Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 22 Juni 2019 |
Derocita Delima :
Kami Senang Bertemu Orang-orang di Pontianak
KalbarOnline,
Pontianak – Dorecita Delima, Regional Director, DTI Region 12, delegasi
Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phillipines East ASEAN Growth Area
(BIMP-EAGA) asal Filipina, mengaku tertarik dengan aloevera atau lidah buaya.
Rombongan delegasi asal Mindanao, Filipina ini juga berkunjung ke Aloevera
Center milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

“Kami tertarik untuk melihat langsung Aloevera Center sebab
kami tidak memiliki industri aloevera di Mindanao,” ujarnya saat mengunjungi
UMKM Center, Jumat (21/6/2019).
Diakuinya, di negaranya memang banyak industri tetapi belum
ada industri aloevera. Tanaman aloevera juga ada yang menanam tetapi belum ada
pengolahan untuk menjadi produk turunan, seperti minuman, shampo dan produk
lainnya.
“Kami ada membeli beberapa produk aloevera untuk kami bawa
ke negara kami,” sebut Dorecita.
Selain aloevera center, rombongan juga berkunjung ke Tugu
Khatulistiwa. Diakuinya, ini adalah kunjungan pertamanya ke Tugu Khatulistiwa
dan Kota Pontianak.
“Kami senang melihat masyarakat di sini karena kita terlihat
sama, kita saling bertukar informasi, kita saling mengenal budaya satu sama
lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, kunjungan delegasi Filipina ke Pontianak untuk menjajaki
potensi-potensi yang dimiliki, baik itu dari budaya, industri, dan mungkin
investasi yang bisa diboyong ke negaranya.
“Kami senang bertemu orang-orang di sini,” tuturnya.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak,
Hidayati menjelaskan, kunjungan BIMP-EAGA,khususnya delegasi Filipina, untuk
melihat langsung industri aloevera. Selain aloevera, pihaknya juga
memperkenalkan produk-produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Sebagai
tindak lanjut kunjungan ini, antara kedua belah pihak akan melakukan perjanjian
kerjasama.
“Tadi sudah ada penawaran dari BIMP-EAGA untuk kita
mengajukan proposal untuk produk-produk yang mungkin bisa dilakukan kerjasama,”
terangnya.
Rombongan juga mengunjungi UMKM Center untuk melihat display
produk-produk UKM yang ada di gedung itu. Termasuk diantaranya berbagai macam
tenun corak insang, kerajinan tangan dari keladi air.
“Itu juga potensi untuk kita lakukan kerjasama,” imbuhnya. (jim/humpro)
Derocita Delima :
Kami Senang Bertemu Orang-orang di Pontianak
KalbarOnline,
Pontianak – Dorecita Delima, Regional Director, DTI Region 12, delegasi
Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phillipines East ASEAN Growth Area
(BIMP-EAGA) asal Filipina, mengaku tertarik dengan aloevera atau lidah buaya.
Rombongan delegasi asal Mindanao, Filipina ini juga berkunjung ke Aloevera
Center milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

“Kami tertarik untuk melihat langsung Aloevera Center sebab
kami tidak memiliki industri aloevera di Mindanao,” ujarnya saat mengunjungi
UMKM Center, Jumat (21/6/2019).
Diakuinya, di negaranya memang banyak industri tetapi belum
ada industri aloevera. Tanaman aloevera juga ada yang menanam tetapi belum ada
pengolahan untuk menjadi produk turunan, seperti minuman, shampo dan produk
lainnya.
“Kami ada membeli beberapa produk aloevera untuk kami bawa
ke negara kami,” sebut Dorecita.
Selain aloevera center, rombongan juga berkunjung ke Tugu
Khatulistiwa. Diakuinya, ini adalah kunjungan pertamanya ke Tugu Khatulistiwa
dan Kota Pontianak.
“Kami senang melihat masyarakat di sini karena kita terlihat
sama, kita saling bertukar informasi, kita saling mengenal budaya satu sama
lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, kunjungan delegasi Filipina ke Pontianak untuk menjajaki
potensi-potensi yang dimiliki, baik itu dari budaya, industri, dan mungkin
investasi yang bisa diboyong ke negaranya.
“Kami senang bertemu orang-orang di sini,” tuturnya.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak,
Hidayati menjelaskan, kunjungan BIMP-EAGA,khususnya delegasi Filipina, untuk
melihat langsung industri aloevera. Selain aloevera, pihaknya juga
memperkenalkan produk-produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Sebagai
tindak lanjut kunjungan ini, antara kedua belah pihak akan melakukan perjanjian
kerjasama.
“Tadi sudah ada penawaran dari BIMP-EAGA untuk kita
mengajukan proposal untuk produk-produk yang mungkin bisa dilakukan kerjasama,”
terangnya.
Rombongan juga mengunjungi UMKM Center untuk melihat display
produk-produk UKM yang ada di gedung itu. Termasuk diantaranya berbagai macam
tenun corak insang, kerajinan tangan dari keladi air.
“Itu juga potensi untuk kita lakukan kerjasama,” imbuhnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini