Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 22 September 2018 |
Filipina Jalin MoU
Start up Pontianak
KalbarOnline,
Pontianak – Geliat start up yang dikembangkan oleh kaum muda di Kota
Pontianak ternyata mulai dilirik oleh negara tetangga. Betapa tidak, start up
atau aplikasi karya anak muda Pontianak mendapat respon positif dari
negara-negara yang tergabung dalam Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines
East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Hal itu diungkapkan Chairman of Information and
Communication Technologies (ICT) Cluster BIMP-EAGA, Benyamin Sura, saat
berkunjung bersama delegasi ICT ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Jumat
(21/9/2018). Kedatangan rombongan ini disambut secara resmi oleh Plt Wali Kota
Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Ruang Pontive Center.
Benyamin mengaku kagum saat mengetahui bahwa
aplikasi-aplikasi yang digunakan di Pemkot Pontianak developer atau
pengembangnya adalah anak-anak muda. Ia juga kagum anak-anak muda yang mengembangkan
start up sangat kreatif.
Di luar Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung, Pontianak
dinilainya sebagai salah satu kota yang maju dalam pengembangan start up. Wajar
saja, start up-start up itu dilirik oleh negara anggota BIMP-EAGA.
“Misalnya kita coba kemarin presentasi start up asal
Pontianak, itu langsung disambut baik oleh Filipina. Mereka langsung menjalin
kerja sama dalam sebuah MoU,” ujarnya.
Benyamin menambahkan, start up dari Pontianak yang
dipaparkan diantaranya bidang kelautan, perdagangan dan kesehatan. Start up ini
mendapat sambutan baik dari Filipina, Malaysia dan Brunei.
“Kemarin sudah MoU untuk kerja sama start up. Start up itu
akan mereka gunakan di sana,” sebutnya.
Dari sisi ekonomis, lanjut Benyamin, kunjungan delegasi ICT
BIMP-EAGA ini, start up lokal yang dikembangkan developer Pontianak akan
mendapat bagian bisnis dengan negara-negara BIMP-EAGA yang menjalin MoU.
Apalagi, setelah delegasi dari Filipina mendengar besaran
biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan start up di Pontianak sangat murah,
mereka terkagum-kagum. Biaya tersebut bisa ditekan seminim mungkin lantaran
pihak Pemkot Pontianak menggandeng kerja sama dengan operator telekomunikasi.
“Misalnya, operator telekomunikasi mendirikan tower
sekaligus pemasangan CCTV. Jadi tidak perlu bangun sendiri. Bandwith untuk
kelancaran koneksi internet juga disediakan pihak operator sehingga biayanya
bisa sangat murah,” ungkapnya.
Sementara Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
mengatakan, Pontianak sudah menerapkan smart city dalam rangka memberikan pelayanan
tercepat pada masyarakat.
“Kita memanfaatkan start up karya anak muda yang ada membuat
aplikasi-aplikasi, dengan demikian bisa menjadi sebuah potensi karena biaya
murah dan dapat meningkatkan start up hasil karya anak-anak muda Pontianak,”
terangnya.
Menurutnya, Pemkot Pontianak terus berupaya mencetak
inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi.
“Sehingga terwujud pelayanan yang mudah, cepat dan murah,”
imbuh Edi.
Salah seorang Delegasi asal Filipina, Erlito Tancontian,
menuturkan, sejak Pontianak sudah berkonsep smart city, keterhubungan antar
sektor sudah terbangum dengan baik dan cepat. Ia menilai, kesiapan infrastruktur
juga telah disediakan Pemkot Pontianak dengan baik dan progresif.
“Ini hal yang sangat bagus karena dalam pengelolaan
pemerintahan memanfaatkan teknologi,” kata warga Filipina yang mengaku baru
pertama kali berkunjung ke Pontianak.
Senada, delegasi asal Malaysia, Disney Lay, menyebut, dari
sisi manajemen dan pengawasan menggunakan teknologi oleh Pemkot Pontianak dinilainya
sebagai hal yang bagus.
“Ini merupakan suatu yang mengagumkan, memanfaatkan
sumber-sumber yang ada untuk mengembangkan konsep smart city,” sebutnya.
Disney mengaku kagum dengan cara Pemkot Pontianak
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan kolaborasi bersama operator
telekomunikasi. Di mana diketahuinya setiap operator yang mendirikan tower
disyaratkan memasang CCTV yang terhubung dengan Pontive Center milik Pemkot
Pontianak.
