Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 05 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Sekadau – Desa Semabi yang merupakan salah satu
desa di Kabupaten Sekadau, Kalimatan Barat yang terletak di bawah kaki Munggu
Botong.
Budaya Gotong-Royong masih kental di
masyarakat Desa Semabi. Seperti yang dilakukan masyarakat desa ini pada Jumat (23/11/2018)
kemarin, memperbaiki jalan Desa Semabi secara swadaya.
“Gotong royong dilakukan tanpa sedikitpun
paksaan. Ada sekitar 26 orang yang turut gotong royong,” kata Jamri, Kepala
Desa Semabi.
Perbaikan jalan ini dilakukan untuk
persiapan acara Maulid Nabi Muhammad. Jadi, kata Jamri, warga berinisiatif
memperbaiki jalur transportasi yang becek itu.
“Supaya lalu lintas lancar ketika
masyarakat hendak menjemput rombongan maulid yang datang dari Kabupaten Sekadau.
Inilah bukti semangat gotong royong masyarakat Semabi,” kata Jamri.
“Memang selama ini rakyat Indonesia dikenal
dunia dengan semangat gotong royongnya. Terbukti berkat semangat tersebut,
Indonesia bisa merdeka dan bisa menjadi negara yang besar dan berdaulat. Hingga
ada pepatah, ‘berat sama dipikul ringan sama dijinjing’ yang mengilhami kultur
masyarakatnya,” kata Jamri.
“Secara aktif saya selaku Kepala Desa
melakukan pendekatan kepada warga dan mereka harus dilibatkan langsung dalam gotong-royong
yang masuk ke desa sekarang ini. Pemahaman inilah lambat laun menjadi semangat
mereka untuk desanya. Maka dari itu budaya gotong royong di desa kami masih
terjaga dengan baik hingga sekarang ini,” kata sambungnya.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika
semangat tersebut sudah mulai luntur seiring perkembangan zaman yang serba
modern.
Guna menjaga hal itu, dirinya terus
melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman ke masyarakat untuk terus
membudayakan semangat bergotong royong.
“Masyarakat desa wajib membudayakan yang
namanya gotong royong. Sedikit paksaan memang harus, karena dengan begitu
semangat gotong royong bisa kembali menjadi darah daging masyarakat Semabi,”
tukasnya.
Semangat gotong royong ini juga bertujuan untuk
mengejar ketertinggalan pembangunan di desa, maka dari itu program gotong
royong ini ditujukan untuk membangun infrastruktur dan masyarakat.
“Maka dalam kegiatannya harus dilakukan secara
gotong royong. Itu yang menjadi senjata pemerintah desa kami, untuk kembali
pada azas gotong royong dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Mus)
KalbarOnline,
Sekadau – Desa Semabi yang merupakan salah satu
desa di Kabupaten Sekadau, Kalimatan Barat yang terletak di bawah kaki Munggu
Botong.
Budaya Gotong-Royong masih kental di
masyarakat Desa Semabi. Seperti yang dilakukan masyarakat desa ini pada Jumat (23/11/2018)
kemarin, memperbaiki jalan Desa Semabi secara swadaya.
“Gotong royong dilakukan tanpa sedikitpun
paksaan. Ada sekitar 26 orang yang turut gotong royong,” kata Jamri, Kepala
Desa Semabi.
Perbaikan jalan ini dilakukan untuk
persiapan acara Maulid Nabi Muhammad. Jadi, kata Jamri, warga berinisiatif
memperbaiki jalur transportasi yang becek itu.
“Supaya lalu lintas lancar ketika
masyarakat hendak menjemput rombongan maulid yang datang dari Kabupaten Sekadau.
Inilah bukti semangat gotong royong masyarakat Semabi,” kata Jamri.
“Memang selama ini rakyat Indonesia dikenal
dunia dengan semangat gotong royongnya. Terbukti berkat semangat tersebut,
Indonesia bisa merdeka dan bisa menjadi negara yang besar dan berdaulat. Hingga
ada pepatah, ‘berat sama dipikul ringan sama dijinjing’ yang mengilhami kultur
masyarakatnya,” kata Jamri.
“Secara aktif saya selaku Kepala Desa
melakukan pendekatan kepada warga dan mereka harus dilibatkan langsung dalam gotong-royong
yang masuk ke desa sekarang ini. Pemahaman inilah lambat laun menjadi semangat
mereka untuk desanya. Maka dari itu budaya gotong royong di desa kami masih
terjaga dengan baik hingga sekarang ini,” kata sambungnya.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika
semangat tersebut sudah mulai luntur seiring perkembangan zaman yang serba
modern.
Guna menjaga hal itu, dirinya terus
melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman ke masyarakat untuk terus
membudayakan semangat bergotong royong.
“Masyarakat desa wajib membudayakan yang
namanya gotong royong. Sedikit paksaan memang harus, karena dengan begitu
semangat gotong royong bisa kembali menjadi darah daging masyarakat Semabi,”
tukasnya.
Semangat gotong royong ini juga bertujuan untuk
mengejar ketertinggalan pembangunan di desa, maka dari itu program gotong
royong ini ditujukan untuk membangun infrastruktur dan masyarakat.
“Maka dalam kegiatannya harus dilakukan secara
gotong royong. Itu yang menjadi senjata pemerintah desa kami, untuk kembali
pada azas gotong royong dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini