Sintang    

Tancapkan Tiang Pertama GKE Nanga Toran, Bupati Jarot Sampaikan Pesan Ini

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 07 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan penancapan tiang pertama Gedung

Gereja Kalimantan Evangelis jemaat Bukit Sion di Desa Nanga Toran, Kecamatan

Kayan Hulu Sintang, Minggu (4/11/2018) lalu.

Di ujung perjalanan darat menuju lokasi, Bupati menyeberangi

Sungai Payak melewati sebuah jembatan gantung. Ketika rombongan berada di

tengah jembatan, tampak jembatan bergoyang-goyang oleh beban diatasnya.

Masyarakat telah berbaris rapi di jalan di belakang sebuah

gerbang yang dibuat dari kayu bulat berdiameter kurang lebih 5 centimeter.

Gerbang tersebut dihiasi dengan janur hijau dari pelepah daun kelapa. Sebatang

ompong dari tebu ditaruh melintang di depan gerbang Bupati Jarot memotong

ompong tersebut usai menyaksikan sebuah tari penyambutan bernuansa etnik dayak.

Lepas acara penyambutan tersebut, orang nomor satu di

Sintang itu berjalan beberapa ratus meter mendaki ke lokasi pembangunan gereja.

Sebuah tenda bertiang kayu bulat, atap terpal telah dibangun jemaat GKE Bukit

Sion Nanga Toran untuk acara bersama para rombongan dari kota Sintang.

“Pembangunan itu harus inklusif, semua sama-sama maju,” ucap

Bupati Jarot.

“Semua kita bangun, membangun dari pinggiran, tidak cuma di

kota, tidak bedakan suku dan agama. Kita tetap satu kesatuan Indonesia. Masalah

timbul karena rasa keadilan, perataan pembangunan, sehingga membangun harus

lepas bebas,” sambung Bupati Jarot.

“Kalau Ketungau bisa tembus roda empat, masa Nanga Laar tidak

bisa tembus. Saya harap bisa sampai ke Tanjung Biru di tahun 2019,” ungkap

Bupati Jarot disambut tepuk tangan meriah masyarakat.

“Kita bekerja sama dengan TNI, dari Kodam XII/Tanjungpura.

Mari kita semangat membangun bersama,” ajaknya.

Selaku Ketua Sinode Resort GKE wilayah II sekaligus Wakil

Ketua DPRD, Terry Ibrahim menyampaikan rasa bangganya terhadap jemaat Bukit

Sion Nanga Toran, atas upaya swadaya yang dilakukan masyarakat yang nilainya

hampir 50 persen dari dana anggaran.

“Perkembangan dan pembangunan jemaat, Desa Nanga Toran luar

biasa, di Dusun Rambon membangun gedung gereja secara swadaya dan aspirasi. Jemaat

yang seperti ini kita dukung, sudah memulai membangun secara mandiri terlebih

dahulu, kita yang lain tinggal menambahkan, melengkapi saja,” ujarnya.

“Saya berharap 2019 dapat diundang lagi untuk meresmikan

bangunan gereja yang baru. Saya harap jemaatnya akan lebih bersemangat dalam

beribadah,” kata Terry lagi.

Ia juga mensosialisasikan tata teknis pemilu 2019. Ia

menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada April tahun 2019.

Pada kesempatan ini, Kepala Desa Nanga Toran, A. Belong

menyampaikan gambaran kondisi desa yang ia pimpin.

“Ada beberapa persoalan yang masih sangat kami rasa cukup

signifikan kami perlukan disini,” kata Belong.

“Kebutuhan akan air bersih, listrik dan tempat pelayanan

kesehatan,” katanya lagi.

Dalam aspek keagamaan, desa ini telah memiliki sejumlah

tempat ibadah. Ada 4 gereja dan 2 buah bangunan masjid, terkhusus jemaat GKE

mengalami perkembangan sangatbpesat, dari tahun 1972 ada 22 kepala keluarga

jemaat, menjadi 68 kepala keluarga dari 267 kepala keluarga yang ada di Nanga

Toran.

“Segala pembangunan sudah diupayakan pembangunan melalui

anggatan dana desa (ADD) dan aspirasi anggota dewan perwakilan rakyat daerah

(DPRD). Bahkan kami membarter kerja pada hari-hari tertentu dengan perusahaan

sawit yang ada di dekat desa untuk mengumpulkan dana,” tukasnya.

“Kami sudah swadaya dan gotong royong. Hanya saja

belum cukup, mohon campur tangan pemda dalam urusan ini,” tandasnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Sekadau Juarai Sampan Bidar FSBM Kalbar XII
Selasa, 06 November 2018
Artikel Sebelumnya
Monitoring Seleksi CPNS, Wabup Askiman Minta Kebijakan Passing Grade Dikaji Ulang
Selasa, 06 November 2018

Berita terkait