“Saya yakin dalam waktu mendatang Pontianak akan semakin
lebih maju lagi sebab memanfaatkan local talent,” pungkasnya. (jim)
Filipina Jalin MoU
Start up Pontianak
KalbarOnline,
Pontianak – Geliat start up yang dikembangkan oleh kaum muda di Kota
Pontianak ternyata mulai dilirik oleh negara tetangga. Betapa tidak, start up
atau aplikasi karya anak muda Pontianak mendapat respon positif dari
negara-negara yang tergabung dalam Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines
East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Hal itu diungkapkan Chairman of Information and
Communication Technologies (ICT) Cluster BIMP-EAGA, Benyamin Sura, saat
berkunjung bersama delegasi ICT ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Jumat
(21/9/2018). Kedatangan rombongan ini disambut secara resmi oleh Plt Wali Kota
Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Ruang Pontive Center.
Benyamin mengaku kagum saat mengetahui bahwa
aplikasi-aplikasi yang digunakan di Pemkot Pontianak developer atau
pengembangnya adalah anak-anak muda. Ia juga kagum anak-anak muda yang mengembangkan
start up sangat kreatif.
Di luar Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung, Pontianak
dinilainya sebagai salah satu kota yang maju dalam pengembangan start up. Wajar
saja, start up-start up itu dilirik oleh negara anggota BIMP-EAGA.
“Misalnya kita coba kemarin presentasi start up asal
Pontianak, itu langsung disambut baik oleh Filipina. Mereka langsung menjalin
kerja sama dalam sebuah MoU,” ujarnya.
Benyamin menambahkan, start up dari Pontianak yang
dipaparkan diantaranya bidang kelautan, perdagangan dan kesehatan. Start up ini
mendapat sambutan baik dari Filipina, Malaysia dan Brunei.
“Kemarin sudah MoU untuk kerja sama start up. Start up itu
akan mereka gunakan di sana,” sebutnya.
Dari sisi ekonomis, lanjut Benyamin, kunjungan delegasi ICT
BIMP-EAGA ini, start up lokal yang dikembangkan developer Pontianak akan
mendapat bagian bisnis dengan negara-negara BIMP-EAGA yang menjalin MoU.
Apalagi, setelah delegasi dari Filipina mendengar besaran
biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan start up di Pontianak sangat murah,
mereka terkagum-kagum. Biaya tersebut bisa ditekan seminim mungkin lantaran
pihak Pemkot Pontianak menggandeng kerja sama dengan operator telekomunikasi.
“Misalnya, operator telekomunikasi mendirikan tower
sekaligus pemasangan CCTV. Jadi tidak perlu bangun sendiri. Bandwith untuk
kelancaran koneksi internet juga disediakan pihak operator sehingga biayanya
bisa sangat murah,” ungkapnya.
Sementara Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
mengatakan, Pontianak sudah menerapkan smart city dalam rangka memberikan pelayanan
tercepat pada masyarakat.
“Kita memanfaatkan start up karya anak muda yang ada membuat
aplikasi-aplikasi, dengan demikian bisa menjadi sebuah potensi karena biaya
murah dan dapat meningkatkan start up hasil karya anak-anak muda Pontianak,”
terangnya.
Menurutnya, Pemkot Pontianak terus berupaya mencetak
inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi.
“Sehingga terwujud pelayanan yang mudah, cepat dan murah,”
imbuh Edi.
Salah seorang Delegasi asal Filipina, Erlito Tancontian,
menuturkan, sejak Pontianak sudah berkonsep smart city, keterhubungan antar
sektor sudah terbangum dengan baik dan cepat. Ia menilai, kesiapan infrastruktur
juga telah disediakan Pemkot Pontianak dengan baik dan progresif.
“Ini hal yang sangat bagus karena dalam pengelolaan
pemerintahan memanfaatkan teknologi,” kata warga Filipina yang mengaku baru
pertama kali berkunjung ke Pontianak.
Senada, delegasi asal Malaysia, Disney Lay, menyebut, dari
sisi manajemen dan pengawasan menggunakan teknologi oleh Pemkot Pontianak dinilainya
sebagai hal yang bagus.
“Ini merupakan suatu yang mengagumkan, memanfaatkan
sumber-sumber yang ada untuk mengembangkan konsep smart city,” sebutnya.
Disney mengaku kagum dengan cara Pemkot Pontianak
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan kolaborasi bersama operator
telekomunikasi. Di mana diketahuinya setiap operator yang mendirikan tower
disyaratkan memasang CCTV yang terhubung dengan Pontive Center milik Pemkot
Pontianak.
“Saya yakin dalam waktu mendatang Pontianak akan semakin
lebih maju lagi sebab memanfaatkan local talent,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini