Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 21 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kasdam XII/ Tanjungpura, Brigadir
Jenderal TNI Alfret Denny D. Tuejeh mengatakan banyak prediksi, ramalan dan
perhitungan dari para pakar bahwa pada 30 hingga 35 tahun mendatang, Indonesia
akan masuk dalam 5 negara besar kekuatan dunia yang paling diperhitungkan.
“Dengan segala sumber daya yang kita miliki, memang seharusnya kita (Indonesia) pada waktu tersebut bisa masuk dalam 5 negara di dunia yang paling diperhitungkan baik dengan sumber daya alam dan manusia serta letak geografis yang strategis, sangat memungkinkan,” ujar Kasdam saat memberikan sambutan pada apel besar tiga pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh Provinsi Kalbar di hotel Aston jalan Gajah Mada, Kamis (20/12/2018).

Namun, menurutnya ada satu syarat lagi
untuk mencapai hal itu yakni konsolidasi demokrasi yang baik.
“Syaratnya adalah, negara ini harus mampu
mengonsolidasikan demokrasi secara baik, kalau tidak, maka prediksi dan upaya
pemerintah menuju capaian itu akan gagal total,” tegasnya.
Oleh karenanya, ditegaskan Kasdam, hal ini
menjadi penting bagi TNI dan Polri untuk mengawal pelaksanaan demokrasi.
“Pelaksanaan demokrasi, Pemilu 2019 yang diyakini
bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ucapnya.
Alfret menuturkan bahwa di negara-negara
maju tidak memiliki banyak partai politik. Dengan banyaknya parpol di
Indonesia, inilah pentingnya tugas mengawal demokrasi untuk menuju capaian
tersebut.
“Pakar-pakar politik meyakini bahwa Indonesia
suatu saat akan memiliki sedikit parpol dan ada proses untuk menuju ke sana
yang harus kita kawal,” tegasnya lagi.
Setiap menjelang pemilu, Kasdam menjelaskan
baik pilkada mau pun pemilu legislatif dan Presiden, Babinsa mulai melaksanakan
tugas pengawalan sejak dua tahun sebelumnya.
“Secara teknis tidak bisa saya jelaskan disini
karena ini merupakan konsumsi TNI secara intelijen,” tukasnya.
Tetapi, Alfret mengingatkan bahwa menjelang
Pemilu maka akan selalu terjadi dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi.
Seberapa besar parpol yang ikut, berapa yang harus dipilih, maka kepentingan
politik pun akan terpecah sebanyak kontestan pemilu.
“Ini sudah menjadi sebuah konsekuensi logis
dan terus berulang serta harus kita hadapi. Kita sudah sering menekankan kepada
semua pihak. Seluruh aparat keamanan selalu berusaha menjaga kerukunan dan
kesatuan masyarakat di masing-masing wilayah kerja,” ingatnya.
Oleh karenanya, Kasdam menegaskan semua
pihak perlu mempersiapkan langkah-langkah pasca pelaksanaan pemilu diimbangi
dengan berbagai kegiatan bertujuan menyatukan seluruh elemen masyarakat yang
tadinya terpecah akibat kepentingan politik yang dibawa oleh parpol.
“Kami meminta kepada seluruh pihak untuk
kembali bersatu setelah pemilu,” ucapnya.
Maka dari itu, Brigjen TNI Alfret berpesan
TNI-Polri, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa untuk selalu menjaga
kerukunan dan menjaga desanya, agara tidak ada perpecahan yang terjadi di masyarakat.
“Untuk menyatukan dan menyadarkan
masyarakat bahwa pemilu harus damai, kita harus kembali bersatu. Oleh sebab itu
semuanya dikumpulkan di sini untuk memiliki komitmen bersama dalam menjaga wilayah
kita harus aman,” tegasnya.
Alfret juga menegaskan bahwa ini juga
merupakan tugas TNI-Polri untuk membantu Gubernur, agar penyelenggaraan pemilu
aman.
“Untuk mewujudkan desa mandiri, kami di
jajaran TNI akan melaksanakan kegiatan paparan dari para Dandim untuk menopang
terwujudnya desa mandiri. Dan ini merupakan suatu program prioritas untuk merealisasikan
pembentukan desa mandiri ini. Tentu kerjasama antara TNI-Polri dalam mewujudkan
dan menjadikan wilayah ini Provinsi maju dan memiliki desa mandiri, karena yang
diinginkan Bapak Gubernur ini mewujudkan desa mandiri sangat logis,” pungkasnya.
Kegiatan yang mengusung tema ‘mewujudkan pemilu yang aman, damai, elegan dan bermartabat di Provinsi Kalimantan Barat’ ini turut dihadiri Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Wakapolda Kalbar, perwakilan Danlantamal XII Pontianak dan Danlanud Supadio serta jajaran pejabat Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura.
Kemudian turut pula dihadiri Ketua KPU
Kalbar dan Ketua Bawaslu Kalbar dan 522 peserta yang terdiri dari 227
Bhabinkamtibmas, 150 Babinsa dan 89 Kepala Desa atau Lurah, 13 Kasat Binmas
jajaran Polda Kalbar, 28 PJU dan 15 Kanit Binmas Polresta. (Fat)
KalbarOnline,
Pontianak – Kasdam XII/ Tanjungpura, Brigadir
Jenderal TNI Alfret Denny D. Tuejeh mengatakan banyak prediksi, ramalan dan
perhitungan dari para pakar bahwa pada 30 hingga 35 tahun mendatang, Indonesia
akan masuk dalam 5 negara besar kekuatan dunia yang paling diperhitungkan.
“Dengan segala sumber daya yang kita miliki, memang seharusnya kita (Indonesia) pada waktu tersebut bisa masuk dalam 5 negara di dunia yang paling diperhitungkan baik dengan sumber daya alam dan manusia serta letak geografis yang strategis, sangat memungkinkan,” ujar Kasdam saat memberikan sambutan pada apel besar tiga pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh Provinsi Kalbar di hotel Aston jalan Gajah Mada, Kamis (20/12/2018).

Namun, menurutnya ada satu syarat lagi
untuk mencapai hal itu yakni konsolidasi demokrasi yang baik.
“Syaratnya adalah, negara ini harus mampu
mengonsolidasikan demokrasi secara baik, kalau tidak, maka prediksi dan upaya
pemerintah menuju capaian itu akan gagal total,” tegasnya.
Oleh karenanya, ditegaskan Kasdam, hal ini
menjadi penting bagi TNI dan Polri untuk mengawal pelaksanaan demokrasi.
“Pelaksanaan demokrasi, Pemilu 2019 yang diyakini
bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ucapnya.
Alfret menuturkan bahwa di negara-negara
maju tidak memiliki banyak partai politik. Dengan banyaknya parpol di
Indonesia, inilah pentingnya tugas mengawal demokrasi untuk menuju capaian
tersebut.
“Pakar-pakar politik meyakini bahwa Indonesia
suatu saat akan memiliki sedikit parpol dan ada proses untuk menuju ke sana
yang harus kita kawal,” tegasnya lagi.
Setiap menjelang pemilu, Kasdam menjelaskan
baik pilkada mau pun pemilu legislatif dan Presiden, Babinsa mulai melaksanakan
tugas pengawalan sejak dua tahun sebelumnya.
“Secara teknis tidak bisa saya jelaskan disini
karena ini merupakan konsumsi TNI secara intelijen,” tukasnya.
Tetapi, Alfret mengingatkan bahwa menjelang
Pemilu maka akan selalu terjadi dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi.
Seberapa besar parpol yang ikut, berapa yang harus dipilih, maka kepentingan
politik pun akan terpecah sebanyak kontestan pemilu.
“Ini sudah menjadi sebuah konsekuensi logis
dan terus berulang serta harus kita hadapi. Kita sudah sering menekankan kepada
semua pihak. Seluruh aparat keamanan selalu berusaha menjaga kerukunan dan
kesatuan masyarakat di masing-masing wilayah kerja,” ingatnya.
Oleh karenanya, Kasdam menegaskan semua
pihak perlu mempersiapkan langkah-langkah pasca pelaksanaan pemilu diimbangi
dengan berbagai kegiatan bertujuan menyatukan seluruh elemen masyarakat yang
tadinya terpecah akibat kepentingan politik yang dibawa oleh parpol.
“Kami meminta kepada seluruh pihak untuk
kembali bersatu setelah pemilu,” ucapnya.
Maka dari itu, Brigjen TNI Alfret berpesan
TNI-Polri, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa untuk selalu menjaga
kerukunan dan menjaga desanya, agara tidak ada perpecahan yang terjadi di masyarakat.
“Untuk menyatukan dan menyadarkan
masyarakat bahwa pemilu harus damai, kita harus kembali bersatu. Oleh sebab itu
semuanya dikumpulkan di sini untuk memiliki komitmen bersama dalam menjaga wilayah
kita harus aman,” tegasnya.
Alfret juga menegaskan bahwa ini juga
merupakan tugas TNI-Polri untuk membantu Gubernur, agar penyelenggaraan pemilu
aman.
“Untuk mewujudkan desa mandiri, kami di
jajaran TNI akan melaksanakan kegiatan paparan dari para Dandim untuk menopang
terwujudnya desa mandiri. Dan ini merupakan suatu program prioritas untuk merealisasikan
pembentukan desa mandiri ini. Tentu kerjasama antara TNI-Polri dalam mewujudkan
dan menjadikan wilayah ini Provinsi maju dan memiliki desa mandiri, karena yang
diinginkan Bapak Gubernur ini mewujudkan desa mandiri sangat logis,” pungkasnya.
Kegiatan yang mengusung tema ‘mewujudkan pemilu yang aman, damai, elegan dan bermartabat di Provinsi Kalimantan Barat’ ini turut dihadiri Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Wakapolda Kalbar, perwakilan Danlantamal XII Pontianak dan Danlanud Supadio serta jajaran pejabat Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura.
Kemudian turut pula dihadiri Ketua KPU
Kalbar dan Ketua Bawaslu Kalbar dan 522 peserta yang terdiri dari 227
Bhabinkamtibmas, 150 Babinsa dan 89 Kepala Desa atau Lurah, 13 Kasat Binmas
jajaran Polda Kalbar, 28 PJU dan 15 Kanit Binmas Polresta. (Fat)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini