Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 30 Oktober 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Saat ini Kalbar kembali menghadapi perhelatan politik Pemilu
2019, pilkada serentak 2018 yang telah berlangsung beberapa waktu lalu menjadi
tolak ukur bagi keberhasilan seluruh komponen masyarakat Kalbar, Pemerintah
daerah serta instansi dan Lembaga didalamnya.
Provinsi Kalimantan Barat yang semula menduduki peringkat
kedua daerah yang rawan Pilkada, menjadi salah satu provinsi teraman dan
tersukses dalam penyelenggaraan Pemilukada tersebut.
“Berkaca dari apa yang sudah diraih ketika pilkada 2018 yang
lalu, tentunya hal-hal yang sudah kita lakukan bersama, baik elemen pemerintah,
penyelenggara pemilu, TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat agar kita
tingkatkan dan pertahankan, guna menjaga kodusifitas kamtibmas di Kalbar,” ujar
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono mengawali sambutannya pada apel Gelar
Pasukan Operasi Kepolisian Zebra Kapuas 2018, di Alun-alun Kapuas, Selasa
(30/10/2018).
Tampak hadir pada apel itu, Plt Walikota Pontianak, Edi
Rusdi Kamtono, para pejabat mewakili Forkopimda provinsi, Wakapolda Kalbar, Brigjen
Pol Sri Handayani dan pejabat utama Polda Kalbar.
“Situasi kamtibmas Kalbar sangat kondusif, hal ini adalah
keberhasilan kita bersama yang selalu bersinergi dan berkomitmen untuk
mewujudkan situasi kamtibmas yang aman guna mendukung pembangunan daerah Kalbar.
Agenda-agenda nasional yang terselenggara di Kalbar dapat kita kawal sehingga
berjalan sesuai dengan rencana,” kata Kapolda.
Dalam sambutan apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Zebra
Kapuas 2018 ini, Kapolda Kalbar menyampaikan amanat Kepala Koprs Lalu Lintas
Polri. Beberapa poin utama, disampaikan Kakorlantas Polri dalam amanatnya
terkait Operasi Zebra 2018 yang akan digelar mulai tanggal 30 Oktober-12
November 2018 di seluruh Polda se-Indonesia.
“Khusus Polda NTB dan Polda Sulteng tetap melaksanakan
operasi zebra namun dengan cara bertindak simpatik, membantu pemulihan
penanganan pasca bencana dan bergabung dengan satgas tanggap bencana lainnya,”
ungkapnya.
Gelar pasukan ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan
personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat
berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran
yang telah ditetapkan.
“Perlu diketahui bersama bahwa data jumlah kecelakaan lalu
lintas pada pelaksanaan Operasi Zebra tahun 2017 adalah sebanyak 2.097
kejadian, mengalami penurunan sebanyak 863 kejadian atau turun 41 persen
apabila dibandingkan dengan periode yang sebelumnya tahun 2016 sebanyak 2.960
kejadian. Jumlah korban meninggal dunia pada pelaksanaan Operasi Zebra tahun
2017 adalah sebanyak 388 orang, mengalami penurunan sebanyak 261 orang atau
turun 67 persen dibandingkan periode yang sebelumya di tahun 2016 sebanyak 649
orang; Jumlah pelanggaran lalu lintas operasi zebra tahun 2017 sebanyak
1.069.541, sedangkan pelanggaran lalu lintas tahun 2016 sebanyak 356.101,
mengalami peningkatan sebanyak 713.440 atau 200 persen dengan jumlah tilang
sebanyak 801.525 lembar dan teguran sebanyak 178.016 lembar, sedangkan tahun
2016 jumlah tilang sebanyak 228.989 dan teguran sebanyak 127.112,” jelasnya.
Operasi ini dilaksanakan juga sebagai upaya cipta kondisi
Operasi Lilin tahun 2018 dalam rangka pengamanan Natal tahun 2018 dan tahun
baru 2019.
Dijelaskannya juga bahwa pelaksanaan Operasi Zebra tahun
2018 kali ini ada beberapa prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran operasi
karena berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, antara lain:
1. pengemudi menggunakan handphone
2. pengemudi melawan arus
3. pengemudisepedamotorberboncengan lebih dari satu
4. pengemudi di bawah umur
5. pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan
helm SNI
6. pengemudi kendaraan bermotor menggunakan narkoba/mabuk
7. pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan yang
ditentukan
Dengan penegakkan hukum terhadap sasaran prioritas tersebut,
maka diharapkan akan dapat mendorong tercapainya tujuan operasi, yaitu:
meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dl jalan raya, meminimalisasi
pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunnya tingkat fatalitas korban
kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam
berlalu lintas; dan terwujudnya situasi Kamseltibcar lantas menjelang perayaan
Natal tahun 2018 dan tahun baru 1 Januari 2019,” tutupnya. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Saat ini Kalbar kembali menghadapi perhelatan politik Pemilu
2019, pilkada serentak 2018 yang telah berlangsung beberapa waktu lalu menjadi
tolak ukur bagi keberhasilan seluruh komponen masyarakat Kalbar, Pemerintah
daerah serta instansi dan Lembaga didalamnya.
Provinsi Kalimantan Barat yang semula menduduki peringkat
kedua daerah yang rawan Pilkada, menjadi salah satu provinsi teraman dan
tersukses dalam penyelenggaraan Pemilukada tersebut.
“Berkaca dari apa yang sudah diraih ketika pilkada 2018 yang
lalu, tentunya hal-hal yang sudah kita lakukan bersama, baik elemen pemerintah,
penyelenggara pemilu, TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat agar kita
tingkatkan dan pertahankan, guna menjaga kodusifitas kamtibmas di Kalbar,” ujar
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono mengawali sambutannya pada apel Gelar
Pasukan Operasi Kepolisian Zebra Kapuas 2018, di Alun-alun Kapuas, Selasa
(30/10/2018).
Tampak hadir pada apel itu, Plt Walikota Pontianak, Edi
Rusdi Kamtono, para pejabat mewakili Forkopimda provinsi, Wakapolda Kalbar, Brigjen
Pol Sri Handayani dan pejabat utama Polda Kalbar.
“Situasi kamtibmas Kalbar sangat kondusif, hal ini adalah
keberhasilan kita bersama yang selalu bersinergi dan berkomitmen untuk
mewujudkan situasi kamtibmas yang aman guna mendukung pembangunan daerah Kalbar.
Agenda-agenda nasional yang terselenggara di Kalbar dapat kita kawal sehingga
berjalan sesuai dengan rencana,” kata Kapolda.
Dalam sambutan apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Zebra
Kapuas 2018 ini, Kapolda Kalbar menyampaikan amanat Kepala Koprs Lalu Lintas
Polri. Beberapa poin utama, disampaikan Kakorlantas Polri dalam amanatnya
terkait Operasi Zebra 2018 yang akan digelar mulai tanggal 30 Oktober-12
November 2018 di seluruh Polda se-Indonesia.
“Khusus Polda NTB dan Polda Sulteng tetap melaksanakan
operasi zebra namun dengan cara bertindak simpatik, membantu pemulihan
penanganan pasca bencana dan bergabung dengan satgas tanggap bencana lainnya,”
ungkapnya.
Gelar pasukan ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan
personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat
berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran
yang telah ditetapkan.
“Perlu diketahui bersama bahwa data jumlah kecelakaan lalu
lintas pada pelaksanaan Operasi Zebra tahun 2017 adalah sebanyak 2.097
kejadian, mengalami penurunan sebanyak 863 kejadian atau turun 41 persen
apabila dibandingkan dengan periode yang sebelumnya tahun 2016 sebanyak 2.960
kejadian. Jumlah korban meninggal dunia pada pelaksanaan Operasi Zebra tahun
2017 adalah sebanyak 388 orang, mengalami penurunan sebanyak 261 orang atau
turun 67 persen dibandingkan periode yang sebelumya di tahun 2016 sebanyak 649
orang; Jumlah pelanggaran lalu lintas operasi zebra tahun 2017 sebanyak
1.069.541, sedangkan pelanggaran lalu lintas tahun 2016 sebanyak 356.101,
mengalami peningkatan sebanyak 713.440 atau 200 persen dengan jumlah tilang
sebanyak 801.525 lembar dan teguran sebanyak 178.016 lembar, sedangkan tahun
2016 jumlah tilang sebanyak 228.989 dan teguran sebanyak 127.112,” jelasnya.
Operasi ini dilaksanakan juga sebagai upaya cipta kondisi
Operasi Lilin tahun 2018 dalam rangka pengamanan Natal tahun 2018 dan tahun
baru 2019.
Dijelaskannya juga bahwa pelaksanaan Operasi Zebra tahun
2018 kali ini ada beberapa prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran operasi
karena berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, antara lain:
1. pengemudi menggunakan handphone
2. pengemudi melawan arus
3. pengemudisepedamotorberboncengan lebih dari satu
4. pengemudi di bawah umur
5. pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan
helm SNI
6. pengemudi kendaraan bermotor menggunakan narkoba/mabuk
7. pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan yang
ditentukan
Dengan penegakkan hukum terhadap sasaran prioritas tersebut,
maka diharapkan akan dapat mendorong tercapainya tujuan operasi, yaitu:
meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dl jalan raya, meminimalisasi
pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunnya tingkat fatalitas korban
kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam
berlalu lintas; dan terwujudnya situasi Kamseltibcar lantas menjelang perayaan
Natal tahun 2018 dan tahun baru 1 Januari 2019,” tutupnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini