Hari Anti Korupsi Internasional 2018
KalbarOnline, Pontianak – Dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Internasional tahun 2018, Kejaksaan Negeri Pontianak kembali menggelar berbagai kegiatan perlombaan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Amphitheater SMA1 Pontianak, Rabu (21/11/2018).
Perlombaan tersebut diantaranya lomba pidato, lomba desain grafis dan lomba majalah dinding yang menyasar ke pelajar tingkat SMA/SMK/MA. Adapun peringatan Hari Anti Korupsi Internasional kali ini, pihaknya mengusung tema ‘Peran Generasi Muda Dalam Mencegah dan Memberantas Perilaku Koruptif’.
Mengawali sambutannya, Kepala Kejaksaan Negeri Pontianak, Refli mengapresiasi Pemerintah Kota Pontianak yang telah melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih baik dari sisi pelayanan publik serta transparansi dalam penggelolaan keuangan daerah.
Hal itu menurutnya tak lepas dari inovasi-inovasi yang terus dilakukan Pemerintah Kota Pontianak. Bahkan, Refli mengaku bangga dengan Kota Pontianak yang berada di urutan papan atas kota paling bersih dari korupsi.
“Jadi Kejaksaan hebat, Wali Kota lebih hebat,” ucapnya.
Refli mengatakan bahwa kegiatan yang digelarnya ini merupakan agenda rutin digelar dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional.
“Kali ini kita gelar tiga lomba, diantaranya lomba pidato, lomba desain grafis dan lomba majalah dinding yang bertemakan anti korupsi,” ujarnya.
Refli mengakui bahwa pada tahun 2017 lalu pihaknya juga menggelar kegiatan yang sama, hanya saja, kata dia, kala itu hanya satu jenis perlombaan yang digelar dan antusiasme siswa saat itu masih jauh rendah dibanding tahun 2018 ini.
“Tahun lalu kami gelar di SMA Muhammadiyah, hanya saja pesertanya sangat sedikit hanya 16 siswa. Karena waktu persiapan juga sangat singkat. Tapi, saya bersyukur tahun ini peserta membludak ada sebanyak 234 siswa bahkan itu sudah kami batasi, 1 sekolah hanya dapat mengirimkan 1 perwakilan. Sangat dahsyat sekali, ini termasuk duta-duta anti korupsi, mudah-mudahan dapat menjadi contoh teman-temannya yang lain,” tukasnya.
“Artinya, siswa ini sangat konsen dengan perilaku-perilaku koruptif. Inilah cikal bakal bangsa kedepan, tentu kalau mereka memahami apa itu korupsi, akibatnya apa, bagaimana nasib bangsa kedepan kalau korupsi merajalela, karena fakta-faktanya masih banyak perilaku koruptif terjadi bahkan tak jarang masuk ke lingkaran Kepala Daerah,” sambungnya.
Refli menjelaskan, selain sosialisasi di kalangan pelajar melalui kegiatan ini, pihaknya juga rutin melaksanakan kegiatan serupa melalui program ‘Jaksa Masuk Sekolah’.
“Kita udah masuk ke sekolah-sekolah di Pontianak. Ini diluar kegiatan peringatan Hari Anti Korupsi. Jauh sebelumnya juga di Kejaksaan telah membentuk kantin kejujuran di SD, SMP dan SMA. Tahun 2007/2008 itu ada kantin kejujuran, mudah-mudahan dengan program ini kantin kejujuran akan bangkit di kalangan sekolah,” tukasnya.
Ditutukan Refli, tak menutup kemungkinan kegiatan serupa juga akan digelar lebih luas kedepan, hanya saja, kata dia, tergantung daripada Kejati Kalbar.
“Skop kami hanya di wilayah Pontianak, mungkin saja perluasannya diadakan oleh Kejati. Bisa saja kedepan Kejati menggelar kegiatan serupa untuk se-Kalbar. Tapi kami pada prinsipnya menggelar kegiatan yang kami mampu dan berdasarkan kesiapan panitia. Karena banyakpun agenda yang kita gelar tapi hasilnya minim, tidak ada arti juga. Lebih baik, kita gelar apa adanya tetapi mempunyai makna dan arti, bukan hanya seremonial belaka, intinya harus betul-betul sampai ke mindset siswa,” tuturnya.
Sementara Kasi Intel Kejaksaan Negeri Pontianak selaku Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Amanda menuturkan bahwa hasil karya lomba pada peringatan Hari Anti Korupsi Internasional 2018 ini nantinya akan dibagikan ke masyarakat pada puncak peringatan Hari Anti Korupsi Internasional 9 Desember.
“Misalnya hasil karya lomba desain grafis, nantinya hasil karya pemenang akan kami perbanyak dan kami sebarkan ke masyarakat di 9 Desember, nanti dari Kejaksaan yang akan turun ke jalan untuk menyebarluaskan ke masyarakat,” tuturnya.
Amanda menyampaikan bahwa ada sebanyak 234 siswa dari SMA/SMK/MA se-Kota Pontianak yang ikut serta dalam kegiatan ini.
“Kami bersyukur, tahun ini antusiasme siswa dan pihak sekolah meningkat. Bahkan dari setiap sekolah ingin menambah perwakilannya, tapi di awal kami sudah batasi hanya 1 perwakilan dari 1 sekolah, kalau seandainya tidak kami batasi, tentu jumlah peserta akan lebih ramai. Mudah-mudahan kedepan kita menggelar yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Turut hadir pada kesempatan ini, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Dandim 1207/BS serta unsur Forkopimda Pontianak lainnya. (Fat)
Comment