Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 21 Desember 2018 |
Hadiri
apel besar tiga pilar Bhabinkamtinmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh
Provinsi Kalbar
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengungkapkan
optimismenya kepada seluruh jajaran TNI-Polda di Kalbar serta elemen perangkat
desa dan lurah dapat mengamankan jalannya pemilu 2019 mendatang.
“Saya yakin Pemilu 2019 akan menjadi pesta demokrasi paling indah. Tidak ada selisih pendapat, tidak ada hal-hal yang dapat mencerai-beraikan, bila semua berjalan sesuai aturan,” ujarnya saat memberikan sambutan pada apel besar tiga pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh Provinsi Kalbar di hotel Aston jalan Gajah Mada, Kamis (20/12/2018).
Sutarmidji pun mencontohkan pada Pilkada
2018 lalu yang menurutnya memiliki tingkat kerawanan yang paling tinggi namun
bisa dilalui dengan baik dan aman.
“Tagline saya kala berkampanye itu adalah
bila ada orang yang bicara jelek tentang saya, ‘senyumin aja’. Tak perlu
diladen (dibalas), tak perlu ditanggapi yang berlebihan,” tukasnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini
juga mengatakan apabila seluruh calon bersaing dengan mengeluarkan
program-program yang rasional, maka pemilu pasti akan berjalan dengan damai.
Sementara itu, kata dia, sudah menjadi tugas Pemerintah untuk memberikan
pendidikan politik agar masyarakat menjadi cerdas.
“Pemilu akan damai bila seluruh calon saling
adu program terbaik mereka yang masuk akal. Pemerintah sendiri memiliki peran
untuk mencerdaskan masyarakat tentang politik,” tukasnya lagi.
Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini juga
mengatakan bahwa permasalahan pemilu yang paling sering terjadi adalah pada
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Dikatakannya, Panwaslu harus lebih cekatan.
“Berdasarkan pengalaman, terkadang
permasalahan pemilu berasal dari Panwaslu. Hal-hal yang kecil menjadi masalah
besar. Misalnya baliho hilang, itu harusnya biasa saja,” ucap dia.
Dicontohkan Midji, ketika momen Pilkada
sebelumnya, terkadang beberapa baliho yang menampilkan wajah tiga kontestan ada
yang hilang pada gambar salah satu pasangan calon.
“Misalnya ada baliho yang menampikan wajah
tiga pasang calon, ternyata wajah saya dan Pak Norsan yang hilang. Kadang di
lain waktu dan tempat, gambar wajah Bu Karolin dan Pak Gidot yang hilang,
kemudian gambar wajah Pak Milton dan Pak Boyman. Biasa lah terjadi,” tuturnya.
Kampanye, menurutnya bukanlah segalanya dan
hal ini perlu dijelaskan kepada setiap calon kontestan. Ia pun lantas kembali mencontohkan
Pilkada yang lalu, masa kampanye adalah 130 hari dengan masa efektif 100 hari.
“Masa efektifnya 100 hari. Bila satu hari
mengunjungi lima titik, maka dalam 100 hari tiap kontestan telah mengunjungi 500
titik. Untuk standar Kalbar, mengunjungi 500 titik dalam 100 hari efektif
merupakan pekerjaan yang luar biasa,” ucapnya.
Menurutnya, jika setiap calon dapat
memahami situasi, maka tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam
pemilu nanti.
“Jual program saja, tak perlu yang lain,”
pungkasnya.
Kegiatan yang mengusung tema ‘mewujudkan pemilu yang aman, damai, elegan dan bermartabat di Provinsi Kalimantan Barat’ ini turut dihadiri Kapolda Kalbar, Wakapolda Kalbar, Kasdam XII/Tanjungpura, perwakilan Danlantamal XII Pontianak dan Danlanud Supadio serta jajaran pejabat Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura.
Kemudian turut pula dihadiri Ketua KPU
Kalbar dan Ketua Bawaslu Kalbar dan 522 peserta yang terdiri dari 227
Bhabinkamtibmas, 150 Babinsa dan 89 Kepala Desa atau Lurah, 13 Kasat Binmas jajaran
Polda Kalbar, 28 PJU dan 15 Kanit Binmas Polresta. (Fai)
Hadiri
apel besar tiga pilar Bhabinkamtinmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh
Provinsi Kalbar
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengungkapkan
optimismenya kepada seluruh jajaran TNI-Polda di Kalbar serta elemen perangkat
desa dan lurah dapat mengamankan jalannya pemilu 2019 mendatang.
“Saya yakin Pemilu 2019 akan menjadi pesta demokrasi paling indah. Tidak ada selisih pendapat, tidak ada hal-hal yang dapat mencerai-beraikan, bila semua berjalan sesuai aturan,” ujarnya saat memberikan sambutan pada apel besar tiga pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh Provinsi Kalbar di hotel Aston jalan Gajah Mada, Kamis (20/12/2018).
Sutarmidji pun mencontohkan pada Pilkada
2018 lalu yang menurutnya memiliki tingkat kerawanan yang paling tinggi namun
bisa dilalui dengan baik dan aman.
“Tagline saya kala berkampanye itu adalah
bila ada orang yang bicara jelek tentang saya, ‘senyumin aja’. Tak perlu
diladen (dibalas), tak perlu ditanggapi yang berlebihan,” tukasnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini
juga mengatakan apabila seluruh calon bersaing dengan mengeluarkan
program-program yang rasional, maka pemilu pasti akan berjalan dengan damai.
Sementara itu, kata dia, sudah menjadi tugas Pemerintah untuk memberikan
pendidikan politik agar masyarakat menjadi cerdas.
“Pemilu akan damai bila seluruh calon saling
adu program terbaik mereka yang masuk akal. Pemerintah sendiri memiliki peran
untuk mencerdaskan masyarakat tentang politik,” tukasnya lagi.
Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini juga
mengatakan bahwa permasalahan pemilu yang paling sering terjadi adalah pada
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Dikatakannya, Panwaslu harus lebih cekatan.
“Berdasarkan pengalaman, terkadang
permasalahan pemilu berasal dari Panwaslu. Hal-hal yang kecil menjadi masalah
besar. Misalnya baliho hilang, itu harusnya biasa saja,” ucap dia.
Dicontohkan Midji, ketika momen Pilkada
sebelumnya, terkadang beberapa baliho yang menampilkan wajah tiga kontestan ada
yang hilang pada gambar salah satu pasangan calon.
“Misalnya ada baliho yang menampikan wajah
tiga pasang calon, ternyata wajah saya dan Pak Norsan yang hilang. Kadang di
lain waktu dan tempat, gambar wajah Bu Karolin dan Pak Gidot yang hilang,
kemudian gambar wajah Pak Milton dan Pak Boyman. Biasa lah terjadi,” tuturnya.
Kampanye, menurutnya bukanlah segalanya dan
hal ini perlu dijelaskan kepada setiap calon kontestan. Ia pun lantas kembali mencontohkan
Pilkada yang lalu, masa kampanye adalah 130 hari dengan masa efektif 100 hari.
“Masa efektifnya 100 hari. Bila satu hari
mengunjungi lima titik, maka dalam 100 hari tiap kontestan telah mengunjungi 500
titik. Untuk standar Kalbar, mengunjungi 500 titik dalam 100 hari efektif
merupakan pekerjaan yang luar biasa,” ucapnya.
Menurutnya, jika setiap calon dapat
memahami situasi, maka tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam
pemilu nanti.
“Jual program saja, tak perlu yang lain,”
pungkasnya.
Kegiatan yang mengusung tema ‘mewujudkan pemilu yang aman, damai, elegan dan bermartabat di Provinsi Kalimantan Barat’ ini turut dihadiri Kapolda Kalbar, Wakapolda Kalbar, Kasdam XII/Tanjungpura, perwakilan Danlantamal XII Pontianak dan Danlanud Supadio serta jajaran pejabat Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura.
Kemudian turut pula dihadiri Ketua KPU
Kalbar dan Ketua Bawaslu Kalbar dan 522 peserta yang terdiri dari 227
Bhabinkamtibmas, 150 Babinsa dan 89 Kepala Desa atau Lurah, 13 Kasat Binmas jajaran
Polda Kalbar, 28 PJU dan 15 Kanit Binmas Polresta. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini