Pontianak    

ICT BIMP-EAGA Kagumi Start up Lokal Karya Anak Muda Pontianak

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 22 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Filipina Jalin MoU

Start up Pontianak

KalbarOnline,

Pontianak – Geliat start up yang dikembangkan oleh kaum muda di Kota

Pontianak ternyata mulai dilirik oleh negara tetangga. Betapa tidak, start up

atau aplikasi karya anak muda Pontianak mendapat respon positif dari

negara-negara yang tergabung dalam Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines

East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

Hal itu diungkapkan Chairman of Information and

Communication Technologies (ICT) Cluster BIMP-EAGA, Benyamin Sura, saat

berkunjung bersama delegasi ICT ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Jumat

(21/9/2018). Kedatangan rombongan ini disambut secara resmi oleh Plt Wali Kota

Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Ruang Pontive Center.

Benyamin mengaku kagum saat mengetahui bahwa

aplikasi-aplikasi yang digunakan di Pemkot Pontianak developer atau

pengembangnya adalah anak-anak muda. Ia juga kagum anak-anak muda yang mengembangkan

start up sangat kreatif.

Di luar Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung, Pontianak

dinilainya sebagai salah satu kota yang maju dalam pengembangan start up. Wajar

saja, start up-start up itu dilirik oleh negara anggota BIMP-EAGA.

“Misalnya kita coba kemarin presentasi start up asal

Pontianak, itu langsung disambut baik oleh Filipina. Mereka langsung menjalin

kerja sama dalam sebuah MoU,” ujarnya.

Benyamin menambahkan, start up dari Pontianak yang

dipaparkan diantaranya bidang kelautan, perdagangan dan kesehatan. Start up ini

mendapat sambutan baik dari Filipina, Malaysia dan Brunei.

“Kemarin sudah MoU untuk kerja sama start up. Start up itu

akan mereka gunakan di sana,” sebutnya.

Dari sisi ekonomis, lanjut Benyamin, kunjungan delegasi ICT

BIMP-EAGA ini, start up lokal yang dikembangkan developer Pontianak akan

mendapat bagian bisnis dengan negara-negara BIMP-EAGA yang menjalin MoU.

Apalagi, setelah delegasi dari Filipina mendengar besaran

biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan start up di Pontianak sangat murah,

mereka terkagum-kagum. Biaya tersebut bisa ditekan seminim mungkin lantaran

pihak Pemkot Pontianak menggandeng kerja sama dengan operator telekomunikasi.

“Misalnya, operator telekomunikasi mendirikan tower

sekaligus pemasangan CCTV. Jadi tidak perlu bangun sendiri. Bandwith untuk

kelancaran koneksi internet juga disediakan pihak operator sehingga biayanya

bisa sangat murah,” ungkapnya.

Sementara Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono

mengatakan, Pontianak sudah menerapkan smart city dalam rangka memberikan pelayanan

tercepat pada masyarakat.

“Kita memanfaatkan start up karya anak muda yang ada membuat

aplikasi-aplikasi, dengan demikian bisa menjadi sebuah potensi karena biaya

murah dan dapat meningkatkan start up hasil karya anak-anak muda Pontianak,”

terangnya.

Menurutnya, Pemkot Pontianak terus berupaya mencetak

inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi.

“Sehingga terwujud pelayanan yang mudah, cepat dan murah,”

imbuh Edi.

Salah seorang Delegasi asal Filipina, Erlito Tancontian,

menuturkan, sejak Pontianak sudah berkonsep smart city, keterhubungan antar

sektor sudah terbangum dengan baik dan cepat. Ia menilai, kesiapan infrastruktur

juga telah disediakan Pemkot Pontianak dengan baik dan progresif.

“Ini hal yang sangat bagus karena dalam pengelolaan

pemerintahan memanfaatkan teknologi,” kata warga Filipina yang mengaku baru

pertama kali berkunjung ke Pontianak.

Senada, delegasi asal Malaysia, Disney Lay, menyebut, dari

sisi manajemen dan pengawasan menggunakan teknologi oleh Pemkot Pontianak dinilainya

sebagai hal yang bagus.

“Ini merupakan suatu yang mengagumkan, memanfaatkan

sumber-sumber yang ada untuk mengembangkan konsep smart city,” sebutnya.

Disney mengaku kagum dengan cara Pemkot Pontianak

memanfaatkan sumber daya yang ada dengan kolaborasi bersama operator

telekomunikasi. Di mana diketahuinya setiap operator yang mendirikan tower

disyaratkan memasang CCTV yang terhubung dengan Pontive Center milik Pemkot

Pontianak.

“Saya yakin dalam waktu mendatang Pontianak akan semakin

lebih maju lagi sebab memanfaatkan local talent,” pungkasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
Unjuk Rasa di BKPSDM Ketapang, Puluhan Tenaga Honorer K2 Sampaikan Tuntutan Ini
Jumat, 21 September 2018
Artikel Sebelumnya
Bikin Emak-emak Histeris, Bang Sandi: Pontianak Luar Biasa
Jumat, 21 September 2018

Berita terkait