kita cek dan kita berikan, sehingga mereka bisa melakukan ekspor. Hanya satu itu saja kendalanya, tapi sudah kita selesaikan karena masalahnya juga tidak terlalu serius dan sebelumnya juga mereka sudah melakukan ekspor,” paparnya.
Menurutnya, keberadaan WHW AR secara umum memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kalimantan Barat.
Karena dengan melakukan ekspor, artinya sudah ada output yang diberikan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kalau secara khusus di lingkungan berarti tidak ada masalah. Positif. Karena sampai hari ini aman, tidak ada informasi yang negatif,” ungkapnya.
Direktur PT WHW AR, Stevi Thomas mengatakan dalam menjalankan produksinya PT WHW AR tetap bertanggungjawab terhadap kegiatan lingkungan yang ada di sekitar pabrik dan di masyarakat.
PT WHW AR sendiri telah menyediakan gudang TPS Limbah B3 untuk menampung setiap limbah hasil produksi.
“Kami juga melakukan pengukuran kualitas udara, melakukan pemantauan flora dan fauna, serta mengambil sampel air untuk diteliti,” ujar Stevi.
Ia mengungkapkan lantaran lingkungan baik. Sehingga berdampak pada PT WHW AR dalam kurun waktu satu tahun berhasil melakukan ekspor 1.1 juta ton alumina ke sejumlah Negara khususnya ke Negara Tiongkok.
“Ekspor ini melampaui target yang ditentukan PT WHW AR yaitu 1 juta ton per tahun. Kita berharap ekspor alumina milik WHW AR kedepan dapat tersebar hingga ke seluruh dunia,” tandasnya. (Tim)
KalbarOnline, Ketapang – Masalah lingkungan menjadi prioritas utama sebagai syarat untuk melakukan ekspor barang produksi bagi sebuah perusahaan.
Jika kegiatan lingkungan hidupnya tidak bermasalah maka perusahaan bisa melakukan ekspor dan terbukti WHW telah mampu melakukan ekspor bahkan menembus angka 1.1 juta ton.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, Ir H Sukirno saat dimintai pendapat mengenai keberadaan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) di Kabupaten Ketapang, belum lama ini.
“Kalau WHW-AR bisa melakukan ekspor artinya urusan lingkungannya tidak ada masalah. Karena ada indikatornya yang apabila tidak terpenuhi bisa membuat ekspornya di stop,” ujar Sukirno melalui rilis Direktur PT WHW AR, Stevi Thomas seperti dilansir dari Tribun Pontianak.
Ia juga mengatakan, walau WHW AR sempat mengalami kendala ketika ingin mengajukan ekspor yaitu pada masalah ijin limbah dalam kegiatan produksi.
Namun hal tersebut bisa langsung diselesaikan setelah dinas lingkungan hidup melakukan verifikasi.
“Kemarin terkendala satu itu, tapi kita verifikasi, kita cek dan kita berikan, sehingga mereka bisa melakukan ekspor. Hanya satu itu saja kendalanya, tapi sudah kita selesaikan karena masalahnya juga tidak terlalu serius dan sebelumnya juga mereka sudah melakukan ekspor,” paparnya.
Menurutnya, keberadaan WHW AR secara umum memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kalimantan Barat.
Karena dengan melakukan ekspor, artinya sudah ada output yang diberikan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kalau secara khusus di lingkungan berarti tidak ada masalah. Positif. Karena sampai hari ini aman, tidak ada informasi yang negatif,” ungkapnya.
Direktur PT WHW AR, Stevi Thomas mengatakan dalam menjalankan produksinya PT WHW AR tetap bertanggungjawab terhadap kegiatan lingkungan yang ada di sekitar pabrik dan di masyarakat.
PT WHW AR sendiri telah menyediakan gudang TPS Limbah B3 untuk menampung setiap limbah hasil produksi.
“Kami juga melakukan pengukuran kualitas udara, melakukan pemantauan flora dan fauna, serta mengambil sampel air untuk diteliti,” ujar Stevi.
Ia mengungkapkan lantaran lingkungan baik. Sehingga berdampak pada PT WHW AR dalam kurun waktu satu tahun berhasil melakukan ekspor 1.1 juta ton alumina ke sejumlah Negara khususnya ke Negara Tiongkok.
“Ekspor ini melampaui target yang ditentukan PT WHW AR yaitu 1 juta ton per tahun. Kita berharap ekspor alumina milik WHW AR kedepan dapat tersebar hingga ke seluruh dunia,” tandasnya. (Tim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini