Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 28 Maret 2018 |
Berasal dari Seluruh OPD
KalbarOnline, Pontianak – 1 juta 35 ribu data yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah terintegrasi dalam portal Satu Data Indonesia (www.data.go.id). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Uray Indra Mulya menyebut, data-data itu berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkot Pontianak.
“Jumlah itu berkaitan dengan kuantitas data. Saat ini, Pemkot bersama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) membantu kita dalam menggunakan data yang kuantitasnya banyak menjadi data berkualitas,” sebutnya, Rabu (28/3).
Lebih lanjut dijelaskan Uray, data-data itu berupa data sosial budaya, ekonomi, infrastruktur, termasuk penduduk miskin. Data-data ini, kata dia, bisa digunakan oleh masyarakat atau perguruan tinggi.
“Datanya masih dalam bentuk file mentah,” terangnya.
Pihaknya ingin kualitas data menjadi percontohan di Indonesia. Walau tak jarang ada masalah. Misalnya ketika tengah mengunggah data, server di pusat down. Padahal, KSP sedang menyiapkan bagaimana kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia harus masuk ke Satu Data Indonesia
KSP dan National Democratic Institute (NDI) membantu Pemkot dalam mengelola data yang bersifat kuantitas menjadi berkualitas. Salah satunya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan. Tahap awal, pengelolaan data ini dilakukan di Dinas Kesehatan.
“Itu juga terkait dengan IT-nya, tentunya aplikasi-aplikasi yang selama ini mungkin masih belum terintegrasi, kita integrasikan. Sekarang kita sudah melaksanakan kegiatan itu,” pungkasnya. (jim)
Berasal dari Seluruh OPD
KalbarOnline, Pontianak – 1 juta 35 ribu data yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah terintegrasi dalam portal Satu Data Indonesia (www.data.go.id). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Uray Indra Mulya menyebut, data-data itu berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkot Pontianak.
“Jumlah itu berkaitan dengan kuantitas data. Saat ini, Pemkot bersama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) membantu kita dalam menggunakan data yang kuantitasnya banyak menjadi data berkualitas,” sebutnya, Rabu (28/3).
Lebih lanjut dijelaskan Uray, data-data itu berupa data sosial budaya, ekonomi, infrastruktur, termasuk penduduk miskin. Data-data ini, kata dia, bisa digunakan oleh masyarakat atau perguruan tinggi.
“Datanya masih dalam bentuk file mentah,” terangnya.
Pihaknya ingin kualitas data menjadi percontohan di Indonesia. Walau tak jarang ada masalah. Misalnya ketika tengah mengunggah data, server di pusat down. Padahal, KSP sedang menyiapkan bagaimana kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia harus masuk ke Satu Data Indonesia
KSP dan National Democratic Institute (NDI) membantu Pemkot dalam mengelola data yang bersifat kuantitas menjadi berkualitas. Salah satunya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan. Tahap awal, pengelolaan data ini dilakukan di Dinas Kesehatan.
“Itu juga terkait dengan IT-nya, tentunya aplikasi-aplikasi yang selama ini mungkin masih belum terintegrasi, kita integrasikan. Sekarang kita sudah melaksanakan kegiatan itu,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini